Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

Sudah 2 Bulan Kasus Subang Tak Beres-beres, Keluarga Berharap Bisa Cepat Selesai, Ada Imbas Buruk

Sejauh ini, 54 orang saksi sudah dimintai keterangan oleh pihak kepolisian demi mengungkap kasus yang selalu menjadi perbincangan publik ini.

Editor: Fauzie Pradita Abbas
istimewa
Korban pembunuhan di Subang, Amalia Mustika Ratu dan Tuti Suhartini 

Laporan Kontributor TribunJabar.id Subang, Dwiky Maulana Vellayati

TRIBUNCIREBO.COM, SUBANG - Misteri kasus perampasan nyawa ibu dan anak di Subang belum juga berhasil diungkap polisi. Padahal, banyak yang menantikan, siapa sebenarnya yang bertanggung jawab.

Kasus itu sudah lama berlalu, sejak jasad Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) ditemukan di bagasi Alphard.

Mobil tersebut terparkir di depan rumah mereka yang terletak di Kampung Ciseuti, Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Rabu (18/10/2021).

Kuasa hukum Yosef (55), Rohman Hidayat, menanggapi belum terungkapnya kasus ini.

Yosef merupakan suami Tuti atau ayah Amalia.

"Saya dari awal menyampaikan masalah waktu tidak bisa menjadi batasan di dalam kasus pembunuhan seperti ini. Jadi kasus penyidikan kasus ini tidak dibatasi," ucap Rohman di Subang, Rabu (27/10/2021).

Kendati demikian, menurut Rohman, pihak dari keluarga terutama Yosef terus menantikan perkembangan dari kasus tersebut.

Bukan hanya pihak keluarga, masyarakat luas pun turut menunggu hasil akhir pada kasus yang sudah menjadi sorotan ini.

"Tapi, ada harapan dari masyarakat luas yang terus melihat kasus ini ingin segera pelakunya segera ditangkap. Tentunya saya atas nama klien juga berharap pelakunya segera diproses," katanya.

Dengan begitu, lanjut Rohman, apabila penetapan tersangka segera diumumkan oleh pihak kepolisian, asumsi liar dari masyarakat serta fitnahan-fitnahan dapat terpatahkan.

"Semoga segera ditemukan, segera ditangkap, supaya fitnah kemudian perseturuan sekarang yang terjadi ini dapat diselesaikan," ujar Rohman.

Sejauh ini, 54 orang saksi sudah dimintai keterangan oleh pihak kepolisian demi mengungkap kasus yang selalu menjadi perbincangan publik ini.

Rohman menganggap belum terungkapnya kasus itu juga menimbulkan konflik di keluarga korban

Rohman mengatakan, Yosef ingin kembali menjalin hubungan yang lebih baik dengan anaknya Yoris (34).

Polisi berpakaian biasa mendatangi lokasi kejadian perampasan nyawa ibu dan anak di Dusun Ciseuti, Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Minggu (3/10/2021).
Polisi berpakaian biasa mendatangi lokasi kejadian perampasan nyawa ibu dan anak di Dusun Ciseuti, Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Minggu (3/10/2021). (Tribun Jabar/Dwiky Maulana Vellayati)

"Ya, setelah perjalanan penyidikan yang cukup panjang, tentunya memengaruhi hubungan dari Pak Yosef bersama anaknya Yoris, terlebih sampai dengan saat ini belum ada penetapan tersangka," ucap Rohman.

Sejauh ini, menurutnya, Yosef dan Yoris masih sulit bisa berkomunikasi dengan baik.

Maka dari itu, agar tidak terus berlarut-larut kuasa hukum berharap agar siapa pun pelakunya untuk segera diumumkan.

"Kita tahu proses penyelidikan yang berkepanjangan menambah konflik tajam antara Yosef dengan Yoris anaknya yang saling tuding, saling menuduh begitu kan," katanya.

"Besar harapan kami, kondisi Pak Yosef baik kondisi Yoris baik sehingga hubungan keluarga mereka kembali baik, tapi dengan berlarut-larutnya kasus ini tentunya sulit ke arah kebaikan, malah memperpanjang saling kecurigaan," kata Rohman. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved