Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

Yoris Bersaksi, Amalia Pernah Dimarahi Nenek Gara-gara Tak Perbolehkan Yosef Beli Motor NMAX

Adapun Yoris dan Yosef menjadi saksi dalam kasus Subang tersebut. Yosef adalah ayah kandung Yoris dan Amalia.

Editor: Fauzie Pradita Abbas
istimewa
Korban pembunuhan di Subang, Amalia Mustika Ratu dan Tuti Suhartini 

TRIBUNCIREBON.COM, SUBANG - Amalia Mustika Ratu, korban meninggal kasus pembunuhan ibu dan anak di subang ternyata pernah dimarahi neneknya atau ibu Yosef soal motor Nmax.

Hal ini diungkapkan Yoris, kakak Amalia atau anak tertua Yosef dengan Tuti Suhartini.

Selain Amalia, Tuti juga menjadi korban meninggal kasus Subang 18 Agustus 2021 di Dusun Ciseuti, Jalan Cagak Subang.

Yoris dan Yosef menjadi saksi dalam kasus Subang tersebut. Yosef adalah ayah kandung Yoris dan Amalia.

Selain itu, Mimin, istri muda Yosef juga menjadi saksi.

Yoris membeberkan pecakapannya dengan Tuti melalui telepon pada 2020.

Saat itu, Tuti terdengar emosional karena perkara motor NMAX.

Adapun Yosef ingin membeli motor NMAX namun tidak diizinkan anaknya, Amalia.

Berdasarkan pengakuan Yoris, Yosef kemudian mengadukan kejadian itu kepada ibunya atau nenek Amalia.

Adik Yoris itu kemudian dimarahi ibunda Yosef karena tidak mau membelikan Yosef motor NMAX.

Yoris mengaku mengetahui masalah tersebut saat Tuti menjelaskannya melalui telepon.

Dalam percakapan itu, Tuti terdengar menangis hingga berteriak-teriak.

Yoris saat ditemui usai pengajian untuk mendoakan Tuti dan Amalia.
Yoris saat ditemui usai pengajian untuk mendoakan Tuti dan Amalia. (Tribun Jabar/Dwiki MV)

"Kalo gak salah itu, kayaknya papah (Yosef) ngadu ke nenek saya, kejadiannya waktu itu mamah (Tuti) nelfon sambil teriak-teriak sambil nangis, (saya tanya) 'mamah kenapa? Mamah kenapa?' Terus kata mamah itu Amalia dilabrak sama nenek katanya papah tidak dibelikan motor," ucap Yoris saat ditemui di Dusun Jalancagak, Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Senin (27/9/2021).

Pada akhirnya, Amalia mengizinkan Yosef membeli motor tersebut.

Kata Yoris, adiknya melakukan itu agar pertikaian tidak semakin parah.

"Tapi pada akhirnya dibeliin sama Amalia yaudah lah daripada masalah, kita juga harus bijak, saya sebagai kakak tertua jadi harus bisa nyeimbangin yaudah beliin aja," katanya.

Dalam kasus Subang, motor NMAX menjadi petunjuk mengungkap kasus.

Kepolisian menemukan rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian yang menunjukkan motor NMAX.

Pelaku kasus Subang masih belum tertangkap.

Sampai dengan saat ini pihak kepolisian masih belum bisa mengungkap kasus yang sudah menjadi sorotan publik ini.

Sudah memasuki hari ke 40 ini, keluarga korban perampasan nyawa ibu dan anak desak pihak kepolisian agar secepatnya menemukan dan menangkap pelaku yang sudah berbuat keji tersebut.

Rekaman CCTV NMAX

Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan menyampaikan sejumlah temuan polisi hasil kerja selama 30 hari.

Dari rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian, dikaitkan dengan keterangan saksi di sekitar lokasi kejadian, polisi menemukan mobil Avanza Putih di rekaman CCTV.

Kombes Pol Ahmad Ramadhan menyampaikan kendaraan pertama yang diduga digunakan pelaku adalah Avanza putih.

"Dari kesesuaian itu, hanya sementara ini ada dugaan bahwa diduga pelaku menggunakan kendaraan, ini hanya diduga atau ada dugaan sebuah kendaraan jenis avanza warna putih. Artinya kalau pun dia pelaku, ada hubungannya dengan kejadian tersebut," kata Kombes Pol Ahmad Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (17/9/2021).

Dari rekaman CCTV itu pula, selain Avanza putih, polisi menemukan kendaraan lain yakni sepeda motor.

"Kemudian dengan satu kendaraan lagi adalah kendaraan sepeda motor warna biru. Kemudian penyidik melakukan identifikasi terhadap kendaraan-kendaraan, nomor polisi sekian. Jadi beberapa kendaraan diidentifikasi, tentu akan didalami lagi pemilik-pemilik kendaraan tersebut," jelasnya.

Mobil Toyota Alphard yang menjadi lokasi ditemukannya jasad Tuti dan anaknya Amelia Mustika Ratu.
Mobil Toyota Alphard yang menjadi lokasi ditemukannya jasad Tuti dan anaknya Amelia Mustika Ratu. (Tribun Jabar/Dwiki MV)

Lebih lanjut, Ramadhan menuturkan jenis kendaraan roda dua tersebut berjenis NMAX. Polri juga tengah menginventarisasi kendaraan sepeda motor berjenis tersebut di Subang.

"Nah itu kalau kita lihat dari data dengan plat nomor yang ada di sana (Subang), ada 5.572 unit. Dari 5.572 unit itu mengerucut ada 26. Ada 26 kendaraan roda dua NMAX biru. Jadi lebih mengerucut kepada warga yang ada di sekitar situ di Kabupaten Subang," ucapnya.

Di sisi lain, pihaknya masih mendalami hubungan kendaraan tersebut dengan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.

"Karena misalnya kendaraan roda dua sepeda motor warna biru, kan ada ratusan bahkan ribuan. Tentu nanti akan didalami dengan hubungan antara tersangka dengan korban atau calon tersangka dengan korban," ujarnya

Ada Apa dengan Mobil Alphard?

Yoris (34) mengatakan, ibunya, Tuti Suhartini (55), pernah berbicara bahwa mobil Alphard-nya, tidak akan bisa bergerak apabila digunakan oleh orang lain.

Menurut Yoris, sebelum ibunya meninggal secara mengenaskan, Tuti pernah bersumpah mobil Alphard itu tidak berfungsi jika digunakan orang lain.

"Emang dulu pernah dari mamah, ada sumpah serapah. Jadi si mobil Alphard itu dipake orang lain, itu mobil pasti diem tidak akan bisa digunakan," ucap Yoris, Jumat (24/9/2021).

Yoris mengatakan, ibunya memang tidak mengizinkan orang lain untuk menggunakan mobil keluarga tersebut, dengan alasan tidak mau mobil Alphard digunakan oleh istri muda dari Yosef (55).

Yosef adalah mantan suami Tuti Suhartini sekaligus ayah Yoris.

"Karena memang mobil itu gak mau dipinjamkan atau dipakai sama mimin (istri mudanya Yosef) sebenernya sih itu," kata Yoris.

Bantahan Yoris

Mobil mewah merek Toyota Alpard tempat ditemukannya mayat Tuti Suhartini (55) serta Amalia Mustika Ratu (23) disebut-sebut tidak akan bisa jalan apabila dikemudikan orang lain karena kendalikan kunci otomatis.

Namun, hal tersebut dibantah oleh Yoris (34) yang merupakan anak tertua dari Tuti.

Yoris menyebutkan mobil alpard milik keluarganya tersebut menggunakan kunci kunci manual, bahkan untuk kuncinya sendiri disimpan di kamar adiknya Amalia.

"Kunci itu tuh kunci manual aja, setau saya, saya juga kan pernah pakai, sebenarnya mobil itu bisa siapa saja yang pakai," ucap Yoris di Dusun Jalancagak, Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Jumat (24/9/2021).

Menurut Yoris, bahwa kunci dari mobil alpard tersebut selalu berada dirumahnya dan tidak pernah dibawa-bawa oleh dirinya.

Yoris, kakak Amalia menahan tangis saat doa bersama di Subang
Yoris, kakak Amalia menahan tangis saat doa bersama di Subang ()

"Dan juga kunci itu ada di rumah gak kemana-kemana, gak pernah juga dibawa-bawa sama saya, jadi nyimpennya tuh di kamar Amalia, digantung sama kunci-kunci kendaraan lainnya," katanya.

Diketahui, saat ini mobil mewah alpard tersebut diamankan pihak kepolisian di halaman polsek Jalancagak guna kepentingan penyelidikan.

Sementara itu, hingga satu bulan lebih kasus pembunuhan ibu dan anak ini berlalu, pihak kepolisian masih belum bisa mengungkap siapa pelakunya.

Artikel ini diolah dari laporan Kontributor Tribunjabar.id Subang, Dwiky Maulana Vellayati.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved