Harga Minyak Goreng Turun Lagi Rp 11.500 Per Liter, Berlaku Mulai Besok 1 Februari, Ini Rinciannya

Pemerintah melalui Kemendag yang akan memberlakukan penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng jadi Rp 11.500 per liter

Editor: Mumu Mujahidin
TribunCirebon.com/Ahmad Imam Baehaqi
Pengunjung saat membeli minyak goreng di Yogya Kota Sumber, Jalan P Cakrabuana, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Kamis (20/1/2022). 

TRIBUNCIREBON.COM - Harga minyak goreng akan semakin murah lagi menjadi Rp 11.500 per liter.

Hal itu disampaikan Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) yang akan memberlakukan penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng yang baru di dalam negeri.

Kebijakan HET ini akan mulai berlaku besok Selasa, 1 Februari 2022.

Sebelumnya, pemerintah memberlakukan kebijakan minyak goreng satu harga sebesar Rp14.000 per liter.

Namun mulai besok, HET minyak goreng tersebut sudah berlaku.

Pengunjung saat membeli minyak goreng di Yogya Junction, Jalan Kartini, Kota Cirebon, Rabu (19/1/2022) sore.
Pengunjung saat membeli minyak goreng di Yogya Junction, Jalan Kartini, Kota Cirebon, Rabu (19/1/2022) sore. (Tribuncirebon.com/Ahmad Imam Baehaqi)

Rincian Harga Eceran Tertinggi (HET) Minyak Goreng

- Minyak goreng curah sebesar Rp11.500 per liter

- Minyak goreng kemasan sederhana sebesar Rp13.500 per liter

- Minyak goreng kemasan premium sebesar Rp14.000 per liter

Baca juga: Ini Penyebab Harga Minyak Goreng di Pasar Tradisional Kota Cirebon Belum Turun

Kebijakan DMO dan DPO

Sebelumnya, Pemerintah menerapkan kebijakan Domestic Market Obligation (DMO) dan Domestic Price Obligation (DPO) untuk terus menjaga dan memenuhi ketersediaan minyak goreng dengan harga terjangkau.

Kebijakan yang diterapkan mulai 27 Januari 2022 ini diberlakukan dengan mempertimbangkan hasil evaluasi pelaksanaan kebijakan minyak goreng satu harga yang telah berlangsung selama satu minggu terakhir.

"Mekanisme kebijakan DMO atau kewajiban pasokan ke dalam negeri berlaku wajib untuk seluruh produsen minyak goreng yang akan melakukan ekspor. Nantinya, seluruh eksportir yang akan mengekspor wajib memasok minyak goreng ke dalam negeri sebesar 20 persen dari volume ekspor mereka masing–masing," ujar Muhammad Lutfi, dalam rilisnya yang diakses Jumat (28/01/2022).

Mendag menjelaskan, kebutuhan minyak goreng nasional pada 2022 adalah sebesar 5,7 juta kilo liter.

Kebutuhan rumah tangga diperkirakan sebesar 3,9 juta kilo liter, yang terdiri dari 1,2 juta kilo liter kemasan premium, 231 ribu kilo liter kemasan sederhana, dan 2,4 juta kilo liter curah.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved