Baru Pulang Jadi TKW, Wanita di Banten Bunuh Suami Usai Diminta Berhubungan Badan, Ini Alasannya
Pelaku pembunuhan itu adalah warga Kasemen, Kota Serang, Banten, U (45) menghabisi nyawa suaminya sendiri, Asni (51).
TRIBUNCIREBON.COM - Seorang istri di Banten tega mengahbisi nyawa suaminya sendiri.
Pelaku pembunuhan itu adalah warga Kasemen, Kota Serang, Banten, U (45) menghabisi nyawa suaminya sendiri, Asni (51).
U nekat mencekik Asni hingga tewas setelah ia menolak melakukan hubungan badan.
U sendiri baru dua bulan sampai di Indonesia.
Selama 8 tahun U bekerja sebagai TKW di Arab Saudi.
Baca juga: FAKTA Baru Pembunuhan di Subang, Yosef Ungkap Sosok Ini Sering Keluar Masuk Rumah Tuti dan Amalia
Kapolres Serang Kota AKBP Maruli Ahiles Hutapea mengatakan pembunuhan ini terjadi pada Selasa (31/8/2021) sore.
Menurut AKBP Maruli, U menolak berhubungan badan karena selama bekerja di luar negeri Asni tak pernah menafkahinya.
U bukan serta merta menolak berhubungan badan dengan Asni.
Pada Polisi, U mengaku berniat mengajak Asni ke seorang tokoh agama untuk melakukan konsultasi.
U ingin menanyakan status pernikahannya dengan Asni.
Pasalnya selama 8 tahun bekerja sebagai TKW, hanya dirinya yang membiayai kebutuhan keluarga.
Asni sendiri bekerja sebagai buruh serabutan.
"Antara korban dengan istri yang lebih kurang delapan tahun berpisah karena pelaku bekerja di luar negeri,
sehingga komunikasi terputus, dan saat kembali baru pulang dua bulan sering terjadi pertengkaran di rumah," kata Maruli seperti dikutip TribunnewsBogor.com dari Kompas.com.
Menurut pengakuan U, Asni memaksanya untuk berhubungan badan.
U mengaku Asni sempat memukul wajah dan menggigit jarinya.
U tak mau berdiam diri.
Baca juga: Video Kejam Taliban Gantung Orang dengan Helikopter Black Hawk AS dan Diarak di Atas Langit

Ia mencoba melakukan perlawanan dengan mencekik leher korban.
"Pelaku melawan kemudian pelaku mencekik leher korban, dan meninggalkan korban dan lari ke dalam kamar menutup diri," ujar Maruli.
U menurutkan awalnya memang Asni mengajaknya berhubungan badan.
"Dia kan ngajak berhubungan intim, enggak saya tanggapi," kata U seperti dikutip dari Tribun Banten.
U mengaku berniat melakukan konsultasi pada tokoh agama di lingkungannya perihal rumah tangganya dengan Asni.
Baca juga: Siapa Otak dan Eksekutor Pembunuhan Tuti dan Amalia, Polisi Periksa Saksi Misterius hingga Dini Hari
"Entar dulu laporan ke kiai dulu ke pak ustad takut engga halal atau engga sah soalnya udah 8 tahun engga bareng," ujarnya.
Namun menurut U, Asni justru menolak.
Ia bahkan, kata U, sampai marah mendengar ajakan U.
"Yuk laporan dulu, dia gamau dan marah," ucapnya.
Ketika itu, menurut U, ia sempat diseret oleh korban dipaksa melakukan hubungan badan.

"Pertama dia nyeret saya yuk cepetan mumpung engga ada anak, engga ada siapa-siapa," tuturnya.
"Sabar entar dulu," sambungnya.
U sempat mencoba melepaskan tangan, namun tetap diseret oleh korban
Tak hanya diseret, U mengaku juga dianiya dengan cara kepalanya dibenturkan ke tembok.
"Ngejedotin saya, kata saya sakit, saya gamau pengen ngelepasin tangan, saya di sered lagi terus saya pa dorong-dorong," ucapnya.
"tangan saya digigit, tangannya nonjok, jontor, saya balas lagi, nonjok lagi, saya mukul-mukul dia saking sakitnya, dia gigit tangan saya, sakit-sakit gimana caranya," sambungnya.
Baca juga: Video Kejam Taliban Gantung Orang dengan Helikopter Black Hawk AS dan Diarak di Atas Langit
Sampai kemudian, menurut U, satu jarinya masuk ke mulut korban.
Ketika itulah U berupasa melepaskan dengan cara menekan tenggorokan suaminya.
Saat jari tangannya dilepas dari gigitan suaminya, Holiyah langsung lari ke kamar dan mengunci kamarnya selama 45 menit.
"Pas dilepas saya lari langsug pergi ke kamar dan saya kunci engga tau apa-apa," katanya.
Setelah itu U mengaku tak tahu bahwa suaminya telah tiada.
"Karna tangan saya digigit, kalau enggak digigit saya engga nolak-nolak amat sama suami," jelasnya.
"Sekarang mah nyesel," akunya.
Baca juga: Nenek Halimah Miliki Kumis dan Jenggot Layaknya Laki-laki hingga Viral, Ini yang Dialaminya