Sopir Angkot hingga Driver Ojol di Majalengka Teriakan Protes Soal Rencana Penghapusan Premium
Pemerintah berencana menghapus BBM beroktan rendah Premium (RON 88) pada tahun 2022, disusul Pertalite (RON 90).
Penulis: Eki Yulianto | Editor: dedy herdiana
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - Pemerintah berencana menghapus BBM beroktan rendah Premium (RON 88) pada tahun 2022, disusul Pertalite (RON 90).
Informasi tersebut tampaknya mendapat penolakan oleh sejumlah warga di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
Salah satunya datang dari sopir angkot dan driver ojek online atau ojol.
Yaya (55), sopir angkot yang ditemui di SPBU Simpeureum, Kecamatan Cigasong mengatakan, jika wacana tersebut benar terjadi pada 2022 nanti, ia mengaku keberatan.
Pasalnya, selain menambah pengeluaran akibat membeli BBM yang lebih mahal, jumlah penumpang setiap harinya terus berkurang.
"Saya sangat keberatan pak, apalagi penumpang lagi sepi gini," ujar Yaya kepada Tribun, Rabu (29/12/2021).
Baca juga: BBM Jenis Premium dan Pertalite Bakal Dihapus Pertamina, Ini Penjelasannya
Pria yang sudah berpuluh-puluh tahun berprofesi sebagai sopir angkot ini berharap, wacana tersebut tak terealisasikan dalam waktu dekat.
Setidaknya, hingga perekonomian masyarakat, khususnya kalangan menengah ke bawah di masa pandemi Covid-19 pulih.
"Sebaiknya mah jangan dulu lah, setidaknya sampai kondisi ekonomi masyarakat membaik, karena terdampak akibat pandemi Covid-19," ucapnya.
Wacana penghapusan BBM Premium juga tampaknya akan lebih memberatkan para sopir angkot.
Yaya mengungkapkan, penghasilan dengan pengeluaran yang semakin besar menjadi alasan.
"Jelas wacana itu nantinya makin memberatkan kami sebagai sopir angkot, udah mah sehari paling cuma dapat Rp 50 ribu, ditambah beli bensin yang mahal," jelas dia.
Hal senada juga disampaikan driver ojol, Udin Jaenudin (37).
Menurutnya, wacana penghapusan BBM Premium dianggap tidak tepat, karena akan berdampak ke masyarakat golongan kecil.