Virus Corona

Kasus Covid-19 Menurun Jangan Bikin Lengah, Ahli Justru Ungkap Celah Berbahaya Terjadinya Lonjakan

Banyak negara kini melonggarkan pembatasan karena telah terjadi penurunan kasus covid-19 secara global.

IRNA
Ilustrasi Virus Corona 

TRIBUNCIREBON.COM- Banyak negara kini melonggarkan pembatasan karena telah terjadi penurunan kasus covid-19 secara global.

Tetapi, para ahli memperingatkan masih terlalu dini untuk menyatakan kemenangan.

Hal itu lantaran akses vaksin Covid-19 yang tidak setara masih dapat menyebabkan munculnya varian virus baru yang lebih mematikan.

Baca juga: Taliban Eksekusi Mati Pimpinan ISIS-K Dalang Pengeboman Bandara Kabul Abu Omar Khorasani di Penjara

Tanda-tanda Baik

Melansir Times of Israel, pada 14 September, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan "penurunan substansial pertama dalam kasus mingguan (covid-19) dalam lebih dari dua bulan" setelah infeksi baru selama minggu 6 September berjumlah empat juta.

Baca juga: Konsumsi Rutin Bawang Putih Ternyata Bisa Mencegah Penyakit Jantung dan Alzheimer, Mau Coba?

Jumlah itu turun lagi pada minggu berikutnya menjadi 3,6 juta, seperti halnya jumlah kematian menjadi “di bawah 60.000,” kata WHO.

Di Eropa - di mana sebagian besar orang dewasa sudah divaksinasi - pandemi tampaknya berkurang setelah lonjakan infeksi yang disebabkan oleh varian Delta.

“Saya percaya bahwa sebagian besar dunia (termasuk sebagian besar Eropa dan Amerika) sedang memasuki fase akhir pandemi,” kicau Francois Balloux dari University College of London minggu lalu.

“Akan ada wabah selama beberapa bulan/tahun mendatang, tetapi saya tidak mengantisipasi gelombang covid-19 yang sebanding dengan yang kami alami selama 18 bulan terakhir.”

Epidemiolog Mircea Sofonea, spesialis evolusi penyakit menular di University of Montpellier, mengatakan bahwa covid menyebar secara berbeda sekarang, terutama di Eropa.

"Kami melihat transisi dari pola gelombang ke lonjakan yang lebih tersebar yang tidak setinggi itu," katanya kepada AFP.

Peningkatan tersebut telah mendorong beberapa negara Eropa untuk mengakhiri beberapa atau bahkan semua pembatasan terkait pandemi, seperti yang dilakukan Denmark pada 10 September.

"Kami akan tahu dalam dua atau tiga minggu apakah hasil eksperimen Denmark positif atau tidak," kata ahli epidemiologi Antoine Flahault kepada AFP.

Dia mengatakan bahwa apa yang terjadi di Denmark akan menentukan “apakah kita dapat mendorong negara-negara Eropa lainnya untuk mencabut meluasnya penggunaan kartu kesehatan dan bahkan penggunaan masker tanpa risiko lonjakan baru dalam pandemi.”

“Langkah-langkah itu selalu dapat diterapkan kembali jika infeksi naik lagi,” tambahnya.

Alasan untuk Berhati-hati

Jadi, apakah pandemi ini sudah memasuki fase akhir?

“Saya pikir masih terlalu dini untuk mengatakannya kepada semua orang, meskipun di bagian dunia yang tinggi tingkat vaksinasinya, ini akan lebih benar,” kata ahli virologi Julien Tang kepada AFP melalui email.

Untuk saat ini, katanya, pernyataan tentang bagaimana pandemi berkembang “harus sangat spesifik bergantung negara atau wilayah mana.”

Sumber: Intisari
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved