Selain Covid-19, Kasus DBD di Indramayu Juga Meningkat, Awal Tahun Sudah Ada 2 Orang Meninggal Dunia
Selain Covid-19, masyarakat di Kabupaten Indramayu diimbau juga untuk waspada terhadap serangan nyamuk.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: dedy herdiana
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Selain Covid-19, masyarakat di Kabupaten Indramayu diimbau juga untuk waspada terhadap serangan nyamuk.
Pasalnya, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Indramayu tahun ini meningkat dibanding dengan tahun lalu.
Dari data yang dicatat Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Indramayu, pada Januari 2022 sudah tercatat ada sebanyak 32 kasus DBD yang menyerang masyarakat.
"Dua orang pasien DBD diantaranya meninggal dunia terdiri dari satu anak-anak berusia 6 tahun dan satu orang berusia 30 tahun," ujar Kabid Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Indramayu, Dede Setiawan, Kamis (10/2/2022).
Baca juga: Warga Indramayu Siaran Langsung Mandi di Kubangan Air, Kecewa Karena Jalan Rusak
Dede Setiawan menyampaikan, jumlah kasus DBD ini meningkat, padahal pada tahun Januari 2021 lalu hanya ada 17 kasus, tanpa ada kasus kematian.
Menurutnya, kasus DBD ini memang mulai meningkat setiap kali memasuki musim penghujan.
Genangan air biasa menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk penyebab DBD.

Masyarakat pun diminta tetap waspada dan melakukan upaya pemberantasan sarang nyamuk tersebut.
Yakni dengan menerapkan 3M Plus, seperti, menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, mengubur barang bekas, plus hindari gigitan nyamuk, tidur menggunakan kelambu, dan Menyalakan obat nyamuk.
“Kami minta masyarakat untuk waspada, apalagi dengan kondisi curah hujan yang tidak menentu seperti sekarang,” ujar dia.
Selain itu, upaya lainnya, kata Dede Setiawan, Dinkes Kabupaten Indramayu juga melakukan kegiatan fogging untuk memutus mata rantai penyebaran DBD.