Demo Petani Tebu di Indramayu

Ratinih Nyaris Pingsan Saat Demo Petani di Indramayu, Bertahan dengan Muka Pucat di Barisan Depan

Seorang ibu nyaris pingsan saat aksi unjuk rasa yang dilakuan ribuan petani di depan Pendopo Indramayu

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Machmud Mubarok
TribunCirebon.com/Handhika Rahman
Salah seorang petani asal Desa/Kecamatan Tukdana, Ratinih (45) saat aksi unjuk rasa di Pendopo Indramayu, Kamis (18/11/2021). 

Salah satu koordinator aksi, Hilmi Azis mengatakan, ada sebanyak 5 tuntutan yang diminta para petani.

Pertama, masyarakat Indramayu atau petani penyangga yang sudah eksisting sebagai penggarap di kawasan hutan yang tumpah tindih dengan HGU PT Rajawali tidak terusir dari lahan garapannya untuk keberlangsungan kehidupan diri dan keluarganya.

Kedua, pemerintah daerah agar mendesak pemerintah pusat untuk memberikan kepastian hukum terhadap subjek tanah yang disengketakan.

Ketiga, memperbolehkan lagi petani penggarap Indramayu untuk mengelola lahan garapan yang sudah digarap tanpa adanya intimidasi dan kriminalisasi dari aparat.

Keempat, cabut statement Bupati Indramayu yang mewajibkan lahan tersebut hanya ditanami tebu.

"Karena itu bukan kewenangan bupati, seharusnya bupati memediasi bukannya malah mengintervensi rakyat kecil," ujar dia.

Tuntutan terakhir, disampaikan Hilmi Azis, petani penggarap bisa berproduksi bahan pangan dengan tenang untuk mewujudkan kedaulatan pangan dan menafkahi diri dan keluarga.

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved