PT PG Rajawali II Harapkan Kemitraan dengan Petani Tebu di Jatitujuh Tetap Berjalan
PT PG Rajawali II Harapkan Kemitraan dengan Petani Tebu di Jatitujuh Tetap Berjalan
Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Fauzie Pradita Abbas
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi
TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON - Dua petani tebi mitra PG Jatitujuh menjadi korban pengeroyokan di Desa Kerticala, Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu, beberapa waktu lalu.
Direktur PT PG Rajawali II, Ardian Wijanarko, mengaku sangat menyayangkan peristiwa itu dan meminta kepolisian menindak tegas para pelaku.
Namun, pihaknya berharap, kejadian tersebut tidak memengaruhi kerja sama yang telah terjalin sejak beberapa tahun terkhir dengan mitra petani tebu PG Jatitujuh.
"Kami berharap ke depannya jalinan kerja sama yang dibangun selama ini tetap berjalan baik," kata Ardian Wijanarko saat ditemui di PT PG Rajawali II, Jalan Wahidin, Kota Cirebon, Rabu (6/9/2021).
Agar kemitraan tersebut tetap berkontribusi bagi kesejahteraan petani dan masyarakat sekitar, khususnya di perbatasan Majalengka dan Indramayu.
Ia mengatakan, selama ini PT Rajawali II melalui PG Jatitujuh telah menjalin kemitraan budidaya tebu melalui pemberdayaan UMKM petani yang dinaungi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Pihaknya mencatat, hingga kini terdapat 10 BUMDes di Kabupaten Majalengka dan empat BUMDes di Kabupaten Indramayu yang menjalin kemitraan dengan PG Jatitujuh.
"Kemitraan ini harus terus berjalan, karena terbukti memberikan dampak positif baik bagi kesejahteraan petani dan keberlangsungan oparasional pabrik," ujar Ardian Wijanarko.
Ardian menyampaikan, program kemitraan budidaya tebu juga bertujuan meningkatkan perekonomian lokal juga turut berperan sebagai rantai pasok pangan komoditas gula.
Melalui program tersebut, para petani tebu sebagai mitra RNI dilibatkan secara langsung menjadi anggota BUMDes sekaligus pelaksana budidaya tebu.
Sementara BUMDes menyediakan sarana produksi, jasa pengolahan dan pemeliharaan tanaman serta tebang muat angkut.
"Di hilirnya, RNI Group melalui PT Rajawali II yang mengelola Pabrik Gula Jatitujuh mendampingi dan membina sistem budidaya petani sekaligus sebagai offtaker gula petani tebu rakyat," kata Ardian Wijanarko.
Menurut Ardian, jumlah kemitraan antara PT Rajawali II dengan petani setiap tahun terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir.
Jumlah mitra petani pada Musim Tanam (MT) 2018/2019 mencapai 1309 petani, MT 2019/2020 terdapat 1826 petani, dan MT 2020/2021 sebanyak 1986 petani.
"Kami menargetkan pada musim tanam 2021/2022 jumlah kemitraan ini meningkat hingga 2752 petani," ujar Ardian Wijanarko.