Kisah Pilu Rayan, Bocah 5 Tahun Terjebak Dalam Sumur 30 Meter, Bikin Maher Zain Unggah Status 2 Kali
Kabar Rayan Oram, bocah 5 tahun di Maroko meninggal dunia setelah 4 hari terjebak dalam sumur 30 meter bikin Maher Zein turut merasakan duka mendalam
Penulis: dedy herdiana | Editor: dedy herdiana
TRIBUNCIREBON.COM - Kabar Rayan Oram, bocah 5 tahun di Maroko meninggal dunia setelah 4 hari terjebak dalam sumur sedalam 30 meter membuat Maher Zain turut merasakan duka mendalam.
Penyanyi, penulis lagu, dan produser musik asal Swedia berdarah Lebanon, ini bahkan mengunggah status di akun Instagramnya, hingga dua kali terkait kisah Rayan yang terjebak di dalam sumur sedalam 30 meter.
Yang pertama Maher Zain memposting ungkapan doa agar Rayan bisa terselamatkan.
Sedangkan yang kedua atau terbaru mengunggah ucapan duka cita, karena Rayan tidak terselamatkan.
Terlihat dalam postingan yang kedua ini, Maher Zain seakan turut merasakan kesedihann yang mendalam.
Hingga Maher Zain mengungkapkan tentang bagaimana perasaan orang tuanya yang harus merelakan kepergian buah hatinya untuk selama-lamanya.
Baca juga: Rayan Bocah 5 Tahun di Maroko Terjebak Dalam Sumur 30 Meter Selama 4 Hari, Meninggal Saat Dievakuasi
Berikut postingan kedua Maher Zain di akun Instagram resminya:
"إنا لله وإنا إليه راجعون.
It’s very heartbreaking to hear that Rayan did not survive after being pulled out of the well. I can’t imagine the pain his parents are going through. May Allah grant them the patience and strength to survive his loss.
Pray for him and his family.(emoticon sedih)"
“[ Innalillahi wainna ilaihi rojiun. Sangat memilukan mendengar Rayan tidak selamat setelah ditarik keluar dari sumur. Saya tidak bisa membayangkan rasa sakit yang dialami orang tuanya. Semoga Allah memberi mereka kesabaran dan kekuatan untuk bertahan dari kehilangannya. Doakan dia dan keluarganya (emoticon sedih)]”, demikian ungkapan duka yang mendalam dari Maher Zain yang dikutip Tribuncirebon.com dari akun resmi Instagramnya.
Sebelumnya, Maher Zain pun sempat turut berempati dengan memberikan doa melalui akun Instagramnya:
" اللهم يا من يقول للشيء كُن فيكون، اللهم نَجِّ الطفل ريان
واحفظه، اللهم أخرجه من البئر وردّه إلى أهله سالمًا غانمًا يا رب العالمين
أنقذوا_ريان #قلوبنا_مع_ريان "
"(Ya Tuhan, kamu yang mengatakan sesuatu, Jadilah, dan jadilah. Ya Tuhan, selamatkan anak Ryan.
Dan lindungi dia, ya Tuhan, keluarkan dia dari sumur dan kembalikan dia ke keluarganya dengan selamat, ya Tuhan semesta alam.
Save_Ryan #our_heart_with_Ryan)"
Seperti diketahui, Rayan Oram, bocah 5 tahun yang terjebak di dalam sumur sedalam 30 meter selama empat hari akhirnya meninggal dunia setelah berhasil dievakuasi tim penyelamat, Sabtu (5/2/2022).
Dilansir New York Times, media pemerintah melaporkan Raja Maroko Mohammed VI langsung menelepon kedua orang tua Rayan untuk menyampaikan belasungkawa.
"Menyusul kecelakaan tragis yang merenggut nyawa anak Rayan Oram, Yang Mulia Raja Mohammed VI, semoga Tuhan melindunginya, menelepon Tuan Khaled Oram, dan Nyonya Wassima Khersheesh, orang tua almarhum yang meninggal dunia setelah jatuh ke dalam sumur," kata pernyataan itu.
Video di media sosial menunjukkan sorak-sorai, tepuk tangan, dan doa menggelegar dari ratusan warga saat petugas medis membawa bocah itu, dengan tandu merah melewati barisan polisi dan tentara Maroko menuju ambulans.
Tetapi beberapa menit setelah penyelamatan dramatis itu, Kerajaan Maroko menyatakan bahwa bocah itu telah meninggal sebelum penyelamat berhasil mengevakuasinya

Rayan jatuh di sumur sedalam 30 meter (lebih dari 100 kaki) yang ada di dekat rumahnya di desa kecil Ighrane, sekira 60 mil dari Kota Chefchaouen pada Selasa (2/2/2022) sore waktu setempat.
Selama empat hari, tim penyelamat melakukan penggalian di sebelah sumur tempat Rayan jatuh untuk mengevakuasinya.
Mereka mengirimkan makanan, oksigen, dan air melalui selang serta menurunkan kamera untuk memantau kondisi bocah malang itu.
Media lokal juga melaporkan bahwa anak tersebut terlihat mengambil makanan dan air yang dijatuhkan kepadanya menggunakan tali.
Insiden ini menyedot perhatian dunia hingga tagar #SaveRayan menggema di media sosial.
Tim penyelamat bekerja siang dan malam mencoba mengeluarkan bocah itu.
Mulanya, mereka mencoba menggali sumur tempat Rayan jatuh, namun kontur tanahnya dikhawatirkan bisa runtuh.
Akhirnya, tim melakukan penggalian di samping sumur itu dengan mengerahkan buldoser.
Sumur itu, menurut petugas, menyempit karena kedalamannya dan Rayan terperangkap di ruang sempit yang mereka perkirakan berdiameter kurang dari 20 inci.
Video dari tempat kejadian pada Jumat (4/2/2022) menunjukkan tim penyelamat secara manual mengebor secara horizontal ke arah Rayan.
Ratusan warga berkumpul di lokasi menggemakan doa dan teriakan penyemangat.
Bahkan sejumlah warga rela menghabiskan malam dengan tidur di bawah pohon untuk menunggu penyelamatan Rayan.

Sementara itu, keluarga Rayan membuat couscous, hidangan tradisional Maroko, dan menyajikannya kepada orang-orang yang berkumpul.
Hujan dan batuan keras memperumit proses pengeboran pada malam Jumat hingga Sabtu, hingga pekerjaan berjalan lambat.
Salah satu penyelamat, Abdelhadi Temrani, mengatakan kepada wartawan pada Sabtu pagi bahwa dia masih memiliki "harapan besar" Rayan masih hidup.
Sayangnya, sulit menilai kondisi bocah itu dari kamera pengawas.
Temrani mengatakan kamera menunjukkan anak laki-laki itu berbaring miring.
Di jam-jam terakhir penyelamatan, tim menggali menggunakan tangan dengan sangat pelan untuk menghindari tanah yang berbatu, berpasir dan tidak stabil ini runtuh.
Dilaporkan New York Post, seorang insinyur mengatakan kepada saluran televisi lokal bahwa mereka menggali hanya 20 cm per jam.
Ayah Rayan sedang memperbaiki sumur ketika putranya jatuh, tetapi awalnya tidak menyadari ke mana perginya bocah itu.
Ibunya mengaku keluarga telah mencari Rayan di sekitar rumah dan tidak menyangka bahwa putranya jatuh ke sumur.
Rayan ditemukan berada di dalam kedalaman 30 meter setelah ibunya mendengar tangisan.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)