Wanita Hamil Tewas dengan 27 Luka Sayatan dan Tusukan oleh Tukang Rumput di Malang, Ini Kronoginya
RM (23) secara sadis menghabisi nyawa Mujihati (25) menggunakan gunting saat korban ditinggal ayah dan suaminya salat Idul Fitri.
TRIBUNCIREBON.COM - Seorang wanita hamil meregang nyawa usai dianiaya maling secara keji di Hari Raya Idul Fitri, Kamis (13/5/2021).
Aksi keji tersebut dilakukan oleh pria asal Bangkalan, Madura di Desa Sekarpuro, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang.
RM (23) secara sadis menghabisi nyawa Mujihati (25) menggunakan gunting saat korban ditinggal ayah dan suaminya salat Idul Fitri.
RM menusuk wajah hingga tubuh Mujihati yang sedang hamil 2 bulan.
Kapolres Malang, AKBP Hendri Umar mengatakan RM merupakan seorang tukang rumput yang bekerja tak jauh dari rumah Mujihati.
Baca juga: Wanita Hamil di Malang Tergeletak Bersimbah Darah Akibat Luka Sayatan, Motor di Garasi Hilang
Saat kejadian, RM melihat pagar rumah korban terbuka.
Ia lantas masuk melalui garasi.
RM mengincar motor honda Beat yang parkir dekat Honda CBR di garasi rumah Mujihati.
RM sebenarnya bisa saja langsung membawa motor Beat tersebut, karena kuncinya menggantung.
"Tersangka melihat ayah dan suami korban keluar rumah untuk melaksanakan Salat Ied. Dari situ muncul keinginan tersangka untuk mencuri rumah korban," kata Hendri dikutip dari Suryamalang.com.
Meski begitu, RM tak langsung kabur.
Ia justru khawatir aksinya akan ketahuan setelah melihat Mujihati ada di dalam kamar.
Baca juga: Kelompok Aliran Sesat di Cianjur, Setiap Anggota Rambutnya Harus Dicat Merah, Tidak Wajibkan Shalat

RM lantas menusuk wajah, kepala hingga kaki Mujihati berulangkali menggunakan gunting.
RM lalu mengambil pisau di dapur untuk melukai leher Mujihati.
"Berdasarkan hasil visum, terdapat 27 luka sayatan pada tubuh korban, termasuk pada bagian perutnya," kata Hendri.
Mujihati sendiri sempat mendapat perawatan di RSSA Kota Malang.
Namun tak berselang lama, Mujihati dinyatakan meniggal dunia.
"Sementara korban sempat kritis dan dirawat di Rumah Sakit Saiful Anwar Malang. Namun, karena kehabisan darah, ia pun dinyatakan meninggal dunia pada Rabu (19/5/2021) lalu," ujar Hendri.
"Saya ingin pulang kampung lalu saya curi motornya agar bisa balik ke kampung (Bangkalan Madura)," ungkap RM
RM juga mengaku tak berniat membunuh Mujihati.
Baca juga: Protes Keras, Ratusan Umat Muslim di Indramayu Injak Simbol Negera Israel Saat Aksi Bela Palestina

"Awalnya saya tidak ada niat untuk membunuh. Tapi karena takut ketahuan saja saya melakukan itu (kekerasan)," imbuhnya.
Selama bekerja, RM tak mampu membeli motor.
"Saya tidak punya motor akhirnya mencuri untuk bisa pulang kampung," kata RM.