Ada 14 Warga Jabar Positif Omicron, Masyarakat Diminta Jangan Panik, Tetap Disiplin Prokes

total ada 14 warga Jawa Barat yang terkonfirmasi positif Covid-19 dengan varian Omicron.

Justin TALLIS / AFP
Omicron 

Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam

TRIBUNCIREBON.COM BANDUNG - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Nina Susana Dewi, mengatakan total ada 14 warga Jawa Barat yang terkonfirmasi positif Covid-19 dengan varian Omicron.

Empat di antaranya dirawat di RSUD Al Ihsan di Kabupaten Bandung, 10 lainnya diisolasi di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet di Jakarta.

Ia mengatakan belum lama ini sebanyak 20 orang yang baru tiba di Indonesia dan terkonfirmasi Covid-19 disebut sebagai warga Jawa Barat. Namun setelah dikonfirmasi ulang, hanya 8 orang di antaranya yang ber-KTP Jabar.

Kemudian, katanya, terdeteksi juga satu warga Jabar terkonfirmasi Omicron sebelum pendataan delapan orang ini, dan satu kasus baru setelahnya. Dengan demikian, totalnya terdapat 10 warga Jabar yang terpapar Omicron yang dirawat di Wisma Atlet Jakarta.

Kemudian, kata Nina, terdapat empat orang terkonfirmasi positif Covid-19 varian Omicron di Kabupaten Bandung. Mereka kini dirawat di RSUD Al Ihsan. Mereka tinggal dalam satu rumah di Kabupaten Bandung.

"Ada empat lagi di RSUD Al Ihsan. Ini karena ada satu orang yang pulang dari luar negeri, sudah beres karantina dan dinyatakan negatif. Tapi pas ke rumah, dia demam dan anosmia, saat diperiksa, dia positif Omicron," katanya melalui ponsel, Senin (10/1).

Ia mengatakan Dinkes Jabar bersama Labkesda Jabar kemudian melakukan pelacakan dan pengetesan kontak erat yang tinggal di rumah tersebut. Akhirnya, ditemukan tiga anggota keluarga yang positif Omicron dan satu positif Covid-19.

"Sedangkan satu lainnya itu harus menjalani tes ulang dan sedang kami tunggu hasilnya apakah Omicron. Sementara yang positif Omicron yang baru itu ada empat orang di Al Ihsan," katanya.

Nina mengatakan masyarakat tidak usah panik dengan ditemukannya transmisi lokal atau penularan lokal di Jawa Barat. Sebab, katanya, kebanyakan pasien Covid-19 varian Omicron bergejala ringan.

"Masyarakat jangan panik karena Omicron ini tidak separah Delta. Masyarakat harus tetap 3M saja," katanya.

Sebelumnya, Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan empat warga Jawa Barat yang terkonfirmasi positif Covid-19 varian Omicron dari penularan lokal telah mendapat perawatan dan isolasi di RSUD Al Ihsan, Baleendah, Kabupaten Bandung.

Ia mengatakan masih melakukan penelusuran riwayat perjalanan keempat warga Jabar tersebut. Namun yang jelas, katanya, semua kasus Omicron awalnya berasal dari perjalanan luar negeri.

"Belum ada laporan eta ti mana kumaha, tapi yang namanya Omicron semua bocornya dari bandara atau perbatasan. Nanti dilapori sumber palaporannya," katanya di sela kunjungan kerja di Tol Cisumdawu, Sumedang, Senin (10/1).

Menurut Ridwan Kamil, keempat orang yang dinyatakan positif Omicron dari penularan lokal ini sudah mendapat perawatan di RSUD Al Ihsan. "Iya di Al Ihsan, ada empat orang," katanya.

Sejak awal, kata Ridwan Kamil, Pemprov Jabar selalu siaga menghadapi ancaman Omicron di Jawa Barat. Caranya tetap sama seperti penanganan saat varian Delta menyebar, yakni protokol kesehatan, pemerintah melakukan 3T dan masyarakat melakukan 5M.

"Dari awal juga kita selalu siaga. Kalau ada sudah masuk ke penyebaran lokal apapun itu, apa yang sudah kita pengalaman selama Delta kita praktekkan. Per hari ini penularannya (Covid-19), masih terkendali karena jumlah laporan masih di bawah 50-an," katanya.

Sebelumnya, Laboratorium Kesehatan Provinsi Jawa Barat (Labkesda Jabar) telah melakukan pelacakan dan pengetesan terhadap kontak-kontak erat kasus Covid-19 varian Omicron di Jawa Barat

Belasan orang yang menjalani tes PCR ini sempat melakukan kontak dengan empat warga yang terkonfirmasi Covid-19 varian Omicron di Kabupaten Bandung.

Kepala Labkesda Jabar, Emma Rahmawati, mengatakan hasil pelacakan dan pengetesan kontak erat empat warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 varian Omicron ini dinyatakan negatif Covid-19.

"Kontak eratnya ada 12, hasilnya PCR negatif," tuturnya melalui ponsel, Senin (10/1).

Emma mengatakan penyebaran Covid-19 ini menjadi kasus transmisi lokal varian Omicron yang pertama di Jawa Barat. Sebelumnya, penularan terjadi dari warga yang baru pulang dari luar negeri.

"Betul, itu yang transmisi lokal," kata Kepala Laboratorium Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Emma Rahmawati, melalui ponsel, Senin (10/1).

Emma mengatakan penemuan transmisi lokal varian Omicron ini diketahui melalui pengujian secara whole genome sequencing atau pengurutan genom lengkap.

Emma membenarkan kabar yang menyatakan selain empat orang yang dirawat di Bandung, ada 10 warga Jabar lainnya yang terpapar Covid-19 varian Omicron dirawat di Wisma Atlet Jakarta. 

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengatakan upaya pencegahan penularan Covid-19 terus dilakukan sampai tingkat pemerintahan terkecil di Jabar. Apalagi, untuk mengantisipasi penyebaran varian Omicron.

"Varian omicron ini memiliki kemampuan penularan lebih cepat. Namun, fatalitasnya rendah, tak seperti varian delta yang sempat membuat sistem serta fasilitas kesehatan terganggu," katanya di Gedung Sate, Senin (3/1).

Ia mengatakan kunci utama untuk mencegah penularan ini makin meluas adalah dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Masyarakat dan pemerintah diminta bersinergi untuk menjaga kondusivitas yang sudah berjalan.

“Kami bersama komite, melakukan perhitungan. 14 hari pasca nataru kami asumsikan jika ada berita buruk seperti apa. Maka, oksigen semua dipersiakan, pokoknya semua diulang lah seperti (lonjakan kasus varian) delta,” ucap dia.

Ia mengatakan apapun jenis penyakitnya dan variannya, protokol kesehatan jadi yang utama.

"Nama baru yang bingung tapi solusi sama saja, pemerintah ketat 3T, masyarakat tata di 5M. Mengatur irama itu," katanya

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved