Viral Keluarga di Bandung Barat Mandikan dan Makamkan Keluarganya yang Tewas Saat Isolasi Mandiri

Kemudian pada pukul 14.30 WIB, kata dia, jenazah dimakamkan seperti biasa karena almarhum belum menjalani swab test.

Editor: Mumu Mujahidin
Tribunnews
Ilustrasi - Tewas tak bernyawa 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG BARAT - Seorang warga Desa Tani Mulya, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB) dikabarkan nekat menguburkan satu orang anggota keluarganya yang meninggal dunia saat menjalani isolasi mandiri di rumahnya.

Informasi tersebut viral di sosial media Twitter setelah diposting akun @mbaupeh sejak dua hari yang lalu, bahkan hingga Rabu (23/6/2021), cuitan pertama akun tersebut hingga pukul 15.30 WIB sudah mendapat 2.277 retweet, 379 komentar, dan 5.805 like.

"Mau cerita nih, aku shock hari ini denger kabar Bapak nya temen kakak ku meninggal pas isoman dan dikubur oleh keluarganya sendiri. Aku ceritain tapi maaf klo thread nya berantakan atau ga enakeun bahasa nya," tulis akun tersebut mengawali cuitannya, Senin (21/6/2021).

Kemudian, akun itu juga membuat beberapa thread yang intinya seorang anggota keluarga tersebut merasa kesulitan untuk meminta bantuan pemulasaraan dari Satgas Covid-19, hingga akhirnya seorang kepala keluarga tersebut dikubur secara mandiri.

Pengurus RW 15, Dadan Supardan, mengatakan, cerita tersebut bermula saat sejumlah warga menduga bahwa almarhum telah terpapar Covid-19 karena anak dan istrinya sudah terkonfirmasi positif sedangkan saat itu almarhum belum menjalani swab test.

"Awalnya pada hari Minggu 20 Juni saya dihubungi oleh ketua RT untuk minta ambulance. Saat itu saya mendengar teriakan dari istrinya (almarhum) nangis, akhirnya saya cepat-cepat pakai APD dan langsung masuk ke dalam ke lantai 2, ternyata suaminya sedang dalam keadaan kritis," ujar Dadan saat ditemui di rumahnya, Rabu (23/6/2021).

Namun saat menunggu ambulance, kata dia, yang bersangkutan tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia.

Kemudian pihak desa menyarankan agar jenazahnya diurus oleh tim medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibabat, Kota Cimahi.

"Setelah itu datang adik istrinya yang merasa sudah kesel dan meminta ingin segera diselesaikan. Akhirnya jenazah diturunkan dengan susah payah dan langsung dibawa ke tempat pemandian,"  katanya.

Baca juga: MIRIS Diduga Covid-19 Jasad Terbujur di Depan Rumah, Tak Ada yang Berani Menolong dan Mendekat

Hanya saja, kata dia, saat pemulasaraan jenazah tim dari rumah sakit sedang istirahat karena sudah mengurus jenazah yang lain, tetapi mereka tidak memberikan kepastian untuk waktunya.

"Kalau nunggu lagi jenazah sudah kelamaan. Akhirnya saya ikut memandikan bersama adik istrinya dan anaknya yang laki-laki. Kemudian yang mengkafani ada tim lain. Jam 2 sudah selesai kemudian disalatkan," ucap Dadan.

Kemudian pada pukul 14.30 WIB, kata dia, jenazah dimakamkan seperti biasa karena almarhum belum menjalani swab test. Dengan demikian, yang bersangkutan belum diketahui positif Covid-19.

"Jadi yang menguburkan juga banyak yang bantu, jadi kalau tidak ada yang bantu gak akan mungkin bisa. Ada warga yang terlibat juga pemakaman," katanya.

Dengan demikian, bahwa apa yang ditulis akun twitter hingga viral itu tidak semuanya benar karena masih ada beberapa orang yang menguburkan jenazah tersebut, termasuk dirinya juga ikut menguburkan jenazahnya.

"Jadi dia (pemilik akun twitter) mendapat kabar dari kakaknya, yang namanya itu (sosial media) suka jadi panjang, kadang ditambah-tambahkan atau didramatisir," ucap Dadan.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Kota Cirebon Makin Mengkhawatirkan, Wali Kota Beri Pesan Penting Ini Bagi Warga

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved