PPKM Diperpanjang

Protes PPKM Diperpanjang, Ketua AKAR Jabar Ini Sengaja Melukai Dirinya Sendiri, Nyaris Mati

Aksi mengejutkan dilakukan Ketua Harian Asosiasi Kafe dan Resto (AKAR) Jawa Barat, Gan Bonddilie (39)

Editor: Fauzie Pradita Abbas

TRIBUNCIREBON.COM - Headline Tribun Jabar, hari ini menyajikan berita peristiwa proter PPKM yang mulai ekstrem.

Ketua AKAR Jabar lukai diri di depan Balai Kota dalam sebuah unjuk rasa, kemarin.

Headline Tribun Jabar selengkapnya bisa dibaca di bawah ini.

Aksi mengejutkan dilakukan Ketua Harian Asosiasi Kafe dan Resto (AKAR) Jawa Barat, Gan Bonddilie (39). Ia berupaya mengakhiri hidupnya di depan Balai Kota Bandung, Rabu (4/8).

Ia dilarikan ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung dalam kondisi perut dan leher terluka.
Beruntung nyawanya berhasil diselamatkan.

Dalam rekaman suara yang dibagikannya kepada sejumlah media sebelum berupaya mengakhiri hidup, Bonbon, begitu Gan Bonddilie biasa disapa mengaku aksi ini ia lakukan sebagai bentuk protes terhadap kebijakan pemerintah memperpanjang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4 di Kota Bandung.

Ia juga mengungkapkan kekecewaannya kepada Pemkot Bandung karena mengikuti kehendak pemerintah pusat memberlakukan PPKM level 4. "Saya sesalkan Pemkot Bandung tak berani ambil tindakan tepat," kata Bonbon.

Aksi nekat dilakukan Bonbon sekitar pukul pukul 13.00. Beberapa menit sebelum melakukan aksinya, ia sempat menelepon Jajang Jaenudin (35), yang bertugas di Bagian Humas Pemkot Bandung. Kepada Jajang, Bonbon mengatakan akan lakukan aksi di depan balai bota.

Mendapat telepon itu, Jajang pun segera keluar dengan maksud menemui Bonbon.

Tapi, sesampainya di lokasi, Jajang melihat Bonbon sudah tergeletak di aspal di tengah Jalan Wastukancana. Leher kirinya berdarah, begitu pula perut sebelah kanannya.

Meski terkapar dan berdarah Bonbon masih sadarkan diri. Ia kemudian dievakuasi oleh sejumlah petugas PMI yang tiba tak lama setelah mendapat dihubungi oleh Call Center Tanggap Darurat 112 Bandung Command Center (BCC).

Reza Mahendra, petugas PMI Kota Bandung yang mengevakuasi Bonbon, mengatakan BCC menelepon PMI sekitar pukul 13.30 dan meminta dukungan ambulans ke Jalan Wastukencana.

"Saat kami tiba di lokasi, ia sudah tergeletak di tengah jalan, tapi masih dalam kondisi sadar, bahkan sampai tiba di RSHS Bandung juga masih sadar dan langsung ditangani oleh dokter IGD RSHS," ujarnya.

Saat tiba di lokasi, kata Reza, ia tak melihat ada senjata tajam yang mungkin digunakan pelaku untuk melukai diri.

"Saya enggak lihat karena begitu sampai, saya langsung fokus dengan evakuasi," ujarnya.

Namun, belakangan diketahui, senjata tajam yang digunakan Bonbon dalam upaya mengakhiri hidup itu ternyata sudah diamankan oleh anggota Reskrim Polsek Sumur Bandung.

Dalam keterangan tertulisnya yang diterima Tribun, kemarin, Koordinator Pelayanan Medik RSHS Bandung, dr. Zulvayanti, mengatakan pasien mengalami trauma tusuk di perut dan luka tusuk di area leher. Ada kecurigaan pelaku melakukan percobaaan bunuh diri.

"Saat ini kondisi pasien secara umum sadar, stabil, tanpa menggunakan bantuan oksigen, dan masih dalam tahap obsevasi secara ketat. Pendarahan di luar sudah tertangani dengan balut tekan. Pasien kini dipasang infus dan sudah diberikan obat-obatan antinyeri," ujarnya.

Mereda

Perpanjangan kembali PPKM 4 di sejumlah daerah diumumkan Presiden Joko Widodo, Senin (2/8). Presiden mengatakan, PPKM diperpanjang lagi selama sepekan.

Ada sejumlah pertimbangan. Salah satunya masih tingginya penambahan kasus harian Covid-19 di sejumlah daerah, sekalipun secara keseluruhan PPKM telah berhasil memperbaiki keadaan, yang salah satunya ditunjukkan oleh terus menurunnya bed occupancy rate (BOR) atau tingkat keterisian rumah sakit rujukan Covid-19.

Dari semua kota dan Kabupaten di Jabar, hanya Kabupaten Tasikmalaya yang sudah masuk pada level 2 PPKM. Sebanyak 8 lainnya berada di level 3, sementara sisanya, termasuk Kota Bandung, masih berkutat di level 4 PPKM, di mana pembatasan masih dilakukan dengan sangat ketat.

Sebelumnya, Wali Kota Bandung, Oded M Danial, dengan masih masuknya Kota Bandung dalam level 4 PPKM, maka kebijakan pengetatan masih akan berlanjut. Meski ada serangkaian relaksasi, kata Oded, secara umum kebijakannya masih tetap sama.

"Namun, kita akan terus upayakan agar masyarakat tidak terbebani," ujar Oded.

Meski mayoritas kota dan kabupatennya masih berada di level 4 PPKM, Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, mengatakan penyebaran Covid-19 di Jabar sudah mulai mereda dan mengarah kepada pemulihan yang cepat. Emil mengatakan angka kematian akibat Covid-19 di Jabar lebih rendah dengan angka rata-rata nasional atau dibandingkan provinsi lain yang bahkan memiliki jumlah kasus positif yang lebih rendah.

“Secara umum untuk hari ini, kasus aktif sudah menurun. Selalu ada penambahan, tapi jumlah yang sembuhnya sangat banyak. Yang sembuh 5.000 orang, biasanya itu berarti melebihi kasus yang terkonfirmasi 4.000-an,” kata Emil melalui konferensi pers digital, Rabu (4/8).

BOR di Jabar, kata Emil, juga mengalami penurunan sejak PPKM darurat dan PPKM level 4 ditetapkan.
Hingga Selasa (3/8), BOR rumah sakit rujukan Covid-19 di Jabar sudah di angka 50,35 persen, turun dari puncaknya pada akhir Juni 2021 yang mencapai di atas 90 persen. Sebelum diberlakukan PPKM Level 4 pada (20/7) pun BOR mencapai 77,04 persen.

"Mudah-mudahan makin ke sini kembali seperti sebelum Idulfitri, mudah-mudahan di bawah 30 persen," ujarnya.(cipta permana/nandri prilatama/putri puspita/tiah sm/syarif abdussalam)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved