Terlilit Utang Pinjaman Online, Pria di Tulungagung Nekat Bunuh Diri, Polisi Temukan Hal Janggal
Seorang pria di Tulungagung, Jawa Timur nekat mengakhiri hidupnya lantaran terjerat pinjaman online
TRIBUNCIREBON.COM- Seorang pria di Tulungagung, Jawa Timur nekat mengakhiri hidupnya lantaran terjerat pinjaman online (pinjol),
Pria berinisial OS (38) asal Kecamatan Boyolangu tersebut nekat menancapkan pisau di dada hingga berlumuran darah, Selasa (22/6/2021) pukul 14.00 WIB.
Sempat diduga tewasnya OS disebabkan karena dibunuh karena banyak luka tusukan di sekujur tubuhnya.
Tim Polres Tulungagung langsung mengevakuasi ke RSUD dr Iskak untuk dilakukan autopsi.
Rabu (23/6/2021), Dokter Forensik dari RS Bhayangkara Kediri telah selesai menyelesaikan autopsi jasad OS di Instalasi Kedokteran Forensik dan Ms edikolegal RSUD dr Iskak Tulungagung, Rabu (23/6/2021) malam.
Baca juga: Korban Pinjaman Online, ASN Ini Pinjam Rp 900 Ribu Cairnya Rp 600 Ribu, Tapi Harus Bayar Rp 75 Juta
Hasilnya, OS diyakini tewas karena bunuh diri, dan bukan karena dibunuh
Menurut Kasubag Humas Polres Tulungagung, Iptu Tri Sakti Saiful Hidayat, ada sejumlah luka yang terjadi saat OS masih hidup.
Di antaranya luka tusuk bergerombol di dana kanan dan kiri, berukuran 1,5-2 Centimeter.
Ada juga luka sayat di tangan dan leher, dikelilingi luka percobaan.
"Model lukanya menunjukkan dilakukan tangan kanan, dengan bagian pisau yang tajam menghadap ke atas," terang Tri Sakti.
Ada pula luka korosif di bagian bibir dan luka lecet di pipi.
Korban meninggal dunia karena luka tusuk di dada yang mengakibatkan pendarahan dan paru mengempis.
Selain itu lambung korban rusak, karena sebelumnya sempat meminum cairan pembersih lantai.
"Korban dipastikan bunuh diri. Dari rekaman CCTV juga tidak ada aktivitas yang mengarah pada tindak pidana," sambung Tri Sakti.
Dikejar-kejar Pinjol

Polisi juga memeriksa percakapan dalam ponsel korban.
Di dalam alat komunikasi itu tidak ditemukan percakapan yang janggal.
Namun ditemukan pemberitahuan tagihan utang dari pinjaman online.
Dari saksi-saksi yang diperiksa membenarkan, jika OS terlilit utang di banyak pinjaman online
Selama ini OS juga tidak bisa mengangsur pinjamannya.
Diduga OS depresi karena setiap hari menerima pemberitahuan tagihan dari pinjaman online.
"Korban depresi karena banyak utang di pinjaman online, dan setiap hari terus ditagih," tutur Tri Sakti.
Sebelumnya OS ditemukan terkapar berlumuran darah di rumahnya di Perumahan Pattimura Desa Gedangsewu, Kecamatan Boyolangu, Selasa (22/6/2021).
Selain ada belasan luka tusuk di dada dan perut, ada dua luka sayat dan tiga luka tusuk di leher.
Kasubag Humas Polres Tulungagung, Iptu Tri Sakti Saiful Hidayat mengungkapkan, kejadian ini terungkap saat korban dengan erangan kesakitan menelepon kakaknya, Ela dan minta ambulan.
Ela lalu menghubungi RSUD dr Iskak Tulungagung, minta bantuan ambulans.
Ela yang datang ke rumah OS bersamaan datangnya ambulan,menemukan korban sudah berlumuran darah.
“Saat itu korban dalam kondisi telentang di ruang tamu. Ada sejumlah luka yang mengeluarkan darah,” ungkap Tri Sakti.
Luka yang kasat mata antara lain sayatan di leher dan pergelangan tangan.
Setelah dibawa ke rumah sakit, ada banyak bekas tusukan di bagian dada dan perut.
Karena luka-lukanya yang begitu banyak, OS akhirnya meninggal dunia.
“Korban meninggal pada pukul 16.37 WIB. Kasus ini masih dalam proses penyelidikan,” sambung Tri Sakti.
Kontak bantuan
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.
Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling,
Anda bisa simak website Into the Light Indonesia ini: https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/.