Habib Bahar Jawab Tantangan Brigjen Achmad, Datangi Polda Jabar untuk Kasus Dugaan Ujaran Kebencian
Bahar bin Smith atau Habib Bahar baru saja tiba di Bandung untuk menjalani pemeriksaan hari ini.
Penulis: Mutiara Suci Erlanti | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fandi Permana
TRIBUNCIREBON.COM BANDUNG - Bahar bin Smith atau Habib Bahar baru saja tiba di Bandung untuk menjalani pemeriksaan hari ini.
Pemilik Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin tersebut memenuhi panggilan pemeriksaan berkaitan dengan kasus dugaan ujaran kebencian dalam sebuah ceramah di Garut dan Bandung.
Dikutip dari Tribun Jabar, kasus itu merupakan pelimpahan perkara dari Polda Metro Jaya atas laporan seseorang bernama Tubagus Nurul Alam pada 17 Desember 2021.
Pengacara Habib Bahar, Ichwan Tuankotta menyebut kliennya sudah tiba di Bandung sejak subuh dan saat ini telah memulai agenda pemeriksaan.
"Iya sudah tiba. Berangkat sejak malam dari Ponpes Tajul Alawiyyin, inshaallah siap untuk agenda hari ini," kata Ichwan Tuankotta kepada Tribunnews.com, Senin (3/1/2022).
Disinggung berapa kuasa hukum yang akan mendampingi Bahar dalam kasus ini, Ichwan tidak menjawab lebih lanjut.
Ia akan memberikan informasi itu sesuai agenda pemeriksaan terhadap Bahar di Polda Jabar, Kota Bandung selesai.
"Nanti saja ya di Polda," kata Ichwan.
Baca juga: Beredar Video Jenderal TNI Adu Mulut Dengan Habib Bahar, Singgung Nama KSAD Jenderal Dudung
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Ibrahim Tompo menjelaskan bahwa pemeriksaan terhadap Bahar dilakukan oleh tim gabungan Polda Jabar.
"Jadwal pemeriksaan berdasarkan surat panggilan itu pukul 09.00 WIB," ucap Kabid Humas Polda Jabar Kombes Ibrahim Tompo kepada Wartawan.
Habib Bahar bin Smith akan diperiksa penyidik berdasarkan laporan polisi bernomor B 6354/12/2021 SPKT PMJ 2021.
Kubu Bahar memastikan bahwa Bahar siap datang untuk melakukan pemeriksaan sejak penyidik Ditreskrimum Polda Jabar menyambangi Ponpes Tajul Alawiyyin, Kemang, Bogor pada Selasa (28/12/2021) malam untuk menyampaikan Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP)
Brigjen Achmad datangi Habib Bahar
seorang oknum Jenderal TNI mendatangai Pondok Pesantren sekaligus kediaman Habib Bahar bin Smith dan beradu mulut.
Pertemuan keduanya itu terekam dalam sebuah video amatir yang diunggah chanel Youtube Sayyidbahar Official.
Oknum TNI AD yang disebut merupakan Danrem 061 Surya Kencana Brigjen Achmad Fauzi menemui Habib Bahar bin Smith.
Terdengar pembicaraaan keduanya tersebut mengarah pada agar Habib Bahar segera memenuhi panggilan Polda Jabar.
Kedatangan Jenderal TNI itu adalah untuk meminta Habib Bahar untuk mendatangi Polda Jabar untuk kasusnya yang menyinggung Kepala Staf TNI AD (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman.
"Ini masalah akidah tidak bisa dibiarkan, ini masalah akidah tidak bisa dibiarkan," kata Habib Bahar di depan sang Jenderal TNI dilansir Tribuncirebon.com dari chanel Youtube Sayyidbahar Official.
Setelah itu Fauzi menimpalinya dengan mengatakan negara Indonesia adalah negara Bhineka Tunggal Ika.
"Negara kita itu beragam. Kita negara Bhineka Tunggal Ika," kata Achmad Fauzi
"Oh iya Bhineka Tunggal Ika harga mati. Pancasila harga mati. UUD 45 harga mati," ujar Habib Bahar.
Ketika dua orang itu berbicara, terlihat ada orang yang disamping Jenderal TNI menyela dan langsung ditunjuk olehnya.
"Kamu enggak usah ngomong. Sampean mau ngomong atau ini gantian," katanya.
Habib Bahar pun merespons orang tersebut. "Kalau mau tenang biasa aja. Biasa aja," ujar Bahar.
Dalam video berdurasi 7 menit 16 detik itu Habib Bahar menjawab sebuah permintaan.
Pada dialog itu sang Jenderal TNI meminta Bahar untuk mendatangi Polda Jabar.
"Bapak tidak datang kemari pun saya tetap datang ke Polda Jabar," ujar Bahar.
"Buktikan," kata Achmad Fauzi
"Buktikan? Emang saya udah ngomong. Bahkan Minggu saya datangi saya nginap di sana," jawab Bahar.
"Kalau enggak datang dijemput masalahnya," cetus Achmad Fauzi.
"Loh enggak ada urusan. Yang jemput polisi bukan Bapak dong, sekarang Bapak datang ke sini mau shock terapi atau apa. Enggak ada urusan," kata Bahar.

"Tugas saya menjaga stabilitas wilayah saya Pak, jangan provokatif," timpalnya.
"Provokatif apa?" tanya Bahar.
"Menghina perseorangan. Menghina mungkin apa namanya harga baik institusi dan kehormatan pak," katanya.
"Kehormatan? Lalu bagaimana ketika saya bela harga diri kehormatan. Bagaimana nasib keluarga- keluarga prajurit TNI di Papua," katanya.
Dalam video itu juga Jenderal TNI itu mengatakan bahwa tugas seorang ulama memberikan ceramah yang baik.
"Sudah menjadi tugasnya Bapak memberikan ceramah yang baik kepada..," katanya ke Habib Bahar.
Habib Bahar pun menimpalinya bahwa sudah tugasnya ulama memberikan ceramah dan terkait pernyataan KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurrachman yang menyebut Tuhan bukan orang Arab.
"Tugasnya saya ngasih ceramah. Tugasnya Dudung jangan utik-utik masalah agama kalau enggak tahu masalah agama. Akhirnya apa? Mensifati Tuhan dengan sifat manusia. Bapak kan tahu itu ranah kita," jawab Bahar.
Jenderal TNI itu pun menimpalinya agar Bahar berhati-hati berbicara. "Bapak sebagai ulama harus berhati-hati ngomong," katanya.
"Ngomong apa? Saya meluruskan yang benar. Dia salah. Harus diluruskan. Enggak ada kaitannya bagaimana," timpal Bahar.
Habib Bahar mengatakan bahwa jika anggota TNI itu datang dengan baik, dirinya pun akan menyambut dengan baik.
"Kami rakyat, TNI lahir dari rakyat,"
"Sampai mati pun tetap saya bakal bela saa punya agama, saya punya bangsa, bela saya punya NKRI harga mati," kata Habib Bahar.
"Membela agama itu bukan menjelek-jelekan pak," kata Jenderal TNI.
"Saya tidak pernah menjelekkan," jawab Bahar.
Jenderal TNI itu meminta Habib Bahar membukti dirinya secara proses hukum dan memenuhi panggilan Polda Jabar.
Di akhir video, terlihat Habib Bahar dikerumuni warga yang menangis karena kedatangan rombongan TNI tersebut.
"Jangan takuti masyarakat. Enggak ada urusan. Pak rekam nih masyarakat. Rekam ini, rakyat ini. Datang rame-rame kaya jagoan," kata Habib Bahar sambil pergi meninggalkan lokasi.