Harga Minyak Goreng Curah Meroket
Harga Minyak Goreng Naik, Perajin Keripik Tempe di Majalengka Ikut Terpukul
Selain dikeluhkan oleh para pedagang, naiknya harga minyak goreng juga dikeluhkan perajin keripik tempe di Kabupaten Majalengka
Penulis: Eki Yulianto | Editor: dedy herdiana
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - Selain dikeluhkan oleh para pedagang, naiknya harga minyak goreng juga dikeluhkan perajin keripik tempe di Kabupaten Majalengka.
Eka (28), salah satu perajin maupun pedagang keripik tempe di Pasar Tradisional Sindangkasih Cigasong Majalengka mengaku sudah lama ia tak lagi produksi tempe.
Disampaikan dia, harga minyak goreng yang naik menjadi alasannya.
"Sudah lama ga goreng (produksi), karena harga minyaknya lagi mahal," ujar Eka kepada media saat ditemui di kiosnya, Senin (1/11/2021).

Kondisi tersebut, jelas dia, membuat ia hanya mengandalkan stok yang ada untuk dijual.
Sementara, ia mengeluhkan adanya pengurangan jumlah pembeli di masa harga minyak goreng tinggi.
"Kalau pembeli kan maunya yang baru terus, yang masih fresh, sedangkan kami sudah lama gak goreng keripik tempe yang baru karena harga minyaknya lagi naik," ucapnya.
Eka pun menyebut, omzet penjualan kini berkurang.
Dari sebelum harga minyak goreng naik ia bisa mendapatkan uang sebesar Rp 500 ribu per hari.
Sedangkan, kali ini hanya dikisaran Rp 200 ribu saja per hari.
"Udah mah kemarin harga kedelai yang naik, kami masih bisa mensiasati dengan menipiskan potongan tempe, tapi sekarang harga minyak goreng malah naik, ya gimana ya belum tahu harus gimana," jelas dia.
Eka berharap, ada perhatian dari pemerintah terkait tingginya harga minyak goreng saat ini.
Sehingga, harga minyak goreng kembali turun dan produksi keripik tempe bisa kembali normal.
Seperti diketahui, sejak sebulan terakhir, harga minyak goreng di Pasar Tradisional Sindangkasih Cigasong Majalengka merangkak naik.
Menurut salah satu pedagang sembako, Didi (56), harganya kini mencapai Rp 18 ribu per kilogram.
Baik jenis minyak goreng kemasan maupun curah.
Kondisi tersebut membuat penjualan minyak goreng oleh pedagang berkurang dan dikeluhkan oleh para pelanggan.
Baca juga: Cerita Pedagang Pasar Baru Indramayu, Gigit Jari Lihat Pembeli Kabur Usai Tahu Harga Minyak Goreng