Ketua RT Lihat Genangan Air Dekat Jasad Tuti dan Amalia, Apa Benar Yosef Bersihkan TKP Kasus Subang?

Genangan air di lokasi pembunuhan Tuti dan Amalia Mustika Ratu hingga saat ini menjadi misteri.

Tribunjabar.id/Dwiky Maulana Vellayati.
Polisi berpakaian preman saat kembali mendatangi TKP perampasan nyawa ibu dan anak di Dusun Ciseuti, Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Minggu (3/10/2021). 

TRIBUNCIREBON.COM- Genangan air di lokasi pembunuhan Tuti dan Amalia Mustika Ratu hingga saat ini menjadi misteri.

Ada yang menyebut Yosef sempat membersihkan darah di TKP pembunuhan ibu dan anak di Subang.

Jika benar Yosef menyiram air untuk membersihkan darah di lokasi pembunuhan Tuti dan Amalia, lalu apa tujuannya ?

Genangan air tersebut pertama kali diungkap oleh saksi ketiga dalam pembunuhan ibu dan anak di Subang, Pak RT Dede.

Dede bercerita saat itu dia diberitahu oleh Ujang, saksi kedua yang dipanggil Yosef.

Dede lantas mendatangi rumah Tuti lewat belakang.

"Saya sampai di rumah pak Yosef dari samping sebelah timur, kelihatan di depan juga sudah ada orang,

pertama yang saya lihat di depan pintu samping sebelah timur memang ada darah cukup banyak depan pintu di lantai keramik, " kata Dede dikutip TribunnewsBogor.com dari akun Youtube Heri Susanto.

Dede mengatakan ia juga melihat seperti bekas benda diseret.

"Setelah saya perhatian ada arah seperti gusuran atau tarikan mengarah ke garasi dan ada bercak darah sedikit-sedikit," kata Dede.

Dede lantas menuju ke bagian depan rumah.

"Saya masuk ke halaman, ada dua warga saya Gogo dan Dadar. saya tengok ke bawah mobil, jarak saya ke mobil sekitar 2 meter.

nengok ke bawah kelihatan di belakang mobil Alphard hitam itu ada genangan air bercampur darah, kelihatan sepintas dari depan," kata Pak RT Dede.

Petugas kepolisian saat mengevakuasi mayat Tuti dan Amalia Mustika Ratu di Kampung Ciseti, Desa Jalan Cagak, Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang, Rabu (18/8/2021).
Petugas kepolisian saat mengevakuasi mayat Tuti dan Amalia Mustika Ratu di Kampung Ciseti, Desa Jalan Cagak, Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang, Rabu (18/8/2021). (Tribun Jabar / Dwiki)

Ketika itu pula Dede diberitahu Dadar bahwa terlihat kaki di bagian belakang mobil.

Ada dugaan genangan air tersebut berasal dari Yosef yang membersihkan darah di lokasi pembunuhan Tuti dan Amalia Mustika Ratu.

Kuasa Hukum Yosef, Rohman Hidayat tak membantah, tidak membenarkan dugaan tersebut.

"Ah berita lama, sumber gak jelas," singkat Rohman Hidayat.

penampanag ember dan genangan air di TKP pembunuhan Tuti dan Amalia Mustika Ratu di Subang
penampanag ember dan genangan air di TKP pembunuhan Tuti dan Amalia Mustika Ratu di Subang (Ist/Youtube TvOneNews)

Sebelumnya, Rohman Hidayat pun merunut langkah demi langkah Yosef saat pertama kali sampai di rumah pada pukul 07.15 WIB, Rabu (18/8/2021).

"Ketika Pak Yosef baru pulang, dia melihat rumah acak-acakan, ada bercak darah juga

ini logika sederhana, bukan pak Yosef mengetahui (istri dan anak dibunuh)," kata Rohman Hidayat pada TribunnewsBogor.com, Selasa (14/9/2021).

Rohman menekankan, Yosef saat itu curiga terjadi sesuatu pada anak dan istrinya karena melihat kondisi rumah yang berantakan, ditambah bercak darah di mana-mana.

"Saat pulang di lokasi sudah acak-acakan, pak Yosef susah mencari istri dan anaknya. terlebih lagi kan di rumah itu juga cuma ada istri dan anaknya saja, hanya berdua.

ini juga disampaikan ke penyidik semalam," kata Rohman Hidayat.

Rohman Hidayat merunut, pukul 07.15 WIB Yosef tiba di rumah Tuti dan Amalia Mustika Ratu.

Ia pulang mengendarai motor tanpa memakai helm sepulang dari rumah istri muda.

"Naik motor tanpa helm, memarkir motor di sebelah kanan mobil Alphard yang saat itu sudah berbalik arah," kata Rohman Hidayat.

Yosef lalu mencoba membuka pintu mobil, namun tak berhasil.

"Dia (Yosef) maju ke pintu depan (rumah), di pintu depan ada kursi, dibukalah jaket, disimpan di situ, dia masuk rumah tidak berjaket," kata Rohman Hidayat.

Saat masuk, kata Rohman Hidayat, Yosef melihat kondisi rumah yang hanya ditinggali oleh istri dan anaknya itu sudah berantakan.

"Dia lihat ke kamar darah sudah dimana-dimana, dia kemudian lihat ke kamar mandi, ruang tengah sampai ke dapur bercak darah, sampai ke ujung,

terakhir itu dia balik lagi ke pintu depan sampai bertemu pak Ujang," kata Rohman Hidayat.

"Tidak diinjak, tapi dilompati," kata Rohman Hidayat.

Saat hendak masuk lagi ke dalam rumah, Yosef memanggil Ujang.

Yosef mengatakan dirinya tidak terlibat atau menyuruh seseorang untuk membunuh Tuti dan Amel.
Yosef mengatakan dirinya tidak terlibat atau menyuruh seseorang untuk membunuh Tuti dan Amel. (Youtube/tvOneNews)

"Setelah itu pak Yosef memberitahu pak ujang, pak ujang masuk ke dalam rumah lalu melaporkan ke Pak RT. pak Yosef lapor ke Polisi.

Sepulang dari kantor Polisi, di rumah sudah ramai orang. diberitahu bahwa ada jasad di dalam mobil," kata Rohman Hidayat.

Tak hanya bercak darah, kata Rohman, Yosef juga mengaku melihat genangan darah di bagian belakang rumahnya.

Ada dugaan jika korban Tuti dieksekusi di kamar tidurnya.

Dugaan itu berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), di mana ditemukan cipratan darah di kamar tidur Tuti.

"Ada cipratan darah di kamar korban," kata Kapolres Subang AKBP Sumarni saat dihubungi Kompas.com, Jumat (20/8/2021).

Sebelum memasukan Tuti ke bagasi mobil Alphard, pelaku juga diduga sempat membersihkan jasad korban di kamar mandi.

"Korban ini kemudian digeser ke kamar mandi diduga untuk dibersihkan, baru kemudian menggesernya ke bagasi," katanya.

Sementara itu anak Tuti, Amalia diduga melawan saat diserang pelaku.

"Sepertinya pada saat korban dipukul, korban yang bernama Tuti sedang tidur karena tidak ada tanda perlawanan dari korban, tidak ada tanda-tanda kekerasan. Kemudian anak korban sepertinya ada perlawanan karena ada bekas pukulan," ucap Sumarni.

Sekadar untuk diingat, jasad Amalia Mustika Ratu ditemukan bertumpuk dengan jenazah Tuti di dalam bagasi mobil Alphard.

Jasad Amel ditemukan tanpa mengenakan busana.

Hal itu dibenarkan Kabid Humas Polda Jabar Kombes Erdi A Chaniago saat dihubungi via ponselnya, Rabu (25/8/2021).

"Ya, kondisinya pada saat di tempat kejadian perkara (TKP) itu memang tanpa busana, tapi dalam keadaan tertutup," ujar Kombes Erdi A Chaniago.

Sebelum dimakamkan, jasad Amalia dan Tuti sempat dilakukan otopsi oleh petugas.

Terkait dugaan terjadinya rudapaksa, polisi tidak menemukan tanda-tandanya.

"Tapi sepertinya tidak ada, saya mendengar untuk kejahatan seksualnya tidak ada di situ," kata Kombes Erdi A Chaniago.

Berita kasus Subang


Sumber: Tribun Bogor
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved