Ineu Garut Pinjam Rp 20 Juta Jadi Rp 25 M, Nekat Akting Jadi Korban Begal Agar Bebas Dari Rentenir
Ineu Garuts sengaja membuat rekayasa jadi korban begal agar bisa terlepas dari utang yang jumlahnya fantastis.
Kemudian dari pinjaman tersebut bunganya terus menggelembung hingga 40 juta rupiah.
"Nah dihitung bunganya diakumulasikan jadi enam miliar," ucapnya.
Dalam menjalankan usahanya IS diketahui sudah bisa mengambil balik keuntungan dalam waktu enam bulan.
"Sebenarnya dalam jangka enam bulan modal dia usaha udah kembali modal, tetapi bunganya dilipat gulipatkan sama rentenir itu akhirnya dijadikan Rp 25 miliar hutangnya," ungkap Kasat Reskrim Dede Sopandi.
Coping Strategy
Psikolog Unpad, Aulia Iskandarsyah mengatakan, dalam psikologi, setiap orang yang dihadapkan pada masalah akan memiliki cara untuk menghadapi dan beradaptasi dengan masalah yang dihadapinya. Hal itu disebut 'coping strategy'.
"Jika strategi yang diambilnya berfokus pada penyelesaian masalah atau melakukan mekanisme pengendalian emosi yang baik, maka strategi yang digunakannya sehat dan akan efektif," kata Aulia Iskandarysah saat dihubungi, Senin (11/10/2021).
Motif utama pelaku, kata Aulia, melakukan manipulasi cerita di mana uang yang dimilikinya hilang sehingga dia menjadi punya alasan untuk tidak menunaikan kewajibannya membayar hutang pada orang lain.
Namun Aulia menyebut tidak semua orang dapat melakukan strategi penanggulangan masalah secara baik.
Bagi mereka yang mengalami tekanan yang sangat kuat, katanya, kurang memiliki keterampilan dan pengalaman dalam pemecahan masalah, tidak memiliki sumber daya dan kurang memiliki stabilitas emosi.
Sehingga sangat mungkin akan memunculkan strategi penanggulangan masalah yang 'maladaptive'.
Baca juga: Headline Tribun Jabar, Bonus Atlet PON Jabar Belum Dianggarkan
"Contohnya, penggunaan narkoba, menghindar/menyangkal, menghayal, menunda-nunda, menyakiti diri sendiri, menyalahkan diri/orang lain, apatis, dan lainnya," kata dia.
Sehingga, kata dia, jika dilihat dari bentuk perilaku, Ineu yang kini jadi tersangka sepertinya telah terbenam dengan beban dan tuntutan hutang yang harus dia tunaikan.
"Di sisi lain, dia sudah tidak mampu menunjukkan cara-cara penanganan masalah yang baik dan memilih cara maladaptive dengan cara menghindar," ujarnya seraya menganalogikan ketika seseorang sakit, terkena bencana, dan musibah maka biasanya akan ditolerir untuk tak menunaikan kewajibannya.