Heboh Penampakan Jejak Kaki Harimau di Hutan Perbatasan Nusaherang Kuningan, Ini Kata Kepala BTNGC
Beredar foto penampakan bekas jejak kaki disebut-sebut harimau di hutan perbatasan Nusaherang - Darma, Kabupaten Kuningan
Penulis: Ahmad Ripai | Editor: Machmud Mubarok
Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai
TRIBUNCIREBON.COM, KUNINGAN - Beredar foto penampakan bekas jejak kaki disebut-sebut harimau di hutan perbatasan Nusaherang - Darma, Kabupaten Kuningan, Provinsi Jawa Barat.
Penyebaran foto bekas jejak Harimau itu semula beredar di kalangan Off-roader dan menjadi perbincangan masyarakat.
Umar Hidayat yang juga Kepala Desa Jagara, Kecamatan Darma, saat ditemui di DPRD Kuningan ini mengaku bahwa di kawasan hutan tetangga desanya itu sudah tidak aneh terhadap penampakan kawanan hewan liar di hutan sekitar.
"Ya meski saya belum melihat langsung ada Harimau di lokasi hutan sana, namun saya meyakini betul adanya kehidupan hewan berbagai jenis di hutan sana. Seperti babi hutan mah sudah sering dan banyak menampakkan wujudnya kepada warga," kata Umar Hidayat saat di DPRD Kuningan tadi, Senin (10/1/2022).
Baca juga: HEBOH Kemunculan Harimau Loreng Melintas Jalan di Cisaga-Rancah Ciamis, Ini Penjelasan BKSDA
Terpisah Kepala Balai Taman Nasional Gunung Ciremai Kuningan, Teguh Setiawan mengatakan, untuk kawanan kucing besar liar di sekitaran hutan daerah perbatasan tersebut, hingga sekarang belum menerima informasi sesungguhnya.
"Untuk hewan seperti Harimau ada di hutan perbatasan, saya belum menerima informasi dan belum melakukan pengecekan lingkungan hutan tersebut. Namun yang jelas itu, hanya ada Slamet Ramadhan atau Macan Tutul yang berada di kawasan Gunung Ciremai saja," katanya.
Baca juga: Hilang 17 Bulan Bocah Ini Ditemukan Lemas di Sirkuit Mandalika, Puluhan Dukun Sudah Dikerahkan
Baca juga: 45 Titik Potensi Wisata Alam di Kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai, Hanya 5 Yang Dikelola PDAU
Teguh berharap kepada masyarakat untuk melakukan pelaporan atas kejadian tersebut. "Ya kalau ada apa - apa tentang peredaran hewan buas di hutan daerah perbatasan sana, kami harap masyarakat bisa lapor langsung ke kami," ujarnya. (*)