Anak Tak Punya Lubang Anus

Tak Kuat Menceritakan Kondisi Anaknya Tak Punya Anus hingga soal Pengobatannya, Wartiah Menangis

Wartiah pun tak kuat menahan tangis saat menceritakan bagaimana anaknya saat harus buang air besar hingga bagaimana cara mencari uang untuk pengobatan

Editor: dedy herdiana
Tribuncirebon.com/Handhika Rahman
Suasana haru begitu terasa ketika Wartiah (43) menceritakan kondisi anaknya, Kusniah (6) yang mengalami kelainan Atresia Ani atau memiliki kelainan tidak punya lubang anus. 

TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Suasana haru begitu terasa ketika Wartiah (43) menceritakan kondisi anaknya, Kusniah (6) yang mengalami kelainan Atresia Ani atau memiliki kelainan tidak punya lubang anus.

Wartiah pun tak kuat menahan tangis saat menceritakan bagaimana anaknya saat harus buang air besar hingga bagaimana cara mencari uang untuk biaya pengobatannya.

Putri dari pasangan Wartiah dan Wastari (44) itu terpaksa harus buang air besar (BAB) melalui lubang buatan pada bagian perut sebelah kiri.

Wartiah menceritakan, ia tak kuasa membayangkan apa yang dirasakan oleh anak keempatnya tersebut.

Tangis Wartiah (43) pecah saat menceritakan kondisi yang dialami anaknya, Kusniah (6) yang mengalami kelainan Atresia Ani atau memiliki kelainan tidak punya anus.
Wartiah (43) memangku anaknya, Kusniah (6) yang mengalami kelainan Atresia Ani atau memiliki kelainan tidak punya anus. (Tribuncirebon.com/Handhika Rahman)

Baca juga: Kusniah Bocah yang Tak Punya Lubang Anus di Indramayu Rentan Mendapat Bullying Jika Tak Diobati

Hal tersebut selalu ia bayangkan ketika mengganti plastik yang membungkus lubang buatan di perut bocah malang tersebut.

Sudah enam tahun ini hal tersebut ia lakukan setiap harinya.

"Sedih mas, berharap dede bisa sembuh, normal lagi kaya anak lainnya, kasian," ujar dia kepada Tribuncirebon.com di kediamannya di Desa Temiyangsari, Kecamatan Kroya, Kabupaten Indramayu, Kamis (29/7/2021).

Diceritakan Wartiah, sudah tak terhitung biaya yang ia keluarkan demi kesembuhan Kusniah.

Wartiah mengaku, dirinya bahkan sampai menjual tanah, dan lain sebagainya untuk biaya perawatan Kusniah saat dioperasi pembuatan lubang buatan di perut pada usianya yang menginjak 8 bulan di Rumah Sakit di Bandung.

Kusniah harus menjalani perawatan selama 2 bulan di Bandung, semua harta bendanya saat itu habis untuk biaya hidup selama Kusniah dirawat.

Masih diceritakan Wartiah, ia bahkan sempat terpaksa menunggak membayar iuran BPJS karena tak memiliki uang hingga berhutang.

Baca juga: 11 Tahun Gaji Tak Dibayar Majikan TKW Asal Indramayu Ini Viral di Medsos, SBMI Ungkap Kronologinya

Tidak hanya itu, keluarga diketahui juga kini harus rutin mengeluarkan biaya sebesar Rp 500 ribu setiap bulan untuk membeli semacam lem agar lubang buatan di perut Kusniah tidak infeksi.

Wartiah juga terpaksa menggunakan plastik yang bisa digunakan untuk bakso karena tak memiliki uang untuk membeli plastik khusus guna membungkus lubang buatan tersebut.

Plastik itu sebagai penampung bilamana Kusniah ingin buang air besar (BAB), kotoran itu selalu tiba-tiba keluar begitu saja dari lubang tersebut.

"Semua demi anak," ucapnya.

Perlu Uluran Tangan

Tangis Wartiah (43) pecah saat menceritakan kondisi yang dialami anaknya, Kusniah (6) yang mengalami kelainan Atresia Ani atau memiliki kelainan tidak punya anus.
Tangis Wartiah (43) pecah saat menceritakan kondisi yang dialami anaknya, Kusniah (6) yang mengalami kelainan Atresia Ani atau memiliki kelainan tidak punya anus. (Tribuncirebon.com/Handhika Rahman)

Wartiah berharap, ada pihak yang bisa membantu kesembuhan Kusniah agar bisa kembali normal seperti anak-anak lainnya.

Dalam hal ini, Kusniah diketahui juga divonis mengalami kelainan jantung, jika ingin menjalani operasi anus, bocah malang tersebut harus menjalani operasi jantung lebih dahulu.

Adapun untuk memenuhi kebutuhan hidup, Wartiah dan suaminya hanya mengandalkan warung dagangan yang ia buat di rumah, faktor ekonomi membuat bocah malang tersebut belum mendapat penganan lanjutan pasca operasi 5 tahun lalu.

Baca juga: Sehari Bekerja di Turki, TKW Asal Indramayu Ini Mendadak Tewas, SBMI Ungkap Kronologi Lengkapnya

Di sisi lain, setelah mendapat laporan, Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) langsung melakukan kunjungan ke keluarga Kusniah.

Dalam hal ini, LPAI akan berupaya secepatnya agar Kusniah bisa mendapat penanganan sehingga bisa sembuh seperti anak-anak lainnya.

Koordinator LPAI Indramayu, Adi Wijaya mengatakan, adapun untuk kondisi kesehatan Kusniah saat ini cukup baik, hanya saja ia juga perlu secepatnya mendapat penanganan.

Adi Wijaya juga berharap, pemerintah daerah bisa turut membantu untuk kesembuhan Kusniah dan memantau kondisi kesehatan bocah tersebut.

"Kami dari LPAI insya Allah akan mengandeng Kilau untuk membawanya menjalani operasi, agar sesegera mungkin anak ini bisa normal seperti anak-anak lainnya," ujar dia.

(Tribuncirebon.com/Handhika Rahman)

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved