Kakak Ipar Teriak saat Nyalakan Lampu, Syok Lihat Remaja Ini Akhiri Hidupnya, Tinggalkan Surat Pilu

Seorang kakak ipar syok ketika menyalakan lampu setelah mendengar suara gemerisik depan pintu saat tengah malam.

Istimewa
Ilustrasi jenazah 

TRIBUNCIREBON.COM- Seorang kakak ipar syok ketika menyalakan lampu setelah mendengar suara gemerisik depan pintu saat tengah malam.

RY yang masih berusia 17 tahun itu ditemukan tewas tergantung di pintu kamar rumahnya di Kecamatan Bandar Petalangan, Kabupaten Pelalawan, Riau.

Pada leher remaja itu tampak terlilit seutas tali jemuran yang terikat ke kayu pintu, sekitar pukul 02.30 WIB.

Sontak, melihat kondisi RY seperti itu, kakak ipar yang berinisial SU (31) pun langsung berteriak histeris.

Teriakan sang kakak ipar tentunya mengagetkan anggota keluarga lain yang sedang tertidur pulas.

Sang kakak ipar kemudian membangunkan suaminya.

Mereka akhirnya menurunkan korban dari seutas tali tersebut dengan maksud untuk menyelamatkan nyawanya. 

Namun terlambat, korban sudah tidak bernyawa lagi.

"Melihat hal tersebut, Saksi SU histeris dan membangunkan suaminya. Kemudian SU buru-buru menurunkan korban RS dengan maksud ingin menyelamatkan korban. Tapi, saat diturunkan, korban tak bernyawa lagi," ujar Kasat Reskrim Polres Pelalawan AKP Narsy Masry, dikutip TribunnewsBogor.com dari TribunPekanbaru.

 

Menurut hasil penyelidikan polisi, kematian remaja 17 tahun itu diduga lantaran bunuh diri.

"Kematian korban diduga kuat akibat bunuh diri dengan cara menggantungkan diri dengan seutas tali yang terikat di bagian leher di rumahnya," tambah Narsy.

Kemudian kakak ipar korban pun memberitahu ke pemerintah setempat dan orangtua korban di Pangkalan Lesung.

Saat kejadian, korban memang tengah menginap di rumah keluarganya.

Pasalnya, kedua orangtua korban tinggal di Kecamatan lain.

Maka dari itu, setelah orangtuanya datang, jenazah korban dibawa ke rumah duka untuk kemudian dikebumikan.

"Korban meninggal dunia di rumah keluarganya di Bandar Petalangan. Sedangkan orangtuanya tinggal di Kecamatan Pangkalan Lesung," ungkap Nasry.

remaja tewas gantung diri
remaja tewas gantung diri (TribunPekanbaru)

Pihak keluarga mengaku menerima dengan ikhlas kepergian RY.

Mereka pun tidak akan menuntut apapun kepada siapaun tentang kejadian ini.

"Pihak keluarga menerima kejadian tersebut dan tidak akan melakukan tuntutan kepada siapapun. Serta membuat surat pernyataan," tambahnya.

Baca juga: Ini Alasan Satpam Tanggalkan Seragam yang Identik dengan Polisi

Rekam Pakai Ponsel dan tinggalkan surat terakhir

Sebelum ditemukan tewas, korban diketahui sempat pergi jalan-jalan bersama kakak ipar korban.

Kemudiann, korban pun pulang ke rumah sekira pukul 23.00 WIB.

"Menurut keterangan saksi, sebelum kejadian korban sempat pergi ke Sorek untuk jalan-jalam bersama dengannya dan kembali ke rumah sekitar jam 23.00 wib," jelasnya.

Sesampainya di rumah te[at saat tengah malam, korban nekat gantung diri pakai tali.

Aksi bunuh diri korban ini bahkan direkam lewat ponsel pribadinya.

Videonya ada di dalam handphone tersebut.

"Sebelum korban mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri, korban merekam kejadian bunuh dirinya dari hp milik korban," ungkap Narsy.

Tak hanya itu, menurut keterangan saksi, korban sebelumnya pernah bilang atau bercerita bahwa umurnya tidak lama lagi.

Baca juga: Nasib Eyang Subur Dulu Nikahi 25 Wanita, Kini Tersisa 4 Istri, Nikmati Masa Tua: Ga Mau Nambah Dosa

Bahkan korban menuliskan pesan pilu di secarik kertas.

Informasi yang diperoleh tribunpekanbaru.com, remaja pria itu depresi karena masalah percintaan.

Beredar kabar jika korban diputuskan oleh pacarnya hingga memilih untuk bunuh diri.

ILUSTRASI : Gantung diri
ILUSTRASI : Gantung diri (NET)

Namun belum ada penjelasan resmi terkait dugaan ini.

"Dugaannya, korban mengakhiri hidupnya karena depresi," kata Narsy.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.

Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.

Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri, satu di antaranya, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:

>>https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com 

Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved