Banjir di Cianjur, 26 Rumah dan 1 Madrasah Terendam Akibat Bangun Jembatan Program Kota Tanpa Kumuh

Kepala Desa Sindangasih, Epul Saepuloh mengatakan, sebanyak 26 kepala keluarga terdampak banjir akibat pembangunan jembatan program kota tanpa kumuh.

Editor: dedy herdiana
Tribunjabar.id/Ferri Amiril Mukminin
Pengurus Madrasah Al Ihya terlihat membersihkan karpet di jalanan yang masih mengalir air dari sungai yang meluap, Rabu (3/11/2021). 

Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Ferri Amiril Mukminin

TRIBUNCIREBON.COM, CIANJUR - Kepala Desa Sindangasih, Epul Saepuloh mengatakan, sebanyak 26 kepala keluarga terdampak banjir akibat pembangunan jembatan program kota tanpa kumuh. Selain itu satu madrasah juga ikut terendam.

Soal banjir di Cianjur ini, pihaknya mengatakan sudah mendata kerugian dan sedang mengajukan permohonan bantuan kepada pihak terkait seperti BPBD.

"Ada laporan dari warga ke desa mengenai banjir. Penyebabnya di situ ada pembangunan jembatan yang sedang dilakukan pengecoran. Pengecoran itu  memerlukan tiang penumpu dan tiang penumpu di sungai ada di saluran tersebut sehingga sampahnya menyumbat ke saluran air," ujarnya ditemui di kantor Desa Sindangasih, Rabu (3/11/2021) sore.

Program pembangunan fasilitas umum jembatan malah bikin banjir di Kampung Karangsari, Desa Sindangasih, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur, Selasa (2/11/2021) sore menjelang petang.
Program pembangunan fasilitas umum jembatan malah bikin banjir di Kampung Karangsari, Desa Sindangasih, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur, Selasa (2/11/2021) sore menjelang petang. (Tribunjabar.id/Ferri Amiril Mukminin)

Baca juga: Banjir di Cianjur, Banjir Arus Deras Kagetkan Warga, Efek Pembangunan Fasilitas Umum Jembatan

Ia mengatakan sudah melakukan upaya salah satunya dengan menghubungi BPBD saat kejadian berlangsung.

"Alhamdulillah BPBD bergerak cepat langsung menangani banjir yang ada di wilayah kami," kata Kades.

Ia mengatakan, akibat banjir tersebut ada 26 kepala keluarga (KK) yang terdampak.

Pihak desa pun sudah melakukan kordinasi dengan dinas terkait mengenai bantuan untuk korban banjir.

"Alhamdulillah saya sudah berkordinasi dengan dinas terkait, sudah menghubungi dan mengirimkan proposal untuk yang terdampak bencana. Kalau korban tidak ada, cuman dari segi material. Kerugian belum didata," katanya.

Diberitakan sebelumnya, program kota tanpa kumuh pembangunan fasilitas umum jembatan malah bikin banjir di Kampung Karangsari, Desa Sindangasih, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur, Selasa (2/11/2021) sore menjelang petang.

Arus deras sungai yang tinggi tak mampu melewati konstruksi jembatan program kota tanpa kumuh yang saat ini sedang dalam tahap pembangunan.

Pantauan menjelang malam warga masih membersihkan rumah dan perlengkapan yang sempat terendam banjir.

Usep Solehudin (70) seorang pemilik warung mengatakan, selain kasur dan peralatan rumah tangga lainnya, beberapa barang dagangan di warungnya juga ikut terendam.

"Lumpur pa, tak hanya air, lihat saja ini hujan masih deras saya khawatir ada banjir susulan," ujar Usep ditemui malam ini di warungnya.

Selain Usep, rumah Neneng yang terletak di bagian belakangnya juga terendam banjir sekitar 30 sentimeter.

"Masih bersih-bersih, terpaksa jalur ke sini ditutup di depan karena air masih tinggi," kata Neneng.

Sebuah mobil pemadam kebakaran terlihat sempat membersihkan rumah seorang warga yang terkena paling parah oleh lumpur.

Baca juga: Ribuan Rumah di Kabupaten Bandung Terendam Banjir, Bupati Dadang Minta BBWS Fungsikan Penampung Air

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved