Human Interest Story

Begini Kata-kata yang Terucap dari Bocah 7 Tahun Sinta Murni di Indramayu, Saat Tahu Bisa Sekolah

Hal itu dikatakan Sinta Murni saat dikunjungi Lembaga Perlindungan Anak Indonesia ( LPAI) didampingi petugas motekar Dinas DP3A Indramayu

Penulis: Handhika Rahman | Editor: dedy herdiana
Tribuncirebon.com/Handhika Rahman
Sinta Murni, bocah perempuan yang diperkirakan berusia 7 tahun yang tinggal di rumah gubug dan rawat ibunya yang ODGJ di Desa/Kecamatan Kroya, Kabupaten Indramayu, Rabu (23/6/2021). 

Pasalnya, bocah malang yang diperkirakan berusia 7 itu tidak bisa mengenyam pendidikan seperti teman-temannya.

Ia terpaksa mengurus ibunya, Nani, yang diperkirakan berusia 37 tahun karena menderita gangguan jiwa (orang dengan gangguan jiwa/ODGJ).

Kegiatan tersebut sudah dilakukan Sinta Murni sejak 3 tahun lalu ketika usianya masih sekitar 4 tahun.

Mengetahui kondisi tersebut, tim dari Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) ditemani petugas motekar Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Indramayu langsung mengunjungi kediaman ibu dan anak tersebut.

Baca juga: Usianya Baru 23 Tahun, Gadis Ini Sudah Jadi Kepala Sekolah, Kisahnya Viral di TikTok

"Kondisi Sinta Murni ini memang mengkhawatirkan, soalnya ibunya dalam kondisi agak depresi," ujar Koordinator Lapangan LPAI Indramayu, Adi Wijaya, kepada Tribuncirebon.com, Rabu (23/6/2021).

Ibu dan anak tersebut diketahui juga tinggal di rumah tidak layak atau rumah gubuk beralaskan tanah berukuran sekitar 4x5 meter persegi.

Untuk kebutuhan makan sehari-hari, kata Adi Wijaya, mereka dibantu oleh tetangga yang peduli kepada keduanya.

Adi Wijaya mengatakan, selain mengurusi ibunya, Sinta Murni juga sering membantu ibunya mencari botol rongsokan dan sebagainya.

Dalam hal ini, pihaknya akan mencoba membantu agar Sinta Murni dapat bersekolah dengan membawanya ke panti asuhan dan akan melakukan pengobatan terhadap Nani, ibunya, yang mengalami depresi.

"Akan saya bawa permasalahan ini ke desa untuk dilengkapi data-data kependudukan lebih dahulu karena mereka ini tidak punya dokumen kependudukan sama sekali," ujar dia. (*)

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved