Luka akibat gigitan ular bisa berasal dari ular berbisa atau yang tidak berbisa. Bisa ular mengandung racun yang mampu melumpuhkan tubuh.
Terdapat lebih dari 2000 spesies ular di dunia, tetapi hanya sekitar 200 spesies ular yang berbisa.
Untuk membedakan jenis ular berbisa atau tanpa bisa, Anda dapat memperhatikan tanda-tanda berikut ini:
Ciri-ciri ular tidak berbisa:
- bentuk kepala segi empat panjang,
- gigi taring kecil,
- pupil mata bulat, dan
- bekas gigitan berupa luka terbuka halus berbentuk lengkungan.
Sementara, ciri-ciri ular berbisa:
- bentuk kepala segitiga,
- dua gigi taring besar di rahang atas,
- pupil mata hitam yang vertikal dan pipih tipis, dikelilingi bola mata berwarna kuning-hijau, dan
- jenis luka gigitan berupa dua lubang gigitan taring, mirip tancapan atau tusukan benda tajam
Beberapa jenis ular berbisa yang dapat kita temukan di sekitar kita adalah ular sendok, ular welang, ular kobra, ular tanah, ular hijau, ular laut, dan ular pohon.
Gigitan jenis-jenis ular berbisa ini membutuhkan pertolongan pertama dan penanganan medis darurat segera.
Apa Saja Gejala dan Tanda Gigitan Ular Berbisa?
Venom atau racun pada bisa ular dapat menyebabkan kerusakan pada bagian tubuh yang tegigit.
Selanjutnya, bisa ular akan menyebar melalui kelenjar getah bening hingga menyebabkan gangguan sistemik yang menyerang berbagai bagian tubuh.
Gejala di tempat gigitan ular umumnya terjadi dalam 30 menit sampai 24 jam, berupa bengkak dan nyeri, dan timbul bercak kebiruan. Beberapa orang juga bisa mengalami reaksi alergi.
Gejala lain yang muncul setelah
digigit ular berupa kelemahan otot, menggigil, berkeringat, mual, muntah, nyeri kepala, dan pandangan kabur.