Jenderal Dudung Bilang ke Danpuspomad: Kalau Datang Difoto Satu-satu Mukanya Biar Kita Tahu

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman akan menghadapi laporan mengenai dugaan penodaan agama.

Editor: dedy herdiana
kolase tribunnews
KSAD Jenderal Dudung Abdurachman dilaporkan ke Puspomad oleh Koalisi Ulama, Habaib dan Pengacara Anti Penodaan Agama (KUHAP APA), yang koordinaornya adalah Damai Hari Lubis. 

TRIBUNCIREBON.COM, JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman akan menghadapi laporan mengenai dugaan penodaan agama.

Jenderal Dudung Abdurachman dilaporkan oleh Koalisi Ulama, Habaib, dan Pengacara Anti Penodaan Agama ( KUHAP APA) ke Pusat Polisi Militer TNI AD (Puspomad) pada Jumat (28/1/2022) lalu.

Respon Jenderal Dudung Abdurachman terkait pelaporan itu diungkapkannya saat coffee morning di Mabes AD, Jakarta, Senin (7/2/2022).

"Silakan saja laporkan, nggak masalah," kata Jenderal Dudung 

Dudung juga meminta kepada Komandan Pusat Polisi Militer TNI Angkatan Darat ( Danpuspomad) Letjen Chandra Warsenanto Sukotjo mengambil foto satu per satu para pelapor.

"Saya bilang kemarin ke Danpuspomad, silakan datang, cek siapa koalisi itu. Orang-orang itu siapa saja. Nanti kalau datang, difoto satu-satu mukanya, biar kita tahu siapa mereka," terangnya.

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman usai apel gelar pasukan TNI AD di wilayah Jabodetabek di Monas Jakarta Pusat pada Selasa (25/1/2022)
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman usai apel gelar pasukan TNI AD di wilayah Jabodetabek di Monas Jakarta Pusat pada Selasa (25/1/2022) (FOTO: Tribunnews.com/Gita Irawan)

Mantan Pangkostrad ini enggan menanggapi lebih jauh perihal pelaporan berkaitan dengan pernyataan 'Tuhan Bukan Orang Arab" yang dianggap menyinggung umat agama tertentu.

Pernyataan Dudung ini diungkapkan saat menjadi bintang tamu di satu acara bincang-bincang di YouTube.

"Bagi saya masih banyak pekerjaan-pekerjaan yang strategis. Bagaimana membantu pemerintah pusat, bagaimana mensejahterakan masyarakat, bagaimana mensejahterakan prajurit, itu yang penting bagi saya sekarang," katanya.

KSAD meyakini perkataannya itu tidak bermaksud menistakan agama.

Ia juga mengatakan pernyataan itu persis dengan yang disampaikan tokoh intelektual muslim Ainun Najib alias Cak Nun.

"Dulu Ainun Najib ngomong begitu nggak jadi persoalan karena Dudung yang ngomong dicecar. Ainun Najib kan ngomong gitu, karena Dudung ini kan diserang kelompok-kelompok itu," ujar Dudung.

Jenderal Dudung menyebut kelompok yang melaporkannya adalah kelompok kecil.

"Kelompok itu kecil sebetulnya, tapi nyaring bunyinya. Kita hadapi di Jakarta nggak ada juga yang berani. Tidak serta merta saya hanya turunkan baliho, keselamatan bangsa ini tetap harus kita jaga," tambahnya.

Tuhan Bisa Semua Bahasa

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved