PENGAKUAN Deni Orang Pertama yang Selamatkan Bocah Dirantai di Sumedang, Korban Lemas Hirup Asap
Deni menceritakan bagaimana detik-detik yang menegangkan saat menyelamatkan bocah yang sudah kesulitan bernafas karena terlalu lama menghirup asap
Laporan Kontributor TribunJabar.id Sumedang, Kiki Andriana.
TRIBUNCIREBON.COM, SUMEDANG - Deni Tandrus (58) bertetangga dengan pemilik rumah S, tempat ditemukannya bocah tersekap dan dirantai di Anggrek Regency, Sumedang.
Deni merupakan orang yang pertama menemukan bocah tersebut.
Deni menceritakan bagaimana detik-detik yang menegangkan saat menyelamatkan bocah yang sudah kesulitan bernafas karena terlalu lama menghirup asap pekat kebakaran di dapur rumah S itu.
"Waktu saya dan warga temukan sudah dalam kondisi lemah. Telat beberapa menit mungkin wallahu a'lam, karena itu kan pengap tidak ada ventilasi sama sekali di lantai dua," kata Deni saat ditemui TribunJabar.id di Anggrek Regency, Kamis (6/1/2022).
Para Rabu (5/1/2022) anak berusia 5 tahun bernama Rizky ditemukan terbaring di atas kasur dengan tangan dan kaki terikat rantai, di sebuah rumah di kompleks perumahan Anggrek Regency, di Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang.
Rizky diketemukan warga kompleks tersebut saat warga mendobrak rumah, bermaksud untuk memadamkan api yang asapnya mengepul pekat hingga ke atas genting.
Namun yang bikin kesal warga, termasuk Deni adalah gembok yang mengunci rantai itu ke sebuah kerangka ranjang besi.
Untung tangan yang terikat ke velg mobil, velg itu bisa diangkat warga, namun kerangka besi yang menjadi tambatan ikatan kaki sulit diangkat apalagi dari lantai 2 rumah itu.

Warga juga dalam keadaan panik sehingga tidak terpikirkan untuk mengambil alat untuk memotong rantai itu.
"Ya kan itu ada nomor telepon di papan di depan rumah, di bawah tulisan "dijual", saya telpon, mengabarkan rumah terbakar dan seorang anak tersekap. Orang yang ditelepon tersebut memberi tahu bahwa kunci gemboknya ada di dekat TV," kata Deni.
Deni bergegas menghampiri televisi dan menggeledah sekitar benda elektronik itu demi menemukan kunci.
"Ketemu tuh kuncinya, tapi yang bisa dibuka hanya yang bagian kaki. Anak itu buru-buru diselamatkan untuk menghirup udara bersih dahulu, dibawa ke luar rumah," kata Deni.
Deni sendiri sebelum kejadian itu tidak tahu bahwa di rumah ada anak. Lagi pula, kata Deni, sang pemilik rumah meski sering datang seminggu sekali atau dua kali, dia datang ke rumah tersebut saat malam hari.
Patauan TribunJabar.id di lokasi kejadian, Aparat Kepolisian Resor Sumedang tengah melakukan penggeledahan rumah milik perempuan berinisial S.
Rumah digaris polisi
Rumah milik S, tempat ditemukannya seorang bocah dalam keadaan tersekap dan badannya diikat rantai kini digaris polisi, Kamis (6/1/2022) dini hari.
Rumah itu berada di kompleks perumahan Anggrek Regency, di Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang.
Para Rabu (5/1/2022) bocah berusia 5 tahun berinisial R ditemukan terbaring di atas kasur dengan tangan dan kaki terikat rantai.
R ditemukan warga kompleks tersebut saat warga mendobrak rumah bermaksud untuk memadamkan api yang asapnya mengepul pekat hingga ke atas genting.

"Rumah ini digaris polisi dini hari tadi, sekitar pukul 01.30. Tim dari Polres Sumedang yang datang langsung," kata Toni S Liman, Ketua RT04/10 Anggrek Regency di lokasi rumah penyekapan.
Toni mengatakan rumah tersebut sebelum digaris polisi tidak disebut kosong karena ada pemiliknya yang sering datang, namun juga tidak disebut isi karena pemiliknya itu sudah berpindah rumah.
Rumah di kompleks perumahan tersebut akan dijualnya. Bahkan pada teralis gerbang rumah tersebut, ada sebuah papan menempel.
Papan itu bertuliskan bahwa rumah tersebut akan dijual, berikut nomor kontak pemilik yang bisa dihubungi.
"Pemiliknya Ibu S sering datang seminggu sekali atau seminggu dua kali. Jauh-jauh hari juga sudah bilang ke saya sebagai pengurus RT bahwa rumah akan dijual, karena itu pula kami sudah bebeaskan dia dari pungutan dana keamanan kompleks," kata Toni.
Di mata Ketua RT dan tetangga lainnya, S sang pemilik rumah yang kemarin petang turut digiring ke Mapolres Sumedang untuk dimintai keterangan oleh Polisi, adalah orang baik.
"Mungkin kalau baik iya, sering menyapa, tapi soal aktivitas kami kurang begitu mengenal. Mungkin pula dia janda karena suaminya yang kami tahu pindah ke Lampung," katanya.
Toni mengatakan, ketika menemukan anak tersekap dan dirantai, warga kaget sebab yang menjadi fokus warga sebelumnya adalah memadamkan kebakaran di dalam rumah tersebut.