Hanya Hitungan Menit Letkol Sintong Panjaitan Sukses Lumpuhkan Teroris di Thailand, Ini Kisahnya

pasukan antiteror sudah berhasil mendobrak pintu dan masuk ke pesawat sukses melumpuhkan penyandera dan membebaskan para sandera dalam hitungan menit

Editor: Mumu Mujahidin
Istimewa
Sintong Panjaitan: Hanya Hitungan Menit Letkol Sintong Panjaitan Sukses Lumpuhkan Teroris di Thailand, Ini Kisahnya 

TRIBUNCIREBON.COM - Kisah Sintong Panjaitan dan pasukannya di Kopassus lumpuhkan musuh dalam hitungan menit saja.

Komando Pasukan Khusus (Kopassus) menjadi salah satu pasukan elit yang dimiliki militer Indonesia.

Soal kemampuan pasukan khusus TNI memang tak bisa dipandang sebelah mata oleh negara lain.

Meski masih saja ada yang nyinyir dan melihat sebelah mata, tapi akhirnya decak kagum dan angkat topi pasti terjadi setelah pasukan musuh memandang remeh Indonesia.

Seperti kisah berikut ini, dilansir dari Sintong Panjaitan Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando, Hendro Subroto, Penerbit Buku Kompas, 2009.

Sebelumnya, prestasi mengagumkan telah terbukti membawa Komando Pasukan Khusus (Kopassu) TNI AD patut disegani.

Baca juga: Sintong Panjaitan Jengkel ke Prabowo, Sesumbar Bilang Prabowo Nanti Akan Jadi Menhan, Benar Terbukti

Sintong Panjaitan
Sintong Panjaitan (ISTIMEWA)

Mulai dari penumpasan G30S PKI operasi Dwikora, Operasi Trikora pembebasan Irian Barat, Operasi Seroja di Timor-timur hingga pembebasan sandera oleh sekelompok teroris.

Begitu juga dengan Operasi Woyla Maret 1981.

Kopassus diperintahkan melumpuhkan para teroris yang menyandera pesawat Garuda Indonesia.

Cerita berawal pada 28 Maret 1981, pesawat DC-9 Woyla milik maskapai penerbangan Garuda Indonesia dengan 48 penumpang dibajak 5 orang teroris.

Pesawat tersebut dibajak ketika dalam penerbangan dari Bandara Kemayoran menuju Bandara Polonia Medan.

Oleh kelima teroris pesawat sebenarnya akan diterbangkan menuju Lybia, negara yang pada tahun 1980-an berada di bawah pimpinan Presiden Moamar Kadhafi dan dikenal ‘suka membantu teroris’.

Selain itu, jika sudah mendarat di Lybia, para teroris merasa lebih aman karena upaya militer Indonesia (ABRI) untuk melaksanakan operasi pembebasan sandera jadi makin sulit.

Mujur akhirnya pesawat mendarat di Bandara Don Muang, Bangkok, Thailand.

Sehingga militer Indonesia bisa lebih leluasa melaksanakan operasi pembebasan sandera dengan cara mengirimkan pasukan khusus.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved