Persib Bandung
Pemain Ini Padahal Tak Pernah Diturunkan Persib Bandung di Piala Menpora, tapi Dipanggil Timnas
Namun, statusnya belum diketahui apa akan berada di tim lagi atau tetap berstatus dipinjamkan ke Bandung United yang merupakan. . .
TRIBUNCIREBON.COM - SEBANYAK 34 pemain mendapat panggilan tim nasional setelah gelaran Piala Menpora 2021.
Mereka akan menjalani pemusatan latihan mulai 1 Mei untuk persiapan menghadapi tiga pertandingan Grup D Kualifikasi Piala Dunia 2022 di Uni Emirat Arab (UEA).
Dari 34 pemain yang dipanggil didominasi pemain muda.
Pemain tertua adalah Marc Klok (Persija Jakarta) yang berusia 28 tahun. Bagi Klok yang terpilih menjadi pemain terbaik Piala Menpora 2021, ini merupakan panggilan timnas pertama setelah dia berstatus warga negara Indonesia.
Selain Klok, Persija yang juara Piala Menpora, juga menyetor tiga nama lain di timnas yang ditangani Shin Tae-yong.
Ketiganya adalah Salman Alfarid, Braif Fatari, dan Osvaldo Haay.
Maka, keempat pemain itu menjadikan Persija tim yang paling banyak mengirim pemain ke timnas.
Selanjutnya ada Tira Persikabo, Bhayangkara FC, dan Persebaya Surabaya yang masing-masing mendapat jatah tiga pemain.
Untuk Persija, dengan status yang didapat belum lama ini, memperoleh jatah empat pemain adalah hal yang wajar.
Itu bisa menjadi gambaran kekuatan saat menjuarai Piala Menpora.

Lalu, berapa pemain Persib Bandung yang dipanggil Shin Tae-yong?
Bukankah sebagai tim runner up Piala Menpora, harusnya juga mendapat, setidaknya, tiga pemain?
Kenyataannya, jika merujuk Piala Menpora, maka Maung Bandung sama sekali tak mendapatkan kuota.
Memang ada nama kiper Aqil Savik dalam daftar 34 pemain itu. Aqil juga berstatus pemain Persib.
Di Piala Menpora, dia juga mendapatkan medali runner up.
Namun, statusnya belum diketahui apa akan berada di tim lagi atau tetap berstatus dipinjamkan ke Bandung United yang merupakan tim satelit Maung Bandung.
Di Piala Menpora, Pelatih Robert Alberts hanya memakai I Made Wirawan, Teja Paku Alam, dan Dhika Bayangkara.
Awalnya, ketiganya bermain bergantian, namun kemudian Made yang memperoleh porsi terbanyak.
Termasuk tampil di dua leg final melawan Persija.
Ketiadaan pemain Persib di list timnas memang bisa dipertanyakan.
Namun, jika benar, pemilihan pemain tetap hak prerogatif Shin Tae-yong.
Dia yang menentukan pemain karakter seperti apa yang dia ambil.
Maka, merujuk hal itu, wajar kalau Persib tidak mendapat jatah. Mungkin pemain Persib tak sesuai seleranya.
Padahal di daftar nominasi pemain terbaik, ada pemain Persib yang bersaing.
Dia adalah Frets Butuan. Frets bertarung dengan Hilmansyah (PSM Makassar) dan Marc Klok (Persija Jakarta). Nama terakhir yang akhirnya mendapat trofi.
Kondisi Persib saat ini tentu berbeda dengan Persib di masa lalu.
Dulu, Persib begitu mendominasi sebagai penyumbang pemain ke timnas. Bahkan, Persib mendapat julukan sebagai timnas mini.
Penyebabnya jelas, pemain yang didatangkan kala itu adalah mereka yang sudah terbiasa memakai kostum kebanggaan dengan logo garuda di dada.
Kini, kerangka tim yang dibangun dengan mewah mulai digerus meski secara kasat mata, Persib tetaplah Persib.
Walau begitu, ditinggalkannya Persib dari urusan panggilan pemain ke timnas sebenarnya tak merugikan, justru menguntungkan secara tim.
Sebab, dengan keutuhan pemain, maka persiapan menjelang bertarung di Liga 1 2021 tak terganggu.
Pelatih bisa dengan bebas mematangkan permainan tanpa dihalangi absennya pemain tertentu karena bergabung dalam pemusatan latihan.
Meski, sebenarnya, panggilan timnas bagi setiap pemain selalu memberikan kebanggaan tersendiri dan harus diakui menjadi muara kerja keras yang dilakukan.
Secara individu, gagalnya Febri Hariyadi dan pemain lainnya harus menjadi cambuk pelecut untuk tampil lebih baik ke depan agar Persib tak selalu ditinggalkan. (*)