Komisi I DPR RI Setujui Jenderal Andika Perkasa Jadi Panglima TNI, Punya Slogan TNI Adalah Kita
Komisi DPR memberikan persetujuan atas pencalonan Jenderal TNI Andika Perkasa sebagai calon panglima TNI untuk menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto.
TRIBUNCIREBON.COM, JAKARTA - Komisi I DPR memberikan persetujuan atas pencalonan Jenderal TNI Andika Perkasa sebagai calon panglima TNI untuk menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto.
Persetujuan diberikan dalam rapat internal Komisi I DPR yang digelar setelah uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test terhadap Andika, Sabtu (6/11/2021).
"Memberikan persetujuan terhadap pengangkatan calon Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa, SE, MA, MSc sebagai panglima TNI," kata Ketua Komisi I Meutya Hafid.
Meutya menuturkan, rapat internal Komisi I DPR juga menyetujui pemberhentian dengan hormat Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai Panglima TNI, serta memberikan apresiasi atas dedikasinya.
Selanjutnya, hasil rapat internal tersebut akan dibawa ke rapat paripurna pada Senin (8/11/2021) mendatang untuk diberikan persetujuan oleh DPR.
Baca juga: TERUNGKAP Ayah dan Ibu Jenderal Andika Perkasa Calon Panglima TNI, Ternyata Sosok yang Seperti Ini
Baca juga: Gatot Nurmantyo Ogah Ketinggalan Komentari Jenderal Andika Perkasa Calon Panglima TNI, Ini Katanya
Adapun visi yang diusung Andika sebagai calon panglima TNI adalah "TNI Adalah Kita". Ia mengatakan, dengan visi tersebut, ia ingin agar TNI dipandang sebagai bagian dari masyarakat Indonesia maupun internasional.
"Jadi kalau berangkat dari vision statement, Ibu, saya memilih 'TNI Adalah Kita'. Memang sangat singkat sekali, tetapi justru di sini saya ingin masyarakat Indonesia, masyarakat internasional untuk melihat TNI ini sebagai kita, atau bagian dari mereka," ujar Andika.
Seperti diketahui, Andika merupakan calon tunggal panglima TNI yang diusulkan Presiden Joko Widodo untuk menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto yang akan pensiun dalam waktu dekat.
Alasan Jokowi
Terungkap bahwa masa tugas Jenderal Andika Perkasa di militer hanya sekitar satu tahun lagi.
Meski demikian, KSAD Jenderal Andika Perkasa kini sudah resmi diajukan Presiden Joko Widodo ( Jokowi) sebagai calon tunggal Panglima TNI.
Sebelumnya pun ramai dibicarakan bahwa nama yang santer sebagai calon Panglima TNI itu ada dua nama.
Yakni Jenderal Andika Perkasa dan Laksamana Yudo Margono yang kini menjabat Kepala Staf Angkatan Laut ( KSAL).
Lalu apa alasan Jokowi hanya mengajukan Jenderal Andika Perkasa untuk menjadi Panglima TNI ke DPR?
Menteri Sekretaris Negara ( Mensesneg) Pratikno menjelaskan alasan Presiden Joko Widodo memilih KSAD Jenderal Andika Perkasa sebagai calon Panglima TNI dalam surat presiden (Surpres) yang diberikan ke pimpinan DPR RI.
Baca juga: Karier Jenderal Andika Perkasa di Era Presiden Jokowi, Dari Ajudan Hingga Calon Tunggal Panglima TNI
Baca juga: Gerindra Hormati Keputusan Jokowi Pilih Jenderal Andika Perkasa Jadi Calon Panglima TNI
Menurut Pratikno, jabatan Panglima TNI harus kepala staf dan Andika memenuhi syarat karena menjabat sebagai KSAD.
Diketahui, berdasarkan masa pensiun, Jenderal Andika akan pensiun pada 1 Desember 2022.
"Ya enggak apa-apa kan tetap saja, syarat Panglima TNI itu kan harus kepala staf," kata Pratikno di Kompleks Parlemen Senayan, Rabu (3/11/2021).
Dia mengatakan kepala staf TNI AU sudah mendapatkan jatah Panglima TNI.
"Jadi pilihannya (antara) AD dan AL. Pak Presiden sudah memilih angkatan darat," tukas mantan Rektor UGM tersebut.
Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajukan nama KSAD Jenderal Andika Perkasa sebagai calon Panglima TNI pengganti Marsekal Hadi Tjahjanto.
Hal itu disampaikan Ketua DPR RI Puan Maharani saat menerima surat presiden (surpres) calon Panglima TNI yang diserahkan oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/11/2021).
Puan mengatakan DPR melalui Komisi I akan segera memproses surat tersebut untuk mempersiapkan uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test).
"Komisi I DPR akan menggelar fit and proper tesr terhadap calon Panglima TNI. Kemudian DPR akan menggelar rapat paripurna untuk mendapatkan persetujuan," ujarnya.
Ini Sosok Jenderal Kelahiran Bandung, Pendidikan dan Karir
Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) menunjuk Jenderal TNI Andika Perkasa sebagai calon tunggal Panglima TNI. Pengajuan nama Andika sudah disampaikan kepada DPR RI.Ketua DPR RI, Puan Maharani telah menerima supres presiden (supres) terkait calon Panglima TNI. Supres diberikan langsung oleh Menteri Sekretaris Negara (Mansesneg) Pratikno kepada pimpinan DPR RI di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (3/11/2021).
Puan menegaskan hanya ada satu nama yang diusulkan Jokowi dalam supres itu.
"Karena itu pada hari ini melalui Pak Mensesneg, Presiden telah menyampaikan surat presiden mengenai usulan calon Panglima TNI kepada DPR RI atas nama Jenderal TNI Andika Prakasa," kata Puan di lokasi.
Baca juga: Ingat Brigjen Junior Tumilaar yang Viral Usai Surati Kapolri, Kini Jadi Staf Khusus Jenderal Andika
Adapun, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto akan segera memasuki masa pensiun dari dunia kemiliteran pada November 2021, setelah berusia 58 pada 8 November 2021.
Isu pergantian panglima TNI pun telah menjadi pusat pembicaraan sejak lama.
Ramai dibicarakan sudah ada sosok yang bakal menjadi Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto.
Tak hanya soal matra TNI -nya, nama calonnya pun, yakni Jenderal Andika Perkasa sudah mulai disebut-sebut.
Anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon meyakini bahwa Panglima TNI akan jatuh ke matra Angkatan Darat (AD).
"Insya Allah dalam waktu dekat, Jenderal Andika Perkasa menjadi Panglima TNI," kata Effendi kepada wartawan, Jumat (3/9/2021).
Tak hanya itu, Effendi juga bicara soal pengganti Andika sebagai KASAD.
"Jenderal Dudung Abdurachman menjadi KSAD," ujar Legislator PDIP itu.
Baca juga: Anak Buah Jenderal Andika Ini Lolos dari Serangan KKB Papua Meski Dihujani Tembakan Ini Kronologinya
Baca juga: Ketika KSAD Kabulkan Keinginan Serka Nasib Nurdi untuk Layani Pasien Covid-19 Hingga Pensiun
Diketahui, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto akan memasuki masa pensiunnya pada November 2021 ini.
Jika menilik tradisi, Panglima TNI dijabat secara bergilir dari tiga angkatan yang ada yakni AD, AL, dan AU.
Melihat ke belakang sebelum Hadi, Panglima TNI dijabat oleh Gatot Nurmantyo dari TNI AD.
Jika mengikuti tradisi maka dari matra AL yang mendapatkan giliran menjabat Panglima TNI.
Saat ini Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) dijabat Laksamana Yudo Margono.
Dia juga disebut-sebut calon kuat panglima TNI.
Namun Presiden Jokowi juga memiliki hak istimewa atau prerogatif untuk mengusulkan calon Panglima TNI
Kedua hal tersebut diketahui telah tercantum dalam undang-undang dan terikat oleh hukum yakni dalam Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia.
Untuk mengetahui siapa jenderal yang ramai dibicarakan akan menjadi Panglima TNI ini, berikut sosok Jenderal Andika Perkasa:
Profil Singkat
Andika Perkasa lahir di Bandung, Jawa Barat, 21 Desember 1964.
Dalam kehidupan pribadi, Andika Perkasa menikah Diah Erwiany Trisnamurti Hendrati Hendropriyono atau yang karib disapa Hetty.
Bila menilik nama belakangnya, awam akan menyambungkan sosok Hetty dengan salah satu jenderal purnawirawan Tanah Air.
Ya, Hetty adalah putri mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Jenderal (Purn) Abdullah Mahmud (AM) Hendropriyono.
AM Hendropriyono disebut sebagai ikon pasukan elite Kopassandha atau yang kini bernama Kopassus.
Dengan demikian, Andika Perkasa adalah menantu AM Hendropriyono.
Riwayat pendidikan Andika Perkasa
Selama bertugas menjadi prajurit TNI AD, Andika Perkasa banyak menghabiskan waktunya untuk pendidikan.
Dalam kurun waktu 2003 hingga 2011, ia berada di Washington DC, Amerika Serikat untuk memperoleh pendidikan militer.
Dilansir Kompas.com, Andika Perkasa pernah mengenyam pendidikan Strata 1 (S1) jurusan Ekonomi di dalam negeri.
Sementara gelar Strata 2 (S2) dan Strata 3 (S3), Andika Perkasa mendapatkannya saat melanjutkan pendidikan ke Amerika Serikat.
Andika Perkasa adalah lulusan dari The George Washington University, National Defense University, serta Harvard University.
Ia pun memiliki tiga gelar S2, yakni MA, MSc, dan MPhil, serta satu gelar S3 PhD.
Sementara di bidang kemiliteran, Andika Perkasa adalah lulusan Akademi Militer pada 1987.
Perjalanan karier Andika Perkasa
Setelah lulus dari Akmil, Andika bergabung dengan jajaran korps baret merah, Kopassus.
Kariernya dimulai sebagai komandan peleton hingga berangsur-angsur naik menjadi Dansub Tim 2 Detasemen 81 Kopassus (1991).
Kemudian Den 81 Kopassus (1995), Danden-621 Yon 52 Grup 2 Kopassus (1997), Pama Kopassus (1998), dan Pamen Kopassus (1998).
Pada 2002, Andika diangkat menjadi Danyon 32 Grup 3/Sandha Kopassus.
Kembali bertugas dalam waktu singkat, ia kemudian dimutasi menjadi Kepala Seksi Korem 051/WKT Dam Jaya.
Belum genap setahun, ia dimutasi dan menjabat sebagai Pabandya A-33 Direktorat A Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI.
Pada 8 November 2013, Andika diangkat menjadi Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat dan pangkatnya dinaikkan menjadi brigadir jenderal.
Dua hari setelah Jokowi dan wakil presiden saat itu, Jusuf Kalla dilantik, Andika ditunjuk sebagai Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).
Pangkatnya naik menjadi mayor jenderal.
Dua tahun ia mengawal Presiden Jokowi, pada 2016 Andika diangkat sebagai Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XII Tanjungpura.
Jabatan itu ia emban kurang lebih selama dua tahun.
Pada 2018, dia diangkat sebagai Komandan Komando Pembina Doktrin, Pendidikan, dan Latihan Angkatan Darat (Dankodiklatad).
Pangkatnya dinaikkan menjadi letnan jenderal.
Tak menunggu waktu lama, Andika kemudian dipercaya menjabat sebagai Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad).
Ia menggantikan Letjen Eddy Rahmayadi yang mundur untuk maju pada pemilu gubernur Sumatera Utara.
Dilantik jadi KSAD
Pada November 2018, Andika Perkasa diangkat menjadi KSAD menggantikan Jenderal TNI Mulyono.
Menurut Presiden, Andika adalah sosok yang komplet lantaran pengalamannya memimpin sejumlah satuan di TNI.
"Pak Andika pernah di Kopassus, pernah di Kodiklat, pernah jadi Pangdam, pernah jadi Komandan Paspampres, sebelumnya juga pernah di Penerangan TNI."
"Saya kira tour of duty-nya komplet, semuanya komplet," ujar Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Kamis (22/11/2018).
Presiden menyatakan tidak menjadikan angkatan sebagai faktor utama dalam memilih pimpinan tertinggi di matra TNI AD tersebut.
Andika adalah angkatan Akmil 1987 sehingga melewati beberapa perwira tinggi seniornya.
Selain menjadi KSAD, Andika Perkasa juga ditunjuk sebagai Wakil Ketua Komite Pelaksana Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pada Agustus 2020. (Tribunnews.com, Reza Deni)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "BREAKING NEWS: Komisi I DPR Setujui Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI", Klik untuk baca: https://nasional.kompas.com/read/2021/11/06/13154411/breaking-news-komisi-i-dpr-setujui-jenderal-andika-perkasa-sebagai-panglima.
Penulis : Ardito Ramadhan
Editor : Dani Prabowo