Nasib TKW Indramayu di Irak
TKW Asal Indramayu Rokaya Mau Pulang ke Indonesia, Majikan di Irak Melarang, Ngaku Sudah Bayar Mahal
Dengan pekerjaan yang double dan kondisi kesehatan yang sakit parah, Rokaya mengaku tidak tahan dan ingin pulang.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Fauzie Pradita Abbas
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNCIREBIN.COM, INDRAMAYU - Rokaya (40) Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau TKW asal Kabupaten Indramayu sakit parah di Arbil, Irak.
//
Ia juga ditahan majikan tidak boleh pulang dan harus bekerja.
Hal tersebut disampaikan Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Cabang Indramayu, Juwarih kepada Tribuncirebon.com, Jumat (24/9/2021).
Juwarih menceritakan, menurut keterangan dari TKW yang bersangkutan, alasan majikan menahannya karena sudah membayar mahal untuk mendatangkan Rokaya ke Irak.
Jika ingin pulang, Rokaya harus membayar ganti rugi.
Baca juga: TKW Asal Indramayu di Irak Minta Tolong Jokowi Sambil Menangis di Video, Tolong Pak Presiden
"Sudah sering ngomong minta dipulangkan sama majikannya, tapi majikan bilang beli kamu itu mahal, kalau kamu mau pulang harus bayar ganti rugi," ujar dia.
Masih disampaikan Juwarih, di Irak, Rokaya bekerja di dua majikan sekaligus, majikannya merupakan kakak beradik.

Gaji yang diterima Rokaya pun tidak sesuai, saat berangkat pada 10 Januari 2021 lalu, ia dijanjikan gaji sekitar Rp 8 juta per bulan.
Namun, saat tiba di Irak, gaji yang diterima Rokaya hanya Rp 4 juta per bulan.
Dengan pekerjaan yang double dan kondisi kesehatan yang sakit parah, Rokaya mengaku tidak tahan dan ingin pulang.
Leher dan kepalanya sakit, penglihatannya juga banyak terdapat bintik hitam, dan merasakan pusing yang teramat.
Ia kemudian meminta tolong ke Presiden Joko Widodo atau Jokowi melalui rekaman video.
Pihaknya pun akan mengupayakan agar Rokaya bisa secepatnya mendapat perawatan, termasuk upaya membantu pemulangannya ke Indonesia.
SBMI juga berharap, Presiden Joko Widodo bisa mewujudkan keinginan Rokaya yang sangat ingin pulang ke Indonesia.
"Untuk tindakan dari kita, pertama-tama kita akan mengamankan dahulu PMI tersebut dengan meminta bantuan ke pemerintah pusat agar dia bisa secepatnya diselamatkan dari majikan atau dipulangkan karena sakit parah," ujar dia.