Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

Dokter Hastry Blak-blakan Bilang TKP Kasus Subang Kacau: Banyak yang Masuk Tanpa Diketahui Polisi

Meski begitu, Dokter Hastry mengungkap sebenarnya pemeriksaan forensik yang ia lakukan. . .

Editor: Fauzie Pradita Abbas
(kolase Instagram drhastry/TribunJabar)
3 jam autopsi Jasad Tuti dan Amalia, dr Hastry sebut pelaku pembunuhan akan terungkap 

TRIBUNCIREBON.COM - Ahli Forensik Mabes Polri, Kombes Pol dr Hastry Sumy Purwanti blak-blakan jika TKP pembunuhan Tuti dan Amalia kacau.

Selain itu dr Hastry juga mengungkap bahwa pemeriksaan forensik kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang sebenarnya sudah selesai.

Kasus Subang sudah tiga bulan berlalu, namun Polisi belum juga mengungkap sosok pelaku pembunuhan Tuti dan Amalia Mustika Ratu.

Dokter Hastry, bahkan diterjunkan untuk turut menangani kasus pembunuhan ibu dan anak ini.

Ia menuturkan tahapan penyelidikan dan penyebab mengapa proses pengungkapa kasus Subang berlangsung lama.

Dokter Hastry menjelaskan, dalam identifikasi kasus lain biasanya ada data pembanding, sehingga proses pengungkapannya cepat.

"Kalau proses identifikasi biasa, bencana massal itu bisa cepat karena ada data pembanding, kalau teroris bisa cepat karena sudah ada data pembanding dari keluarganya," kata Dokter Hastry dikutip TribunnewsBogor.com dari akun Youtube Denny Darko.

Dalam kasus Subang, kata Dokter Hastry, tim penyidik mendapat banyak DNA dari TKP pembunuhan ibu dan anak.

DNA itu kemudian dicocokkan dengan yang didapat dari barang bukti.

"Sekarang kasus Subang kita sudah punya puluhan DNA diduga mungkin ada di lokasi, nah kita petakan DNA itu, matching gak dengan DNA yang kita dapat dari barang bukti lain di TKP, nah itu yang proses lama," jelasnya.

 
Sebenarnya kata Dokter Hastry, memeriksa darah proses cepat sekitar tiga hari.

"Tapi kalau di benda mati, misalnya baju, darah yang di baju itu lama, sidik jari di rokok atau di kursi atau di pintu atau di mobil itu kan butuh lama, bisa kuat DNA, itu yang prosesnya lama," kata Dokter Hastry.

Prosesnya menjadi lama, kata Dokter Hastry, karena pemeriksaannya dilakukan berulangkali.

Ditambah lagi, katanya, TKP kasus Subang sudah terkontaminasi.

"Kenapa tambah lama lagi, karena pemeriksaannya berulang dan diambil sampai beberapa kali, yang kita ketahui TKP Subang agak sedikti kacau, terkontaminasi karena banyaknya masuk ke TKP tanpa diketahui dari penyidik," kata Dokter Hastry.

ahli forensik Mabes Polri, Kombes Pol dr Hastry Sumy Purwanti dan Denny Darko
ahli forensik Mabes Polri, Kombes Pol dr Hastry Sumy Purwanti dan Denny Darko (Tangkapan layar Youtube Denny Darko)

Dalam kasus Subang, Polisi juga menemukan DNA seorang saksi kunci di TKP pembunuhan Tuti dan Amalia Mustika Ratu.

DNA itu kata Dokter Hastry juga dicocokan dengan waktu kematian Tuti dan Amalia.

"Setelah kita tahu itu DNA siapa, penyidik itu pengen nyocokin DNA itu ada gak di waktu kematian, alibinya, itu yang sulit, karena kita kita bandingkan lagi dengan properti atau sisa rokok yang lain,

apakah ini lama, sehari dua hari, kerena kan rumah tersebut kan banyak didatangi orang-orang bukan keluarga, yayasan," kata Dokter Hastry.

Polisi juga mencocokan DNA paling baru yang ditemukan di TKP kasus Subang.

"Jadi kita lama lagi, oh yang paling baru ini DNA-nya siapa, sesusai gak dengan waktu kematian, sesuai gak dengan kejadian," kata Dokter Hastry.

Oleh sebab itu, penyelidikan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang berlangsung lama.

Meski begitu, Dokter Hastry mengungkap sebenarnya pemeriksaan forensik yang ia lakukan sudah selesai.

"Jadi lamanya di situ, sebenarnya kita sudah dapat, sudah selesai kalau dari properti yang kita periksa di laboratorium forensik di Jakarta sudah ketemu semua," katanya.

Dilimpahkan ke Polda Jabar

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Erdi A Chaniago, mengatakan kasus pembunuhan terhadap ibu dan anak di Subang telah dilimpahkan ke Polda Jawa Barat sejak Senin (15/11/2021) lalu. 

"Pelimpahan kasus tersebut dilakukan agar alat bukti dan petunjuk dapat dikaitkan dengan alat digital yang ada di Polda, dan penanganannya agar lebih obyektif dan efisien," kata Kombes Erdi A Chaniago kepada Tribun Jabar di Mapolres Sumedang, Senin (22/11/2021).

Erdi menyebut, hingga kini, penyidik masih melakukan pemeriksaan intensif terhadap sejumlah saksi. 

Dari pemeriksaan tersebut, kata Erdi, telah mengerucut pada sejumlah saksi yang mungkin bakal jadi tersangka. 

"Setiap hari mengerucut sesuai petunjuk yang ada. Mudah-mudahan dalam waktu dekat kita bisa secepatnya mengumumkan siapa pelakunya," kata Erdi A Chaniago. 

Erdi menambahkan, dalam mengusut kasus tersebut, penyidik tidak mempunyai kendala. 

"Tidak ada kendala, hanya butuh waktu saja dan kehati-hatian karena ini menyangkut kemanusiaan," ujarnya. 

Berita lain terkait Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved