TRAGIS, Saat Sang Suami Sedang Adzan, Istri dan Anak Tersambar Petir di Kolong Rumah Panggungnya
Istri dan satu anaknya meninggal dunia karena tersambar petir, sedangkan sang suami saat itu sedang adzan untuk membuat suasana tenang.
TRIBUNCIREBON.COM - Sebuah persitiwa tragis terjadi di Desa Labokolo, Kecamatan Tiworo Tengah, Kabupaten Muna Barat, Sulawesi Tenggara.
Istri dan satu anaknya meninggal dunia karena tersambar petir, sedangkan saat itu sang suami sedang adzan untuk membuat suasana tenang.
Ketika itu cuaca di luar rumahnya sedang buruk.
Hujan disertai angin dan petir tengah melanda kawasan tersebut.
Suara angin dan hujan deras serta petir terus terdengar membuat suasana menakutkan.
Saat itu, Kamis (6/1/2022) sekira pukul 00.30 Wita, pasangan suami istri Muslim dan Umi Barira (30) sedang berada di dalam rumahnya.
Selain Muslim dan Umi, di rumahnya yang berbentuk panggung itu ada dua anak dari pasangan ini.
Mereka Tamlikul Fatha Imama (12) dan adiknya yang berumur 2 tahun.
Baca juga: Abdul Rosyid Si Satpam Ceritakan Detik-detik Dirinya Tersambar Petir dan Selamat, Begini Kondisinya

Karena suasana malam itu terasa mencekam, sang ibu membawa dua anaknya ke kolong rumah panggungnya.
Sementara sang ayah atau suami Umi Barira tetap di rumah panggungnya dan mengumandangkan adzan untuk menenangkan suasana keluarganya.
Namun saat itu petir masih terus terdengar menggelagar.
Sebelum adzan selesai, tiba-tiba terdengar bunyi petir yang sangat keras dan rumah panggung bergetar, Muslim tetap melanjutkan adzan sampai selesai.
Namun apa yang terjadi setelah Musliim menyelesaikan adzan dan menyusul istri dan dua anaknya di kolong panggung rumahnya?
Muslim melihat istrinya yang sedang menggendong anaknya yang kecil sudah tergeletak di tanah.
Begitu juga dengan anaknya yang besar terkulai di tanah.

Kejadian ini dibenarkan oleh Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Kasatreskrim) Polres Muna, AKP Hamka Mapaitta.
"Ketika hujan deras dan angin kencang serta guntur, ibu dan anak-anaknya turun ke bawah kolong rumah panggung untuk berlindung," kata Hamka saat dihubungi melalui WhatsApp Messenger, Kamis sore.
Muslim kemudian mengumandangkan adzan untuk menenangkan diri dan keluarganya.
Saat tiba-tiba terdengar bunyi petir yang sangat keras dan rumah panggung bergetar, Muslim tetap melanjutkan adzan sampai selesai.
"Setelah adzan, Muslim melihat istrinya yang sedang menggendong anaknya dan sang anak sudah terbaring di tanah," ujarnya.

Begitu pula dengan anaknya yang masih remaja ikut tersambar petir, sang ayah lalu membaringkannya di atas tumpukan kayu dalam keadaan meninggal dunia.
Sang ibu dan putrinya meninggal dunia dengan luka bakar di dada dan di beberapa bagian tubuh lainnya.
"Bayi usia 2 tahun berhasil selamat, tak ada luka, hanya kaget saja," tandasnya.
Menurutnya, usai kejadian sang ayah langsung menghubungi beberapa keluarganya untuk membantu mengevakuasi anak-anak dan istrinya.