Anggota Satpol PP Dihajar PSK Gara-gara Bayaran Kurang, Deal Rp 600 Ribu, Cuma Dibayar Rp 190 Ribu

Kepala Satpol PP Kota Pekanbaru, Iwan Simatupang angkat bicara terkait video yang viral.

Editor: Fauzie Pradita Abbas
Tribunjabar.id/Tiah SM
Ilustrasi: PSK 

TRIBUNCIREBON.COM - Sebuah video oknum Satpol PP di Kota Pekanbaru, Riau, viral di media sosial.

Dalam video tersebut, oknum Satpol PP nampak dikeroyok sejumlah orang.

Rupanya video tersebut berasal dari rekaman CCTV hotel dan diunggah ulang oleh beberapa akun Instagram, salah satunya @ndorobei.official.

Dalam rekaman tersebut, nampak terekam keributan di sebuah lorong hotel.

Tampak sejumlah pria menganiaya seorang tamu hotel.

Hingga Kamis (10/7/2021), video sudah ditonton lebih dari 19 ribu kali dan menuai komentar beragam dari warganet.

Penjelasan Polisi

Belakangan terungkap, pria yang dianiaya adalah oknum Satpol PP Kota Pekanbaru.

Sedangkan pelakunya seorang wanita pesanan dan 6 teman prianya.

Kapolsek Pekanbaru Kota, AKP Josina Lambiombir membenarkan kejadian tersebut.

Awalnya, korban memesan Ma lewat aplikasi Michat untuk menikmati cinta satu malam.

Namun, berakhir dengan babak belur usai dihajar 6 orang lelaki yang merupakan rekan Ma.

Enam pria itu masing-masing berinisial I, T, R, H, D dan F.

Kemudian pihak hotel melaporkan kejadian ini kepada polisi pada Senin (4/10/2021) dini hari.

"Ternyata terjadi perkelahian antara orang yang order (lewat) aplikasi Michat dengan wanita dan segerombolan lelaki."

"Kami amankan dan kami bawa ke Polsek Pekanbaru Kota," kata Josina, dikutip dari TribunPekanbaru, Kamis.

Soal pembayaran jadi pemicu

Josina kemudian membeberkan pemicu dari aksi pengeroyokan ini karena pemesan tidak membayar sesuai kesepakatan.

Dimana sebelumnya antara Ma dan pria pemesan itu, melakukan percakapan lewat Michat.

Alhasil, mereka menyepakati harga Rp 600 ribu untuk kegiatan cinta satu malam itu.

Namun nyatanya, korban hanya membayar Rp190 ribu.

Ma selaku wanita pesanan pun marah dan tidak terima.

Ma kemudian mengajak 6 teman lelakinya. Pria pemesan itu pun akhirnya menjadi bulan-bulanan.

Akibat kejadian ini, korban mengalami sejumlah luka di tubuhnya.

Baca juga: Viral Kisah Driver Ojol, Antar Makanan tapi Tak Langsung Dibayar, Tidak Tega Pelanggan Baru Dipecat

Terkait kejadian ini Josina mengimbau, agar masyarakat lebih bijak dan tidak menyalahgunakan aplikasi chatting atau media sosial, seperti halnya memesan cewek open BO.

"Yang ada cewek malam itu sudah punya sindikat atau komplotan. Pada saat beraksi mereka langsung datang ke kamar hotel dan melakukan pemerasan terhadap orang yang memesan (wanita) lewat aplikasi Michat tersebut," tutup Josina.

Kata Kepala Satpol PP Kota Pekanbaru

Kepala Satpol PP Kota Pekanbaru, Iwan Simatupang angkat bicara terkait video yang viral.

Ia mengekaskan, akan memberikan saksi kepada oknum tersebut jika terbukti bersalah.

Ini lantaran ia melanggar Perda karena mendukung prostitusi.

"Kalau memang terbukti tentu kita proses," kata Iwan, dikutip dari TribunPekanbaru.

Menurutnya, secara etika oknum anggota satpol itu sudah melanggar.

Oknum tersebut juga terancam sanksi disiplin.

"Kita akan proses secara internal, kita juga pelajari dulu karena status yang bersangkutan non PNS," paparnya.

Dirinya mengaku belum mendapat informasi detil perihal keterlibatan oknum anggotanya dalam kejadian tersebut.

Ia juga menyebut pihaknya belum menerima laporan resmi dari kepolisian perihal kejadian itu.

Iwan tidak segan menjatuhkan sanksi terhadap anggotanya bila terbukti melanggar etik.

Ia pun menyiapkan sanksi dalam proses secara internal.

"Kalau terbukti memang melanggar etik ya kita proses, yang berangkutan juga kita kenakan hukum disiplin," jelasnya.

Artikel ini telah tayang di TribunPekanbaru.com dengan judul Pesan Cewek Via Aplikasi Kencan Online, Si Pria Ternyata Oknum Anggota Satpol PP Pekanbaru

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved