Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

Saksi Kunci Kasus Subang Sampai Harus Jalani Tes Kejiwaan di Polda Jabar, Diperiksa 2 Hari Beruntun

Tuti dan Amalia Mustika Ratu (23), anaknya, menjadi korban perampasan nyawa di Dusun Ciseuti, Desa/Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang.

Editor: Fauzie Pradita Abbas
istimewa
Korban pembunuhan di Subang, Amalia Mustika Ratu dan Tuti Suhartini 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Subang, Dwiky Maulana Vellayati

TRIBUNCIREBON.COM, SUBANG - Muhamad Ramdanu alias Danu (21) menjalani pemeriksaan selama dua hari berturut-turut berkenaan kasus Subang.

Danu merupakan keponakan mendiang Tuti Suhartini (55).

Tuti dan Amalia Mustika Ratu (23), anaknya, menjadi korban perampasan nyawa di Dusun Ciseuti, Desa/Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang.

Jasadnya ditemukan di bagasi Alphard, Rabu (18/8/2021).

Hingga kini, kasus itu masih misteri.

Polisi belum menentukan siapa tersangka di kasus ini.

Achmad Taufan, kuasa hukum Danu, membenarkan kliennya kembali diperiksa Polda Jabar selama dua hari berturut-turut ini.

"Iya, setelah kemarin klien kami Danu diperiksa polisi, hari ini juga kembali menjalani pemeriksaan di Polda Jabar," ucap Taufan melalui pesan singkat WhatsApp, Selasa (7/12/2021).

Menurut Taufan, dalam agenda pemanggilan hari ini di Ditreskrimum Polda Jabar, kliennya menjalani tes kejiwaan untuk mengetahui kondisi Danu.

"Agenda hari ini, Danu dipanggil untuk menjalani tes kejiwaan. Yah, cuman hasilnya kami belum mengetahui," katanya.

Danu disebut-sebut menjadi satu di antara saksi kunci kasus perampasan nyawa Tuti dan Amalia.

Kasus yang kemudian disebut kasus Subang ini sudah ditangani oleh Polda Jabar.

Pihak kepolisian pun masih terus berupaya untuk mengungkap kasus yang setiap harinya menjadi sorotan publik ini.

Sebelumnya, Dirreskrimum Polda Jabar, Kombes Pol K Yani Sudarto, mengakui ada saksi yang dipanggil kemarin untuk dimintai keterangannya. 

Namun, pihaknya masih terus melakukan pendalaman dan penyelidikan.

"Iya (dipanggil). Kami masih lakukan pemeriksaan dan penyelidikan. Sampai saat ini belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka," katanya di Mapolda Jabar, Senin (6/12/2021).

Berdasarkan informasi, saksi yang dipanggil kemarin ialah Muhamad Ramdanu (21) alias Danu.

Danu adalah keponakan korban dan disebut-sebut sebagai saksi kunci kematian ibu dan anak di Jalancagak, Subang ini. 

Kegiatan Danu di hari kejadian
Muhammad Ramdanu (21) salah seorang saksi yang sempat disebut memiliki akses keluar-masuk dari rumah korban prampasan nyawa di Subang.
Muhammad Ramdanu (21) salah seorang saksi yang sempat disebut memiliki akses keluar-masuk dari rumah korban prampasan nyawa di Subang. (Tribun Jabar/Dwiky Maulana Vellayati)

Danu sempat bertemu dengan keluarga Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu, pada 17 Agustus, sehari sebelum penemuan mayat di Subang.

Pada siang harinya, kata Danu, ia sempat ke rumah korban menghampiri Amalia Mustika Ratu.

Hal itu karena Danu sempat disuruh Yoris untuk membeli double tip dan meminta uangnya pada Amalia

"Terakhir ketemu tanggal 17 (Agustus) karena disuruh Yoris membeli double tip jam 11 siang."

"Gak sempet ngerokok atau makan di sana. Terus ngambil uang ke Amel Rp 100 ribu, terus beli doubletip," ungkap Danu, dilansir dari TribunnewsBogor.com.

Setelah itu, Danu langsung pergi ke Kasomalang, rumah Yoris.

Ternyata, Tuti dan Amalia juga pergi ke Kasomalang, berkumpul dengan Danu dan keluarga Yoris.

Sore harinya, setelah pulang dari rumah Yoris, Danu sempat mengantarkan Tuti dan Amalia ke rumahnya.

Di rumah Tuti, Danu pun sempat merokok.

"Tanggal 17 sore memang ke rumah Amel karena di suruh membeli makanan. Sempat merokok...wajar saja ada sisa puntung rokok yang tertinggal," ungkap Danu, dilansir TribunnewsBogor.com dari akun Youtube TVOne News, Senin (20/9/2021).

Setelah itu, Danu main game di warnet dan pulang malam hari.

Danu mengaku baru tidur pukul 02.30 WIB.

"Malamnya gak ke mana-mana lagi. Main game, TikTokan, WA-an, ngecek grup WA sekolah," ungkap Danu.

Pagi harinya, Rabu (18/9/2021), Danu mengaku dikejutkan dengan teriakan Yosef.

Akan tetapi, Danu saat itu tidak memedulikan teriakan Yosef dan pura-pura tidur.

"Pagi-pagi tanggal 18-nya Danu lagi tidur ada yang teriak-teriak pakai motor, terus samar-samar juga kaya pak Yosef, pura-pura tidur lagi," ungkap Danu.

Namun, Danu yang pura-pura tidur terkejut mendengar pengakuan Yosef kepada ibundanya yang menyebut bahwa Tuti dan Amalia diculik.

"Pas Mama nyamperin, 'Danu, itu rumah acak-acakan Amel diculik'."

"Danu kaget gak sempat cuci muka dulu atau sikat gigi, langsung ngeluarin motor langsung ke sana," kata Danu seperti dikutip dari Youtube Heri Susanto.

Ketika Danu menyusul ke lokasi kejadian, Yosef terlihat kabur berbalik arah.

Bukannya memandu Danu menuju ke TKP, Yosef terlihat buru-buru pergi ke arah lain.

Danu pun sempat tidak tahu ke mana Yosef pergi.

Namun setelah diselidiki, rupanya saat itu, Yosef pergi ke Polsek Jalancagak.

Setelah itu, Danu pun pergi ke rumah korban.

Ternyata, Danu melihat kondisi rumah Tuti saat itu sudah berantakan.

Sementara itu, Lilis, kakak Tuti, buka suara soal perangai Danu.

Diakui Lilis, Danu memang sering pergi ke rumah korban, tapi hanya sebatas untuk membantu pekerjaan.

Namun dalam hal tidur, Danu tinggal dengan orang tuanya yang berada di dekat rumah korban.

"Danu itu tinggal di rumah korban atau kerja?" tanya wartawan.

"Ya tinggalnya sama orang tua, kan deket. Jadi ke situ pas ada tugas dari Yoris, minta dibantuin ini itu kayak bikin surat," ungkap Lilis.

Tak hanya itu, dijelaslan Lilis bahwa Danu juga disebut akrab dengan Tuti dan Amalia. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved