Ini Perkiraan Sketsa Wajah Wiralodra, Adipati Indramayu, Para Trah Terkejut Melihatnya
Para peneliti mengungkap sketsa wajah dari Kiai Ngabehi Wiralodra, Adipati atau Bupati-Utama Kabupaten Indramayu.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Para peneliti mengungkap sketsa wajah dari Kiai Ngabehi Wiralodra, Adipati atau Bupati-Utama Kabupaten Indramayu.
Masyarakat setempat lebih mengenalnya dengan sebutan Raden Bagus Arya Wiralodra.
Namun, sampai dengan saat ini wajah dari Wiralodra hanya dikenal melalui lukisan gambar saja.
Para peneliti pun yang terdiri dari Iskandar Zulkarnaen, Dr Roni Tabroni, M. Hum, dan Nurhata, M. Hum mencoba untuk membuat sketsa wajah dari sosok Wiralodra Indramayu tersebut.
Salah seorang peneliti, Iskandar Zulkarnaen mengatakan, sketsa ini dibuat dengan menggunakan metode analisa perbandingan kesamaan gestur wajah dari para Trah (keturunan) dari dokumentasi yang para peneliti peroleh.
"Pembuat sketsa ini Wahyoe Arimoerti Wibowo, dia juga seorang pelestari keris dan memahami kebudayaan Jawa karena masih Trah dari Sultan Jogja juga, tapi dia bukan orang Indramayu," ujar dia kepada Tribuncirebon.com melalui sambungan seluler, Minggu (5/9/2021).

Iskandar Zulkarnaen menceritakan, riset tersebut bermula saat meraka mulai mengenal banyak Trah keturunan Wiralodra di tahun 2018 lalu.
Para peneliti pun mencoba menggali data garis keturunan atau nasab dari masing-masing keluarga dan meminta foto diri para leluhur mereka.
Dari riset itu, para peneliti berhasil mengumpulkan sejumlah foto dari generasi Ke-8 sampai generasi sekarang.
"Foto-foto ini kita kumpulkan baik dari Trah yang diwarisi senjata pusaka maupun yang tidak baik yang turun dari garis laki-laki maupun yang sudah terpotong dari garis perempuan" ucapnya.
Foto Trah generasi Wilarodra ke-8 yakni Krestal Wiradibrata yang merupakan cucu Rangga Wiradibrata (Rangga Wiralodra) dari garis Benggala (Ngabehi Wiralodra).
Kemudian trah dari generasi ke-9, yakni Arkat Karta Sujatma yang merupakan Trah Rangga Wiradibrata, Ardimalaya Trah Rangga Wiradibrata, Kasan Wiradibrata Putra Krestal Wiradibarata Trah Rangga Wiradibrata, Musa Wiradibrata Putra Krestal Wiradibarata Trah Rangga Wiradibrata, Superti Trah Marngali (Ngabehi Wirakusuma).
Trah generasi ke-10, yakni Sutaji Karta Sujatma Putra Arkat Karta Sujatma dari garis Rangga Wiradibrata, Sudarto Karta Sujatma Putra Arkat Karta Sujatma dari garis Rangga Wiradibrata, Sukiyah Putri Prawiradisastra dari garis Semangun (Ngabehi Wiralodra), Djoko Sugiri Putra Kasan Wiradibrata, Murtiati Putri Ardimalaya dari garis Rangga Wiradibrata, Darmaningsih Putri Superti dari garis Marngali.
Trah generasi ke-11, Inu Danubaya Putra Sumarta Karta Sujatma dari garis Arkat Karta Sujatma, M. Arief Rahman Putra Sudarto Karta Sujatma dari garis Arkat Karta Sujatma, Sujono Putra Sukiyah dari garis Semangun, Surisyono Putra Indah Sinar Pagi dari garis Marngali, Bambang Rasiantoro Trah Marngali, Dani Suwandono Putra Sri Surati dari garis Marngali.
Kemudian trah dari generasi ke-12, Eva Prawati Yuliawanti putri Sujono, Riva Sajahayatie putri Sujono, Manggala putra Nani Jubaedah (Cucu Darmaningsih), Muhammad Wira Langit Suwandono Putra Dani Suwandono, Muhammad Lodra Suwandono, Putra Dani Suwandono, dan beberapa foto Trah lainnya.
Dijelaskan Iskandar Zulkarnaen, pihaknya pun sebelumnya sudah meminta pendapat dari sketsa wajah Wiralodra yang mereka buat kepada para Trah.
Hasilnya, para Trah terkejut, karena melihat gambar sketsa tersebut sangat mirip dengan leluhur yang mereka kenal selama ini, ada saja bagian wajah yang mirip.
"Ada yang bilang ini mirip embah saya, matanya mirip embah ini, kupingnya mirip embah itu,Mereka lebih seneng dengan sketsa ini karena lebih realistis," ujar dia.
Sketsa ini juga dibuat dengan setting busana yang berlaku pada sekitaran tahun 1680-an, dimana Para Pemimpin Wilayah Pesisir Mataram belum menggunakan Kuluk, kecuali para dutas besar Kesultanan Banten yang telah mengenakan sejenis Peci.
"Jadi urgesi pembuatan Sketsa ini selain muncul ide karena telah lama menyimpan foto-foto Trah juga menyesuaikan dengan data-data terbaru mengenai tokoh Wiralodra yang ternyata hidup diera pemerintahan Kerjaan Mataram Islam abad ke-17," lanjut Iskandar Zulkarnaen