Gerhana Bulan Sebagian
Dua Hari Lagi Gerhana Bulan Sebagian, Jadi Fenomena Langka Abad 21, Ini Bacaan Niat Salat Khusuf
Pada Jumat 19 November 2021, akan terjadi fenomena langka dan luar biasa, yaitu gerhana bulan terlama sepanjang abad 21.
TRIBUNCIREBON.COM - Pada Jumat 19 November 2021, akan terjadi fenomena langka dan luar biasa, yaitu gerhana bulan terlama sepanjang abad 21. Gerhana tersebut akan melewati Indonesia dan bisa dilihat di seluruh wilayah Indonesia.
Badan Hisab dan Rukyat Daerah Jawa Barat dalam rilisnya menyebutkan, prediksi prediksi memasuki umbra (kegelapan dan kemerahan) mulai pukul 14:18 WIB hingga 17:47 WIB.
Ketampakan Bulan dalam keadaan gelap memerah dapat dilihat saat Bulan Mulai Terbit di ufuk timur sebelum Matahari Terbenam di ufuk barat hingga Bulan memasuki fase samar-samar dengan mulai sedikit bercahaya redup pada saat Gerhana berakhir pukul 19:03 WIB.
Baca juga: Sule Larang Nathalie Holscher Keluar Rumah Saat Gerhana Bulan, Rawan Lagi Hamil
Baca juga: Dampak Gerhana Bulan Total, Pemukiman Warga di Pesisir Eretan Indramayu Sempat Diterjang Banjir Rob
Rangkaian Fase Gerhana:
1) Mulai Fase Awal Bayang-bayang Pebumbral: 13:02 WIB.
2) Fase Umbra (Gelap): 14:18 WIB hingga 17:47 WIB.
3) Akhir Rangkaian Gerhana: 19:03 WIB.
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Nabi SAW. bersabda :
إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ ، لاَ يَنْخَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ ، فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَادْعُوا اللَّهَ وَكَبِّرُوا ، وَصَلُّوا وَتَصَدَّقُوا
"Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Gerhana ini tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang. Jika melihat hal tersebut maka berdoalah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah salat dan bersedekahlah. (HR. Bukhari No. 1044)
Dianjurkan untuk:
1) Mengumandangkan Bacaan Takbir dengan Memperbanyak Gema Takbir, Mengagungkan Asma Alloh.
2) Mengumandangkan Bacaan Istighfar, Memohon Ampunan dan Maaf kepada Alloh.
3) Mengucapkan Asholaatu Jaami'ah.
4) Sholat Gerhana Bulan
5) Mendirikan dan Mendengarkan Khutbah Gerhana Bulan.
6) Bersodaqoh Gerhana
7) Melanjutkan Gema Takbir hingga akhir Gerhana terbuka kembali bercahaya normal.
Khusus untuk daerah kota Bandung selama fase Gerhana, Siaran Gema Takbir Gerhana akan disiarkan secara live streaming melalui Radio Adzan Bandung Streaming dengan klik link berikut:
http://www.radioadzanfmbandung.com
Menurut NASA, fenomena gerhana bulan sebagian ini akan menyebabkan bulan tertutup bayangan Bumi selama tiga jam dan 28 menit.
Sedangkan, pada tahun 2018 lalu, gerhana bulan total terlama hanya terjadi dengan durasi satu jam 42 menit, dan 57 detik. Serta, kebanyakan gerhana bertahan selama kurang dari dua jam, maka peristiwa gerhana bulan sebagian minggu depan, akan menjadi yang terpanjang atau terlama di abad ini.
Bulan di akhir November ini juga dikenal dengan nama frost moon atau beaver moon.
Ini Ini juga berarti, gerhana bulan kali ini akan menjadi 'blood moon' sebagian, di mana semburat warna kemerahan akan terlihat di permukaan Bulan.
'Blood moon' adalah nama lain yang diberikan untuk gerhana bulan total, yang terjadi ketika posisi Bumi terletak tepat di antara Matahari dan Bulan, sehingga bayangan Bumi menutupi Bulan - dan menghalangi sinar Matahari.
November ini, 97 persen dari Bulan akan tertutup Bumi.
Peneliti di Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang mengatakan, sebagian wilayah Indonesia akan mengalami gerhana Bulan sebagian yang puncaknya akan terjadi pada 19 November 2021 pukul 16.02 WIB, 17.02 Wita, 18.02 WIT.
"Puncak gerhana terjadi beberapa menit setelah puncak fase Purnama yang terjadi pada pukul 15.57 WIB, 16.57 Wita, 18.57 WIT," kata Andi kepada Kompas.com, Sabtu (30/10/2021).
Magnitudo gerhana kali ini sebesar 0,9785 atau han 97,85 persen diameter Bulan tertutup piringan umbra Bumi. Sebagai informasi, fase gerhana penumbra dimulai pada pukul 13.00WIB, 14.00 Wita, 15.00 WIT, kemudian fase gerhana sebagian dimulai pada pukul 14.18 WIB, 15.18 Wita, 16.18 WIT.
Selanjutnya, fase gerhana sebagian berakhir pada pukul 17.47 WIB, 18.47 Wita, 19.47 WIT sedangkan fase gerhana penumbra berakhir pada pukul 19.05 WIB, 20.05 Wita, 21.05 WIT. Sehingga secara total, durasi parsialitas gerhana kali ini selama 3 jam 29 menit 2 detik.
Sedangkan durasi penumbralitas gerhana selama 6 jam 5 menit 8 detik.
Gerhana Bulan Sebagian pernah terjadi pada 4 Juni 2012, 8 Agustus 2017 dan 17 Juli 2019. Gerhana Bulan Sebagian berikutnya akan terjadi kembali pada: 29 Oktober 2023, 7 Juli 2028 16 Juni 2030 mendatang.
Uniknya, kata Andi, setelah Bulan mengalami gerhana sebagian di awal senja, Bulan berkonjungsi dengan Gugus Pleiades (Messier 44) pada pukul 19.21 WIB, 20.21 Wita, 21.21 WIT dengan sudut pisah 4,5 derajat dan kemudian berada di dekat Simpul Menaik keesokan harinya (20 November) pukul 00.59 WIB, 01.59 Wita, 02.59 WIT pada jarak 405.665 km dari Bumi.
Simpul menaik adalah perpotongan antara orbit Bulan dengan ekliptika yang mana Bulan bergerak menuju ke utara ekliptika.
"Fenomena ini dapat disaksikan dari arah timur-timur laut hingga barat-barat laut ketika Bulan terbenam setelah Matahari terbit," ujarnya. Gugus Pleiades bermagnitudo +1,20 dan magnitudo Bulan saat purnama sebesar 12,83 hingga 12,58.
Salat Gerhana Bulan
Dengan adanya fenomena alam ini, umat Islam diimbau untuk melaksanakan shalat gerhana atau salat khusuf.
Berikut tata cara shalat gerhana bulan dari Kemenag disertai niat shalat gerhana:
a. Berniat di dalam hati
b. Takbiratul ihram, yaitu bertakbir sebagaimana shalat biasa
c. Membaca do'a iftitah dan berta'awudz, kemudian membaca surat Al Fatihah dilanjutkan membaca surat yang panjang (seperti surat Al Baqarah) sambil dijaharkan (dikeraskan suaranya, bukan lirih) sebagaimana terdapat dalam hadits Aisyah: "Nabi Saw. menjaharkan (mengeraskan) bacaannya ketika shalat gerhana." (HR. Bukhari no. 1065 dan Muslim no. 901)
d. Kemudian ruku' sambil memanjangkannya
e. Kemudian bangkit dari ruku' (i’tidal) sambil mengucapkan "Sami'allahu Liman Hamidah, Rabbana Wa Lakal Hamd"
f. Setelah i'tidal ini tidak langsung sujud, tapi dilanjutkan dengan membaca surat Al Fatihah dan surat yang panjang.
Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama
g. Kemudian ruku' kembali (ruku' kedua) yang panjangnya lebih pendek dari ruku' sebelumnya
h. Kemudian bangkit dari ruku' (i'tidal)
i. Kemudian sujud yang panjangnya sebagaimana ruku', lalu duduk di antara dua sujud kemudian sujud kembali
j. Kemudian bangkit dari sujud lalu mengerjakan raka'at kedua sebagaimana raka'at pertama hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya
k. Salam
Setelah itu, imam akan menyampaikan khutbah kepada para jemaah.
Khotbah tersebut berisi anjuran untuk berzikir, berdoa, beristighfar, dan bersedekah.
Berikut niat sholat gerhana bila dilakukan sendirian:
صَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ لله تَعَالَى
Usholli sunnatal khusuufi rok'ataini lillahi ta'aalaa
Artinya: "Aku niat salat gerhana bulan dua rakaat karena Allah Ta'ala."
Baca juga: Live Streaming Mengamati Gerhana Bulan Total atau Super Blood Moon, Dimulai Petang Ini 26 Mei 2021
Inilah niat sholat gerhana bila dilakukan secara berjemaah dan menjadi imam:
أُصَلِّيْ سُنَّةَ الْخُسُوْفِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا لِلَّهِ تَعَالَى
Usholli sunnatal khusuufi rok'ataini imaaman lillahi ta'aalaa
Artinya: "Aku niat salat gerhana bulan dua rakaat sebagai imam karena Allah Ta'ala."
Berikut niat sholat gerhana secara berjamaah dan menjadi makmum:
أُصَلِّيْ سُنَّةَ الْخُسُوْفِ رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْمًا لِلَّهِ تَعَالَى
Usholli sunnatal khusuufi rok'ataini ma'muuman lillahi ta'aalaa
Artinya: "Aku niat salat gerhana bulan dua rakaat sebagai makmum karena Allah Ta'ala."
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gerhana Bulan Sebagian Terlama Abad Ini, Catat Waktu Puncaknya di Indonesia", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/sains/read/2021/11/11/190000223/gerhana-bulan-sebagian-terlama-abad-ini-catat-waktu-puncaknya-di-indonesia?page=all
Penulis : Ellyvon Pranita
Editor : Gloria Setyvani Putri