Rusa dan Angsa di Kebun Binatang Bandung Batal Jadi Makanan Harimau dan Hewan Karnivora Lainnya

Manajemen Kebun Binatang Bandung membatalkan rencana memotong rusa dan angsa sebagai pakan macan dan harimau.

Editor: dedy herdiana
(TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)
Pengunjung melihat harimau Sumatera di Kebun Binatang Bandung, Jalan Tamansari, Kota Bandung, Minggu (24/12/2017). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nazmi Abdurahman

TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Manajemen Kebun Binatang Bandung membatalkan rencana memotong rusa dan angsa sebagai pakan macan dan harimau.

Humas Kebun Binatang Bandung, Sulhan Syafii mengatakan, saat ini pihaknya sudah mendapat banyak bantuan sehingga ketersediaan pakan untuk hewan karnivora tersebut aman.

"Enggak, tidak akan dijalankan (menjadikan rusa-angsa sebagai pakan) Insya Allah. Aman (pakannya)" ujar Sulhan saat dihubungi, Selasa (3/8/2021).

Baca juga: Krisis Keuangan Kebun Binatang Bandung Meminta Sumbangan untuk Pakan Satwa, Pemerintah Belum Bantu

Bantuan, kata dia, salah satunya diberikan oleh Lazis Darul Hikam. Meski tak merinci jumlah bantuan yang diterima, Sulhan memastikan daging untuk pakan macan serta harimau di Kebun Binatang Bandung aman hingga akhir Agustus 2021.

"Sampai akhir bulanlah aman, sampai akhir bulan Agustus daging sapinya," katanya.

Selain itu, kata Sulhan, pihaknya juga mendapatkan bantuan donasi rutin berupa buah dan sayuran dari Yogya Supermarket Group senilai Rp 7,5 juta hingga Rp 8 juta setiap harinya.

"Bentuknya buah dan sayuran yang sudah expired maksudnya tidak laku untuk dijual tapi untuk satwa mah masih layak sekali," ucapnya.

Pun demikian dengan anggaran untuk operasional Kebun Binatang Bandung, pihaknya memastikan masih aman hingga akhir September.

"Karena sudah ada yang menjamin, kita sampai akhir September juga aman anggarannya," katanya.

Sebelumnya diberitakan, Kebun Binatang Bandung berencana memotong angsa dan rusa untuk dijadikan pakan bagi Macan Tutul Jawa dan Harimau Sumatera.

Opsi itu dipilih lantaran kondisi keuangan perusahaan yang memburuk imbas penerapan PPKM yang dalam aturannya mengharuskan menutup objek wisata.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved