Kasus Subang

FAKTA Baru Kasus Subang Terbongkar, Ternyata Ada 2 Perintah yang Diterima Danu dari Yoris, Apa Itu? 

Mulai terbongkar, ada fakta baru yang terkait dengan kasus perampasan ibu dan anak di Subang.

Editor: dedy herdiana
Kolase Tribuncirebon.com/Tribunjabar.id
Yoris dan Danu 

TRIBUNCIREBON.COM - Mulai terbongkar, ada fakta baru yang terkait dengan kasus perampasan ibu dan anak di Subang.

Fakta ini berkenaan dengan perintah yang diterima Danu dari Yoris setelah kejadian Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) ditemukan tewas dibunuh pada18 Agustus 2021 lalu.

Diketahui Danu merupakan keponakan dari korban Tuti Suhartini, sedangkan Yoris adalah anak tertua dari korban.

Sementara perkembangan penyidikan pihak kepolisian hingga sekarang ini, Selasa (8/2/2022) atau memasuki hari ke-175, masih belum menunjukkan adanya kabar terbaru.

Sampai sejauh ini pelaku kasus Subang masih misterius, tapi kasus ini masih memunculkan cerita baru.

Terkait fakta baru yang terbongkar ini dibeberkan oleh Ayah Danu, Surono.

Baca juga: UPDATE Kasus Subang, Yoris Mulai Jawab Soal Yayasan Usai Petisi Pengungkapan Pencucian Uang Muncul

Surono mengungkapkan bahwa sang anak tak hanya sekali mendapat perintah dari Yoris untuk mengunjungi TKP pembunuhan ibu dan anak di Subang.

Danu disebutkan mendapat perintah dari Yoris dua kali yakni, saat hari kejadian dan sehari setelahnya.

Namun, yang selama ini terungkap hanya satu hari setelah kejadian atau tanggal 19 Agustus 2021.

Hal itu seperti yang diungkapkan Surono dalam tayangan Youtube Fresy Sudaryanto Sport, Minggu (6/2/2022).

Surono menceritakan detik-detik dia menerima kabar duka yang menimpa ipar atau adik istrinya, Tuti Suhartini dan keponakan, Amalia Mustika Ratu.

Saat mendapat kabar itu, Surono mengaku sedang merantau bekerja di sebuah proyek di Majalangka.

"Siang-siang bekerja, saya dapat info dari ponakan istri. "Wak, wak di rumah si Amel bi Inung ada perampokan," katanya.

Surono pun bertanya balik mengenai kabar Tuti dan Amalia.

Dan saat itu dia mendapat kabar Tuti dan Amelia sudah meninggal dunia.

Kabar itu langsung membuatnya tidak tenang, bahkan tidak enak makan.

Dia berusaha menelepon Danu, namun tidak tersambung. "Dia (Danu) mungkin gak bawa HP," kata Surono.

Karena itu, ketika waktu istirahat, dia pamit ke bosnya untuk pulang ke Subang.

Surono berangkat dari Majalengka pukul 12.30 WIB dan tiba di rumahnya pukul 17.00 WIB.

Saat itu dia langsung menuju rumahnya untuk menaruh pakaian dari proyek.

Namun, saat tiba ternyata rumahnya sudah terkunci.

Dia kembali menelepon Danu untuk meminta kunci. Saat itu Danu berada di TKP pembunuhan.

Setelah menyerahkan kunci, Danu pamit lagi ke Surono untuk ke TKP kembali.

"Katanya ditugasi sama A' Yoris ke sana (TKP) lagi," terang Surono.

Setelah Danu balik ke TKP, Surono lalu ke rumah Lilis, kakak korban karena semua keluarga berkumpul di sana.

Keesokan hari (19/8/2021) setelah jenazah dua almarhumah diautopsi lalu dibawa ke rumah Lilis untuk dimakamkan.

Proses pemakaman dimulai sekitar pukul 09.00.

Saat itu Danu tidak bisa hadir karena harus menjalankan tugas Yoris lagi untuk memantau TKP.

Danu mulai memantau sekitar lokasi pukul 07.00 WIB sehingga ketika jenazah dibawa ke pemakaman dia tidak menyertainya.

Baru, setelah dia mendengar jenazah sudah di pemakaman dia buru-buru menyusul ke pemakaman.

"Saya sempat lihat terakhir-terakhir," aku Danu.

