TNI AD Punya Penjara Militer yang Superketat & Canggih, Jenderal Andika Perkasa Bilang Seperti Ini
TNI AD kini punya Smart Instalasi Tahanan Militer Pomdam Jaya yang disebut KSAD Jenderal Andika Perkasa dibangun agar tahanan diperlakukan manusiawi.
TRIBUNCIREBON.COM - TNI Angkatan Darat kini mempunyai penjara militer yang superketat dan sangat canggih di Jakarta. Fasilitas itu dinamai Smart Instalasi Tahanan Militer Pomdam Jaya/Jayakarta.
Dalam peresmian Kamis (6/5/2021), KSAD Jenderal Andika Perkasa menyebut bangunan penjara superketat itu dibuat agar perlakuan terhadap tahanan lebih manusiawi.
Selain itu, penjara militer yang didesain berbasis information communication technology (ICT) tersebut juga berfungsi untuk mencegah terjadinya vandalisme, bullying, dan segala hal yang bisa mencederai tahanan.
"Hal yang lebih penting dari pembangunan Smart Instalasi Tahanan Militer Pomdam Jaya/Jayakarta yakni lebih manusiawi," kata Jenderal TNI Andika Perkasa dalam siaran YouTube TNI AD, Kamis (6/5/2021).
Dengan sistem ICT instalasi tahanan dapat dikelola dengan baik sekaligus dapat menghindari potensi terjadinya vandalisme, bullying, maupun yang bisa mencederai diri sendiri dari tahanan.
“Segala bentuk gerakan itu ada analisisnya, dan analisisnya dilakukan langsung oleh artificial intelligence.
Jadi sudah otomatis.
Sekarang semuanya sudah bagus dan sangat aman karena semua yang berada di dalam memang didesain sedemikian rupa,” papar Jenderal Andika Perkasa.
Kadisinfolahtad Brigjen TNI Winarto menjelaskan Instalasi Tahanan Militer Pomdam Jaya/Jayakarta didukung dengan sistem keamanan yang mumpuni.
Kemudian juga tidak ketinggalan sarana dan prasarana lengkap penunjang hak-hak dari tahanan.
Instalasi tahanan militer Pomdam Jaya/ Jayakarta dilengkapi dengan fasilitas yang memadai salah satunya soal hak tahanan untuk menerima kunjungan.
“Di sini juga untuk melaksanakan kunjungan, dilakukan dengan dua cara, yang pertama kunjungan secara langsung, namun tetap dibatasi oleh kaca, sehingga berbicara melalui sarana telepon, namun telepon yang kabel,” ujar Danpuspomad.
Cara berkunjung yang lainnya yakni dengan cara virtual yang dapat diakses melalui website Pomdam Jaya/Jayakarta dan komunikasi virtual dapat dilakukan di satuan-satuan polisi militer.
Sebelumnya, pada 20 April 2021 lalu Jenderal Andika Perkasa meresmikan instalasi tahanan militer berbasis "information communication technology" (ICT) di Markas Polisi Milter Kodam Jayakarta (Mapomdam Jaya), Jakarta Selatan.
Fasilitas ini juga telah dilengkapi dengan kecerdasan buatan untuk memantau gerak gerik para tahanan sehingga menciptakan suasana lebih aman dan nyaman.
Langkah Jenderal Andika Perkasa Selamatkan Uang Prajurit
Dalam tayangan lainnya, disebutkan bahwa Jenderal Andika Perkasa telah menyelamatkan uang prajurit TNI AD sebesar Rp 381 Miliar yang dianggap hilang.
Jenderal Andika Perkasa melakukan perjanjian kerja sama dengan PT. Bank Tabungan Negara untuk mengatasi masalah tersebut.
KASAD juga menegaskan bahwa dengan perjanjian kerja sama ini, uang tabungan prajurit intinya tidak ada yang hilang.
Melansir dalam tayangan di channel yotube TNI AD, Jenderal Andika Perkasa dan PT. Bank Tabungan Negara menggelar acara penandatanganan perjanjian kerja sama Tabungan Wajib Perumahan Angkatan Darat.
Acara ini digelar sebagai tindak lanjut dari Nota Kesepahaman antara TNI AD dan PT. Bank Tabungan Negara pada tahun 2020.
Anggaran Tabungan Wajib Perumahan Angkatan Darat yang sebelumnya dikelola oleh Badan Pelaksana Tabungan Wajib Perumahan Angkatan Darat, mengalami permasalahan sehingga TNI AD menggandeng PT. Bank Tabungan Negara untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Jenderal Andika Perkasa menjelaskan terdapat sekitar Rp 800 Milyar anggaran yang bermasalah, ada sekitar Rp 381 Milyar yang dianggap hilang atau tidak dapat diselamatkan.
Namun, dengan menggunakan skema dari PT. Bank Tabungan Negara, anggaran yang hilang dapat diselamatkan.
“Jadi intinya uang prajurit ini tidak ada yang hilang. Masih ada dan dikelola oleh Bank Tabungan Negara.
Karena memang merekalah yang sekarang bukan hanya memiliki kewenangan tapi juga memiliki pengalaman dan prestasi,” ujar Jenderal Andika Perkasa.
Penandatanganan surat Perjanjian Kerja Sama dilakukan oleh Aspers Kasad, Mayjen TNI Mulyo Aji dari pihak TNI AD dan Direktur Distribution and Retail Funding, Jasmin dari pihak PT. Bank Tabungan Negara.
Direktur Utama PT. Bank Tabungan Negara, Haru Koesmahargyo menjelaskan terdapat empat perjanjian kerja sama antara TNI AD dan PT. Bank Tabungan Negara mengenai TWP AD, yang pertama yakni penyelesaian permasalahan TWP AD.
Perjanjian kedua mengenai pengelolaan dana dan iuran TWP AD.
Ketiga, penyaluran kredit KPR dan kredit consumer.
Untuk kredit komersial diramu dengan dana dari TWP AD sehingga prajurit bisa mendapatkan KPR dengan suku bunga yang hampir sama dengan KPR subsidi.
“Yang keempat ini juga penting bahwa kredit yang pernah disalurkan oleh TWP AD itu secara berkala akan di take over pelan-pelan.
Jadi nanti BTN dalam periode tertentu akan mengambil alih kredit yang awalnya dikelola oleh TWP AD,” ujar Dirut PT. Bank Tabungan Negara.
Mengenai permasalahan yang terjadi pada Badan Pengelola TWP AD akan ditindak tegas untuk mendapatkan sanksi hukum yang sesuai.
“Hari ini akan menjadi titik start kami untuk secara resmi melakukan proses hukum terhadap mereka-mereka yang bertanggung jawab atas bermasalahnya atau total loss dari Rp 381 Milyar.
Semua ini kan uangnya prajurit. Saya sebagai pimpinan Angkatan Darat bersyukurnya adalah ternyata kita bisa menyelamatkan,” ujar Jenderal Andika Perkasa.
Jenderal Andika berharap usaha kreatif yang berhasil dilakukan dengan PT. Bank Tabungan Negara untuk menyelamatkan tabungan prajurit yang berhak memiliki rumah, akan memberikan solusi terbaik dan mendapatkan pelayanan perumahan dengan kualitas yang lebih bagus.
Di sisi lain, Dirut PT. Bank Tabungan Negara merasa sangat terhormat karena dipercaya untuk mendukung program TNI AD menyediakan rumah tinggal bagi para prajurit Angkatan Darat.
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Alasan Jenderal Andika Perkasa Bangun Penjara Militer Super Ketat di Jakarta, Untuk Mencegah Hal ini