Doa Harian
Doa untuk Orang Sakit Agar Segera Sembuh Terutama di Masa PPKM Level 4 Ini
Bacaan doa untuk orang sakit, agar cepat sembuh dan diangkat penyakitnya, kerap dilafalkan setiap orang.
TRIBUNCIREBON.COM - Bacaan doa untuk orang sakit, agar cepat sembuh dan diangkat penyakitnya, kerap dilafalkan setiap orang.
Terutama di masa PPKM Level 4 ini ketika covid-19 masih merajalela menulari orang-orang.
Sayangnya tidak sedikit, orang baru memanjatkan doa, ketika sudah menemukan masalah atau penyakit yang benar-benar sulit untuk diatasi.
Padahal, sudah selayaknya semua umat manusia yang ditakdirkan tidak ada yang sempurna dan fana ini untuk selalu berdoa kepada Yang Maha Pencipta, Allah SWT.
Jadi sebaiknya berdoa dilakukan dalam situasi apapun. Baik saat sehat maupun tidak.
Baca juga: Berikut Zikir dan Doa Pagi Hari yang Diajarkan Rasulullah SAW pada Putrinya, Bisa Buka Pintu Rezeki
Baca juga: Doa Ini Sangat Bagus Dibaca Sebelum Tidur, Diajarkan Rasulullah SAW, Terhindar dari Mimpi Buruk
Karena berdoa itu adalah bacaan untuk menjaga kebaikan dan mencegah terjadinya keburukan.
Dengan berdoa kita memohon dan mensyukuri nikmat yang diberikan oleh Allah SWT.
Tak hanya doa untuk melakukan aktivitas. Ini ada doa untuk orang yang sedang sakit.
Kita berdoa agar penyakit orang itu akan dapat terangkat.
Dilansir dari Tribunmanado.com, berikut beberapa doa yang dilafalkan Nabi Muhammad SAW untuk mendoakan orang sakit.
1. Menurut hadits riwayat Bukhari dan Muslim dari Aisyah RA, doa ini dibaca Rasulullah SAW untuk keluarganya.
اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ الْبَأْسَ اشْفِ أَنْتَ الشَّافِي لَا شَافِيَ إلَّا أَنْتَ شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقْمًا
Allāhumma rabban nāsi, adzhibil ba’sa. Isyfi. Antas syāfi. Lā syāfiya illā anta syifā’an lā yughādiru saqaman.
Artinya, “Tuhanku, Tuhan manusia, hilangkanlah penyakit. Berikanlah kesembuhan karena Kau adalah penyembuh. Tiada yang dapat menyembuhkan penyakit kecuali Kau dengan kesembuhan yang tidak menyisakan rasa nyeri,” (Lihat Imam An-Nawawi, Al-Adzkar, [Damaskus: Darul Mallah, 1971 M/1391 H], halaman 113).
2. Menurut Abu Dawud dan At-Tirmidzi, Nabi Muhammadi SAW, membaca doa sebanyak 7 kali di hadapan orang sakit.
Doa ini, diharapkan dapat mengangkat penyakit yang diderita orang tersebut.
أَسْأَلُ اللهَ العَظِيْمَ رَبَ العَرْشِ العَظِيْمِ أَنْ يَشْفِيَكَ
As’alullāhal azhīma rabbal ‘arsyil ‘azhīmi an yassfiyaka.
Artinya, “Aku memohon kepada Allah yang agung, Tuhan arasy yang megah agar menyembuhkanmu,” (Lihat Imam An-Nawawi, Al-Adzkar, [Damaskus: Darul Mallah, 1971 M/1391 H], halaman 114).
3. Selain itu ada doa pendek dengan menyebut nama orang yang sakit. Menurut riwayat Imam Muslim, Nabi Muhammad SAW, menyebutkan nama Sa‘ad bin Abi Waqqash yang saait itu sedang sakit. Doa ini bisa diganti dengan nama orang yang sakit.
اللَّهُمَّ اشْفِ سَعْدًا، اللَّهُمَّ اشْفِ سَعْدًا، اللَّهُمَّ اشْفِ سَعْدًا
Allāhummasyfi Sa‘dan. Allāhummasyfi Sa‘dan. Allāhummasyfi Sa‘dan.
Artinya, “Tuhanku, sembuhkan Sa‘ad. Tuhanku, sembuhkan Sa‘ad. Tuhanku, sembuhkan Sa‘ad,” (Lihat Imam An-Nawawi, Al-Adzkar, [Damaskus: Darul Mallah, 1971 M/1391 H], halaman 114).
4. Ada doa pendek yang dibaca Rasulullah SAW ketika menjenguk seorang badui yang menderita demam. Bacaan ini dari riwayat Imam Bukhari dari Ibnu Abbas RA.
لَا بَأْسَ طَهُوْرٌ إِنْ شَاءَ اللهُ
Lā ba’sa thahūrun insyā’allāhu.
Artinya, “(Semoga) tidak apa-apa (sakit), semoga suci dengan kehendak Allah,” (Lihat Imam An-Nawawi, Al-Adzkar, [Damaskus: Darul Mallah, 1971 M/1391 H], halaman 115).
5. Doa lainnya yang dibaca Nabi Muhammad SAW ketika mengunjungi salah satu sahabatnya.
Diriwayatkan Ibnu Sunni, selain untuk kesembuhan, doa ini untuk perlindungan dan pengampunan dosa bagi orang yang sakit.
شَفَى اللهُ سَقَمَكَ، وَغَفَرَ ذَنْبَكَ، وَعَافَاكَ فِي دِيْنِكَ وَجِسْمِكَ إِلَى مُدَّةِ أَجَلِكَ
Syafākallāhu saqamaka, wa ghafara dzanbaka, wa ‘āfāka fī dīnika wa jismika ilā muddati ajalika.
Artinya, “Wahai (sebut nama orang yang sakit), semoga Allah menyembuhkanmu, mengampuni dosamu, dan mengafiatkanmu dalam hal agama serta fisikmu sepanjang usia,” (Lihat Imam An-Nawawi, Al-Adzkar, [Damaskus: Darul Mallah, 1971 M/1391 H], halaman 115).