Setelah di pemakaman, Danu kembali ke TKP untuk memantau lokasi sesuai tugas dari Yoris.

Saat itu lah dia melihat seseorang yang awalnya dia kira sebagai polisi masuk ke TKP.

Dia pun memotret oknum yang akhirnya diketahui seorang petugas bantuan polisi (banpol) itu untuk diserahkan ke Yoris.

Setelah itu Danu diajak oknum banpol itu masuk ke TKP dan menguras bak mandi tempat jenazah Tuti dan Amel dimandikan pelaku.

Terkait hal ini, Surono berharap pelaku dan dalang kasus ini segera terungkap.

"Kami berdoa supaya cepat terungkap, jadi bebas buat kami," katanya.

Diakui Surono, saat ini pihaknya khawatir jika harus bepergian jauh karena takut ada panggilan pemeriksaan lagi.

Surono mengaku sudah empat kali dimintai keterangan polisi sebagai saksi.

Dan selama penyelidikan kasus ini, dia terpaksa harus meninggalkan pekerjaannya sebagai pekerja di proyek di Majalengka.

Saat ini, dia mengandalkan ada orang yang mau memanfaatkan jasanya seperti memperbaiki alat-alat elektronik hingga mengelas.

"Karena kita gak merasa bersalah. Apa yang saya tahu saya sampaikan. Ya, nyantai saja," katanya.

Yoris Dapat Kritikan

Keluarga korban kasus Subang, Yoris Raja Amanullah mendapat kritikan setelah mengunggah video Joget Papah Brandon dan main remote control.

Kritikan tersebut disampaikan oleh para netizen yang tertuang dalam kolom komentar dua video yang diunggah oleh Yoris di kanal Youtube Yoris and Family.

Alasan kritikan tersebut disampaikan lantaran kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang yang menewaskan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu belum terungkap.

Namun, sikap berbeda justru ditunjukkan oleh Yoris hingga empati para warganet pun hilang. 

Ironisnya, kritikan yang disampaikan oleh warganet mendapat jawaban nyelekit dari Yoris.

Selain tingkah Yoris, warganet juga mengkritik mengenai pengelolaan Yayasan Bina Prestasi Nasional.

Adapun Yoris di yayasan tersebut menjabat sebagai Ketua Yayasan Bina Prestasi Nasional.

Informasi mengenai kritikan warganet terhadap sikap Yoris di tengah belum terungkapnya kasus Subang dapat Anda dapatkan di artikel bawah ini. 

Sebelumnya, kasus Subang hingga hari ini sudah berjalan hampir enam bulan. 

Pihak kepolisian hingga saat ini belum mampu mengungkap misteri pembunuhan yang membuat publik heboh.

Pembunuhan dengan korban Tuti dan Amalia diperkirakan terjadi pada Selasa (17/8/2021) hingga Rabu (18/2/2021).

Pada Desember tahun lalu, Polda Jabar telah merilis sketsa terduga pembunuh Tuti dan Amalia.

Belum terungkapnya pembunuh kedua perempuan sekaligus pengurus yayasan tersebut membuat keluarga korban turut disorot.

Mereka adalah Yoris, Yosef Hidayah sekaligus suami Tuti dan ayah Amalia.

Kemudian, nama Muhammad Ramdanu alias Danu juga turut jadi perhatian publik.

Danu bahkan sempat dicurigai sebagai pelaku karena dua pernyataan kontroversialnya.

Sikap Yoris jadi sorotan

Sejak kematian ibu dan adiknya dalam kasus Subang, Yoris mendapatkan banyak sorotan.

Tak jarang ia mendapatkan simpati dan rasa iba dari publik.

Kendati begitu, seiring perjalanan kasus Subang berlangsung, sosok Yoris pun menuai pro dan kontra.

Tak sedikit pula warganet yang kontra dengan sikap Yoris akhir-akhir ini setelah dirinya memutuskan pindah kubu dengan sang ayah, Yosef.

Terlebih belakangan juga mencuat, Yoris mendapat teror dari netizen yang menyinggung soal yayasan yang dikelolanya.

Sementara itu, yayasan itu pun tak lepas dari sorotan dalam kasus Subang tersebut.

Konflik Yayasan Bina Prestasi Nasional kembali mencuat setelah muncul petisi untuk mendorong pengusutan dugaan pencucian uang di Yayasan tersebut.

Tak hanya itu, kanal youtube Yoris yakni YORIS AND FAMILY menjadi sasaran dan teror bagi Yoris.

Banyak komentar warganet yang mengikuti kasus Subang menyinggung soal yayasan kepada Yoris.

Namun, sikap dan jawaban Yoris tampak disayangkan sejumlah warganet.

Di salah satu video, tampak Yoris asik bermain mobil remote control yang dibelinya dari sebuah toko mainan.

Yoris juga menunjukkan koleksi mobil remote control miliknya.

Di unggahan sebelumnya, Yoris juga memamerkan kebersamaan keluarganya saat berlibur di sejumlah lokasi wisata.

Bukannya mengomentari video Yoris, beberapa netizen justru menyinggung soal yayasan.

"Langkah bergabung dengan Yosep ternyata berbuah Petisi yg meminta Yayasan Bina Prestasi untuk di Audit.

Harusnya Yoris tidak bergabung kepada siapapun, tapi berjuang agar pembunuhan sadis terhadap Ibu dan Adiknya bisa terungkap, tapi nasi sudah menjadi bubur, bukan untung yg di dapat, tapi lieur jeung jangar yg di dapat," tulis komentar seorang warganet.

Namun, komentar tersebut tak mendapat jawaban dari Yoris.

Selanjutnya ada juga yang berkomentar bahwa sebagai ketua yayasan, Yoris tak sepantasnya bermain remote control.

"Ketua yayasan kurang pantes bikin konten mainan anak2 kang. Saran sy, bikinlah konten yg mendidik, yg bersangkut paut dg dunia pendidikan. Misal bgm sekolah yg anda bina kesehariannya, perkembangan murid2nya, dll. Itu jauh jauh jauh lebih menunjukkan wibawa seorang ketua yayasan . Nuwun. Maaf," tulis warganet.

Yoris pun menjawab:

"Siap makasih sarannya mbak atau mas mf konten saya ya nyenengin anak aja ... Kehidupan saya sehari2 diary of my life," ujar Yoris.

Di komentar selanjutnya: "Ada hubungannya dgn yayasan & sekolah? Krn danu bilang SPJ dan stempel ?"

Yoris pun menjawab singkat.

"Buzzer ya"

Di video lain, Yoris asyik tengah berjoget papah brandon.

Dengan wajah ceria, Yoris yang mengenakan kaus merah itu bersemangat menggerakkan tubuhnya sambil tersenyum.

"Goyang Papah Brandon Seer ahh ... hahaha," tulis Yoris di unggahannya.

Secara kontan, unggahan video Yoris itu juga banjir nyinyiran.

"Bisa ya menari" di atas musibah ibu dan adik y," tulis netizen.

Nyinyiran itu langsung ditanggapi Yoris.

Menurutnya, dia sudah mempercayakan kasus ibu dan adiknya ke polisi.

"@Kang Suhendra betul pak kita sudah percayakan kepada pihak kepolisian ... Kita komit dan yakin Polisi Bisa menuntaskan Kasus mamah sama Amel ! Bravo Polri !," tulis Yoris.
Lalu, ada lagi netizen yang memberi komentar pedas.

"Ingat akhirat...ibu yg melahirkan kita,semoga ibu mimin dan mba amel tenan di alam sna.Aaminnn ya ALLAH"

"Astofirlloh ya Allah,.. Di sn AK sdh Krn adek Dan ibumu di sana mlh km ya Rob sabar... Gak bs ngomong kg lihat tingkah mu"

Kali ini Yoris masih memberi tanggapan santai.

"Bukan keluarga aku... Refreshing sedikit salah... Wow hahahaha," tulisnya.

Lalu, ada netizen yang mulai mengkritisi sikap yoris, dengan memberikan komentar sebagai berikut:

"Yoris ini kok kayak gak peduli penilaian org ya Status FB kontroversial Pindah PH dengan cara seperti itu Merespon netizen dengan cara begini Ya pasti aja respon netizen Semakin negatif. Jadi jangan mengeluh ris kalau orang jadi gk simpati sama km".

Komentar ini pun dibalas santai Yoris.

"Haha Santuy aja ... Yang penting pelakunya ketangkep ... Polisi pasti Bisa! Jos bravo Polri!," tulisnya.

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul UPDATE PEMBUNUHAN SUBANG: Ternyata Yoris 2 Kali Perintahkan Danu ke TKP Sebelum Bertemu Oknum Banpol

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved