HEBOH Diduga Ada Tuyul Berkeliaran di Desa Saren, Banyak Warga Hilang Uang Saat Tercium Bau Ini
Rumor keberadaan tuyul tersebut meresahkan warga Desa Saren, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.
TRIBUNCIREBON.COM - Diduga ada tuyul berkeliaran di lingkungan rumah warga di Desa Saren, Sragen, Jawa Tengah.
Rumor keberadaan tuyul tersebut meresahkan warga Desa Saren, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.
Bukan tanpa alasan rumor perihal tuyul tersebut datang.
Diungkap warga setempat, mereka kehilangan banyak uang dengan cara misterius.
Beberapa warga yang kehilangan uang secara misterius itu adalah Adie (49) dan Tri (46).
Baca juga: Pelihara Tuyul, Kakek 70 Tahun Ini Mampu Sekolahkan Anaknya hingga ke Perguruan Tinggi dan Jadi Guru
Adie pun menduga, uang miliknya yang hilang secara misterius itu adalah ulah dari tuyul.
"Kejadiannya sudah berulang-ulang sebenarnya, tapi kejadian yang bikin jengkel ya baru kemarin," ujar Adie dilansir TribunnewsBogor.com dari TribunSolo.com, Sabtu (19/6/2021)
Tiga hingga empat hari lalu, Adie baru mengetahui uang yang disimpannya hilang.
Hal tersebut diketahui saat istri Adie terkejut kala mendapati kantong uang yang dipenuhi uang justru ludes.
Penuh uang, kantong yang disimpan istri Adie itu justru hanya menyisakan uang Rp 15 ribu.
"Pertama tahunya, istri saya menyimpan uang di kantong yang diberikan salah satu bank itu, sudah terisi penuh, pas kemarin dicek, tinggal Rp 15 ribu," kata Adie.
"Kemarin juga, saya punya uang Rp 800.000 di dompet, dompet saya taruh meja, beberapa jam kemudian, sudah hilang Rp 200 ribu," imbuh Adie.
Berkali-kali uangnya hilang, Adie dapat mersakan kapan makhluk tak kasat mata tersebut mulai beraksi.
Baca juga: Berkat Pelihara Tuyul, Kakek di Sukabumi Mampu Sekolahkan Anak hingga Kuliah dan Jadi Guru

Diungkap Adie, sebelum tuyul tersebut muncul, dirinya bisa mencium bau busuk.
"Tanda-tanda tercium bau busuk, seperti telur busuk atau bau air got, pas kecium itu, pasti uang saya hilang," ujarnya.
Tak hanya beraksi di malam hari, pada siang haripun bau serupa juga pernah tercium.
"Seringnya itu ya pas malam hari, habis maghrib, duduk di ruang tamu tiba-tiba tercium baunya, kadang siang hari juga pernah," papar Adie.
Baca juga: Awal Mula Hoaks Babi Ngepet di Depok Terungkap, Babi Dibeli Online, Pelaku Ternyata Ingin Terkenal
Banyak yang Uangnya Raib
Adie mengungkapkan kejadian serupa juga pernah terjadi 2 tahun lalu.
"2 tahun lalu juga pernah, uang kas masjid yang saya taruh di celengan ayam, tiba-tiba juga habis," papar Adie.
Curiga, Adie heran mengapa uangnya bisa hilang secara tiba-tiba.
Padahal diakui Adie, ia selalu mengunci pintu kamar.
Jika ada orang atau pencuri yang masuk, menurut Adie pasti ada bekasnya.
Namun diungkap Adie, celengan yang ada di kamarnya itu justru utuh, tapi uangnya ludes.
"Pintu kamar ya selalu saya kunci pas mau ke sawah, kalau diambil orang kan mesti ada bekasnya, celengannya juga nggak rusak itu," jelas Adie.
Selain Adie, beberapa tetangganya pun juga bernasib sama.

Bahkan tetangga Adie itu kehilangan uang dengan jumlah yang lebih besar daripada ia.
"Ada yang usaha travel, punya uang Rp 3 juta tahu-tahu kok kurang, padahal juga tempatnya dikunci terus, kalau maling masa cuma ngambil Rp 200 ribu," papar Adie.
Kejadian serupa juga banyak dialami warga dukuh tetangganya, yakni Dukuh Cumleng.
"Tahunya tadi pas takziah, tahu saya viral pada cerita satu persatu, di dukuh Cumpleng ternyata juga banyak," ungkapnya.
"Ada juga tetangga desa, punya celengan gede Rp 2 juta sampai Rp 3 juta, tapi tiba-tiba ya habis," aku Adie.
Baca juga: Kuburan Babi Ngepet di Depok Bakal Dibongkar Warga, Ini Alasan Warga Menggali Lagi Babi Jadi-jadian
Tuyul Upgrade
Meski telah mengetahui tanda-tandanya, Adie tetap tak bisa berbuat banyak, karena juga tidak diketahui seperti apa wujudnya tersebut.
"Kalau mau lapor polisi, kan ya nggak ada buktinya, kalau mau pasang CCTV kan ya tetap nggak bisa lihat," ucap Adie sambil tertawa.
Setiap kehilangan uang, rata-rata kisaran Rp 100.000 hingga Rp 200.000.
Adie lantas mengurai asumsinya.
"Kalau diambil paling besar Rp 200 ribu, paling maharnya dari sana Rp 200 ribu, makanya ambilnya segitu," kata dia.
Ia menyebutkan, telah menyimpan uang sesuai anjuran orang tua jaman dulu agar tidak diambil tuyul.
Namun segala usaha Adie itu sia-sia.
"Kalau kata orangtua, uangnya ditata sesuai gambarnya, diikat karet, dikasih kaca, sama dibungkus plastik hitam dobel, tapi ya tetap hilang," katanya.
"Mungkin tuyulnya sudah upgrade mengikuti perkembangan jaman," canda Adie.
Meski begitu, masih banyak masyarakat yang lebih memilih menyimpan uang tunai daripada disimpan di bank.
Berita lain terkait Fenomena Tuyul