Monitoring PTM Terbatas, Komisi III DPRD Kota Cirebon Minta Pemkot Tes Swab Acak Pelajar
Komisi III DPRD Kota Cirebon memonitor pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di SMPN 1 Kota Cirebon dan SDN Kebon Baru IV
Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi
TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON - Komisi III DPRD Kota Cirebon memonitor pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di SMPN 1 Kota Cirebon dan SDN Kebon Baru IV, Jumat (17/9/2021).
Dalam monitoring itu, para Wakil Rakyat tampak memantau penerapan protokol kesehatan dari mulai alur kedatangan siswa, kegiatan belajar di kelas, hingga para siswa pulang.
Baca juga: Viral Santri Tutup Telinga Saat Diputar Musik, Pimpinan Ponpes Tahfidz: Untuk Jaga Hafalan Al Quran
Ketua Komisi III DPRD Kota Cirebon, dr Tresnawaty, mengatakan, ada dua indikator yang membuat PTM di tengah pandemi Covid-19 dinyatakan berhasil, yakni keberhasilan pendidikan dan kesehatan.
Menurut dia, sekolah dan Satgas Penanganan Covid-19 Kota Cirebon harus menjamin PTM tidak menjadi media penyebaran Covid-19.
Karenanya, pihaknya mendorong Pemkot Cirebon melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cirebon bekerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon untuk mengevaluasi PTM terbatas.
"Dinkes bisa melakukan uji petik melalui random sampling atau mengambil sampel acak sederhana untuk tes swab siswa secara berkelanjutan setiap satu bulan sekali," kata Tresnawaty saat ditemui usai kegiatan.
Ia mengatakan, Dinkes bisa mengambil sampel beberapa pelajar secara acak untuk menjalani rapid test antigen atau tes swab PCR.
Bahkan, pengetesan tersebut harus dilakukan di seluruh sekolah yang menggelar PTM. Namun, pengambilan sampelnya bisa melihat dari perbandingan seluruh siswa di sekolah.
"Nanti dilihat hasilnya, sekolah mana yang berhasil mencegah penyebaran Covid-19. Hasil uji petik bisa menjadi acuan Pemkot Cirebon dalam mengambil keputusan terkait PTM," ujar Tresnawaty.
Ia menyampaikan, jika hasil uji petik menunjukkan keberhasilan pencegahan penyebaran Covid-19, maka Disdik dapat menambah jumlah pelajar yang mengikuti PTM.
Sekolah yang tadinya hanya menggelar PTM bagi 25 persen siswa dapat ditambah menjadi 50 persen saat uji petik tersebut mengindikasikan hasilnya bagus.
Namun, Tresnawaty mengakui Disdik tidak memiliki anggaran untuk tes swab bagi pelajar sehingga harus dikoordinasikan dengan Dinkes.
Baca juga: Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Jadi Atensi Pimpinan Polri, Sebulan Belum Juga Terungkap
"Kami bisa mengundang Dinkes untuk duduk bersama membahas ini sehingga uji petik random sampling dapat dilaksanakan," kata Tresnawaty.
Sementara Kepala Disdik Kota Cirebon, Irawan Wahyono, mengatakan, PTM terbatas di Kota Cirebon sudah berjalan hampir dua pekan.
Ia mengakui PTM di tingkat PAUD hingga SMP se-Kota Cirebon secara umum berjalan baik, karena sering kali disimulasikan jauh-jauh hari.
"Kami akan bicarakan soal uji petik dengan Dinkes, bahkan Satpol PP dan Dishub juga digandeng untuk mengatur areal depan sekolah sehingga tidak ada kerumunan," ujar Irawan Wahyono.