Pria di Jatinegara Akhiri Hidup Sambil Siaran Langsung di TikTok, Keluarga Sebut Pembunuhan
Jajaran Polsek Jatinegara urung mendapati unsur pembunuhan dalam kasus tewasnya SS (29) yang mengakhiri hidup sambil melakukan siaran live TikTok
TRIBUNCIREBON.COM - Seorang pria diduga mengakhiri hidupnya sambil siaran langsung di aplikasi TikTok.
Sebelumnya pihak keluarga menyebut jika korban meninggal karena dibunuh bukan mengakhiri hidup.
Jajaran Polsek Jatinegara urung mendapati unsur pembunuhan dalam kasus tewasnya SS (29) yang mengakhiri hidup sambil melakukan siaran live TikTok pada Kamis (2/9/2021) malam.
Kapolsek Jatinegara Kompol Yusuf Suhadma mengatakan hasil penyelidikan mendapati SS memilih mengakhiri hidup, bukan dibunuh sebagaimana dugaan kuasa hukum keluarga SS.

"Sejauh ini kita sudah periksa enam orang saksi, termasuk dari anggota keluarga dan teman korban. Kita belum menemukan ada yang mengarah ke sana (dibunuh)," kata Yusup di Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu (19/9/2021).
Hasil pemeriksaan Tim Identifikasi Satreskrim Polrestro Jakarta Timur dan Visum luar pun tak mendapati adanya tanda penganiayaan pada jasad SS yang kini sudah dimakamkan itu.
Duggan penyelidik Unit Reskrim Polsek Jatinegara SS memilih mengakhiri hidup juga karena dia sempat mengeluh sedang dirundung masalah, ini pun sempat disampaikan melalui aplikasi TikTok.
"Dia kan cerita di TikTok dia galau, temannya juga cerita galau. Kan gitu, ada keputusasaan lah. Katanya dia mau bunuh diri atau gimana bulan Oktober itu. Kan kita enggak bisa berasumsi dibunuh ya," ujarnya.
Baca juga: Nekat Akhiri Hidup di Pohon Angker di TPU, Pemuda Garut Ini Janji Akan Hantui Setiap Orang
Perihal kandungan minuman anggur merah ditenggak SS sebelum mengakhiri hidup, penyelidik masih menunggu hasil uji laboratorium dari Pusat Labolatorium Forensik (Puslabfor) Polri.
Yusuf menuturkan pihaknya bakal melakukan pemeriksaan saksi baru dan penyelidikan lanjutan bila kuasa hukum keluarga SS memiliki temuan saksi dan bukti baru dalam kasus.
"Kalau kita sih (penyebab kematian) karena bunuh diri. Kan dari keterangan saksi-saksi belum mengarah. Kalau pengacara bisa buktikan silakan, hadirkan. Siapa yang dimaksud. Kita buat surat panggilan," tuturnya.
Sebelumnya, dugaan SS jadi korban pembunuhan berencana disampaikan anggota tim kuasa hukum keluarga SS, Dosma Romasib karena merasa adanya sejumlah kejanggalan.
Di antaranya SS tidak mengkonsumsi minuman keras tapi justru terdapat anggur merah dekat jasad dan saat kejadian ada orang lain di ruangan namun tidak tersorot kamera handphone saat live TikTok.
"Adanya kejahatan atau dugaan tindak pidana pembunuhan berencana menggunakan aplikasi yang saat ini sedang hits di masyarakat," kata Dosma.
Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.