PPKM Diperpanjang
Alhamdulillah Belajar Tatap Muka Sudah Diperbolehkan Pada Daerah PPKM Level 3, Patuhi Prokes ya!
PTM diberi lampu hijau bisa mulai dilakukan karena Kota Bandung kini menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3.
TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Kabar baik untuk para orangtua siswa di Kota Bandung karena pembelajaran tatap muka (PTM) sudah bisa dimulai.
PTM diberi lampu hijau bisa mulai dilakukan karena Kota Bandung kini menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3.
Dalam aturan PPKM level 3, ada relaksasi di sejumlah sektor, termasuk pendidikan.
Hanya saja, syarat wajib dipenuhi oleh semua masyarakat pendidikan, yakni taat pada protokol kesehatan.
Apa saja? Menerapkan 3 M, mencuci tangan, menjaga jarak, memakai masker.
Itu mengapa aturan PTM adalah kapasitas pembelajaran tatap muka atau PTM hanya boleh dihadiri oleh 50 persen siswa.
• Sekolah Boleh Gelar Pembelajaran Tatap Muka Asalkan Siswa Sudah Divaksin? Ini Penjelasan Mendikbud
Wali Kota Bandung Oded M Danial bersyukur Kota Bandung sudah berada di level 3 dan meminta warga tetap patuh protokol kesehatan.
Terkait PTM, Oded mengaku akan mengkaji dahulu sama halnya dengan resepsi pernikahan dan lainnya.
"Kami harus lihat dari berbagai aspek dan melihat perkembangan yang ada karena membuat perwal harus seperti apa regulasinya," katanya di RW 08, Kelurahan Sarijadi, Kecamatan Sukasari Kota Bandung, Selasa (24/8/2021).
"Semua berharap PTM cepat dilakukan karena anak jenuh belajar daring terus. Belajar itu tak hanya menjadi pintar tapi mengedukasi anak menjadi soleh dan bertemu guru lebih cepat," katanya.
Sebagai informasi, penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) kembali diperpanjang pemerintah pusat sampai 30 Agustus 2021. Kota Bandung kini berstatus PPKM level 3 mengacu pada Inmendagri.
Dalam aturan ini, ada beberapa relaksasi yang diberikan, mulai diperbolehkannya pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) kapasitas 50 persen, resepsi pernikahan maksimal 20 orang dengan tanpa adanya makan di tempat.
Selanjutnya, relaksasi lainnya adalah kegiatan olahraga di ruang terbuka sudah diperbolehkan dengan syarat tak mengundang kerumunan, aktivitas pusat perbelanjaan seperti mal dan toko modern maksimal kapasitas 50 persen.
Cuci Tangan Efektif Cegah Virus Corona
Cara paling aman agar tidak tertular virus corona adalah untuk tidak terlalu sering ke luar rumah, di samping menggunakan masker dan rajin cuci tangan.
Namun, karena situasi darurat, kita harus keluar rumah untuk bekerja atau urusan lain. Namun ingat, jangan lepas masker dan selalu rajin cuci tangan.
Dosen Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung, Yulia Sofiatin, mengungkap situasi dan waktu berpotensi ada penularan virus corona.
Menurutnya, banyak titik lengah yang membuat bisa tertular virus corona meski sudah menerapkan protokol kesehatan atau prokes.
“Jangan kepedean bahwa di kantor kita sudah menjaga protokol kesehatan. Padahal titik lengahnya banyak yang kita tidak perhatikan,” ujar Yulia dalam acara Ngobrol Edukasi Santai “Mencegah Klaster Kantor dan Klaster Keluarga” seperti dikutip dari Kompas.com
Penularan virus corona di rumah
Tidak hanya di kantor, jangan lupa, di rumah juga bisa berpotensi terjadi penularan virus corona. Itu kenapa ada banyak kasus klaster keluarga.
Anggota keluarga yang akan memasuki rumah sehabis bepergian wajib menerapkan protokol masuk rumah.
“Siapa saja anggota keluarga yang keluar rumah, anggaplah bahwa diri kita membawa virus dari luar rumah,” kata Yulia.
Ia mewanti-wanti agar pakaian hingga barang-barang yang dibawa dari luar harus disterilisasi saat masuk rumah, terutama saat bersentuhan dengan orang dan barang-barang yang ada di rumah.
Pakaian juga wajib dilepas setelah bepergian. Yulia menyarankan untuk langsung menyimpan pakaian ke dalam ember yang berisi air sabun. Jika memungkinkan cuci sesegera mungkin.
“Yang penting lainnya adalah wajib mandi setelah bepergian. Cuci rambut, karena rambut dikabarkan berpotensi menyimpan virus. Pastikan dalam keadaan bersih sebelum berinteraksi karena di rumah akan ada anggota keluarga yang berpotensi untuk sakit,” kata dia.