Ramadan 1442 H
Malam Ini Malam Nuzulul Quran, Ini Sejumlah Amalan yang Biasa Dilakukan Rasulullah SAW
Momen malam Nuzulul Quran Ramadan 1442 H adalah pada malam ini, malam Kamis (29/4/2021).
TRIBUNCIREBON.COM - Malam 17 Ramadan umat Islam memperingati Nuzulul Quran.
Nuzulul Quran adalah momen pertama turunnya wahyu Allah Swt kepada Nabi Mumammad SAW.
Meski termasuk momen penting, kadang Muslim masih bertanya bagaimana cara memperingatinya.
Kadang, sebelum pandemi Covid-19 sejumlah acara digelar untuk memperingati Nuzulul Quran.
Ada pengajian, tablig akbar, dan lainnya.
Momen malam Nuzulul Quran Ramadan 1442 H adalah pada malam ini, malam Kamis (29/4/2021).
Seperti apa cara umat Islam memperingati Nuzul Quran?
Dikutip dari Tribun Ramadan, menurut Ustaz Wahid Ahmadi, Ketua Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) Jawa Tengah, tidak ada yang disyariatkan saat Nuzulul Quran.
Baca juga: Malam Nuzulul Quran Jatuh Hari Ini, Berikut Ini Bacaan Doa Nuzulul Quran Jangan Lupa Amalkan
Pedoman hidup umat manusia yakni Al Quran diturunkan kepada Waliyullah Nabi Muhammad SAW untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia.
Peringatan tersebut dibuat hanya untuk mengingat dan memaknai Nuzulul Quran peristiwa bersejarah dalam Islam tersebut.
Lantas, apa yang seharusnya dikerjakan atau diamalkan saat malam Nuzulul Quran atau bagaimana cara memperingati Nuzulul Quran ?

1. Membaca Al Quran
Sebenarnya setiap hari selama Ramadhan merupakan istimewa Al Quran diturunkan.
Hanya saja alangkah mulianya umat muslim memaknainya dengan mengamalkan membaca firman Allah SWT tersebut.
Al Quran diturunkan di bulan yang mulia dan diberkahi.
Sebagaimana firman Allah SWT dalam kutipan surat Al Baqarah :185.
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ ۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۖ
"Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)..."
Turunnya Al Quran terjadi pada malam yang diberkahi.
Allah SWT juga berfirman dalam surat Ad Dukhan :3.
إِنَّآ أَنزَلْنَٰهُ فِى لَيْلَةٍ مُّبَٰرَكَةٍ ۚ إِنَّا كُنَّا مُنذِرِينَ
"Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan."
Al Quran diturunkan sebagai petunjuk bagi umat manusia.
Oleh karena mutlak Al Quran dibaca dan dikaji sebagai pedoman.
Di malam diturunkannya Al Quran inilah alangkah mulianya amalan mengkaji Al Quran.
Anjuran membaca Al Quran sebagaiman dikutip dari hadis Abdullah bin Abbas,
"Dahulu Malaikat Jibril senantiasa menjumpai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada setiap malam Ramadhan, dan selanjutnya ia membaca Al Qur’an bersamanya” (HR.Bukhari).
Demikian itulah teladan Rasulullah SAW dalam mengerjakan amalan di malam Nuzulul Quran.

2. Tadabur Al Quran
Selain membaca Al Quran, amalan lain yang dianjurkan saat malam Nuzulul Quran adalah mentadaburinya (Al Quran).
Tentu membaca Al Quran juga perlu mengetahui arti, makna serta hikmah dibaliknya.
Sebagaimana Al Quran merupakan pedoman umat manusia yang mesti dipahami untuk menjadi cara hidup.
3. Mendirikan salat malam
Pada malam Nuzulul Quran amalan bagi umat muslim yang dianjurkan yakni mendirikan salat malam.
Di samping hal itu ada banyak keutamaan mendirikan salat malam di bulan Ramadhan.
Sebagaimana diriwayatkan dalam hadis dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda,
"Barangsiapa melaksanakan salat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni." (HR.Bukhari).
4. Itikaf
Melaksanakan Itikaf juga menjadi amalan yang dianjurkan ketika malam Nuzulul Quran.
Pada dasarnya Itikaf mendekatkan diri kepada Allah SWT serta membentuk perenungan diri.
Itikaf berarti juga berzikir kepada Allah SWT.
Pada waktu inilah pula Allah SWT membuka pintu mustajab bagi mukminin yang senantiasa berdoa.
Demikian itulah beberapa amalan yang dianjurkan saat malam Nuzulul Quran
Lebih dari pada itu, Allah SWT memberikan kabar gembira bagi mereka yang mentadaburi Al Quran.
Allah SWT selalu mengingatkan umat-Nya untuk membaca firman-Nya, sebagaimana terkandung dalam Al Quran surat Faathir 29-30.
"Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, Agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri."
Mengutip artikel Tribunnews berjudul "Kapan Nuzulul Quran, Malam 17 Ramadhan atau Lailatul Qadar?" Ustaz Tsalis Muttaqin Lc MSi, yang juga Ketua Prodi Ilmu Al Quran dan Tafsir IAIN Surakarta menjelaskan, Al-Quran turun tidak dalam satu waktu, namun dua waktu.

Baca juga: Nuzulul Quran Diperingati Setiap 17 Ramadan, Berikut Ini Bacaan Doa Nuzulul Quran
Pertama, Al-Quran diturunkan Allah dari Lauhul Mahfuz ke Baitul 'Izzah di langit dunia.
Setelah itu, baru Allah menurunkan Al-Quran dari langit dunia kepada Rasulullah secara berangsur dan bertahap.
Peristiwa diturunkannya Al-Quran dari Lauhul Mahfuz ke Baitul 'Izzah inilah yang disebut sebagai malam Lailatul Qadar.
Seperti dijelaskan dalam Qur'an Surat (QS) Al Qadr 1-5.
Allah SWT berfirman dalam QS. Al Qadr:
اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ
"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam qadar."
وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ
"Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?"
لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ
"Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan."
تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ
"Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan."
سَلٰمٌ ۛهِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِ
"Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar."
Pada peristiwa Lailatul Qadar, Allah menurunkan Al-Quran secara utuh pada satu waktu.
Allah tidak menyebutkan secara jelas kapan tanggal diturunkannya Al-Qur'an ke Baitul 'Izzah.
Namun hanya memberikan tanda-tandanya seperti surat di atas.
Kemudian, setelah turun ke Baitul 'Izzah, Allah menurunkan Al-Quran kepada Nabi Muhammad SAW secara bertahap.
Turunnya wahyu Al-Quran yang pertama kepada Nabi Muhammad terjadi saat Rasullah berada di Gua Hira.
Malaikat Jibril membawa wahyu pertama kali yakni Al Qur'an surat Al Alaq ayat 1-5.
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ. خَلَقَ الْإِنسَانَ مِنْ عَلَقٍ. اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ. الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ. عَلَّمَ الْإِنسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ
Artinya: "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya." (QS. Al Alaq: 1-5).
Namun demikian, muncul perbedaan mengenai waktu pertama kali turunnya wahyu dari langit ke bumi kepada Rasulullah SAW.
Sebagian ulama berpendapat, turunnya wahyu Al-Qur'an ke bumi tetap merujuk pada malam Lailatul Qadar.
Sebagian ada yang mengatakan pada 17 Ramadhan.
Di Indonesia, pada 17 Ramadhan inilah yang biasa di peringati dengan Nuzulul Quran.
Namun di negera lain seperti di Mesir, peringatan Nuzulul Quran terjadi pada 27 Ramadhan.
"Yang di Indonesia yang diperingati adalah malam ketika pertama Rasulullah SAW mendapatkan wahyu."
"Sementara di negara-negara lain seperti di Mesir, ambilnya malam 27 Ramadhan."
"ini merujuk pada sebuah hadits yang menyebutkan malam Lailatul Qadar adalah malam turunnya Al-Quran terjadi pada malam 27 Ramadhan," terangnya.
"Jadi perbedaan-perbedaan ini karena sudut pandangnya berbeda." tambahnya.
Dalam kisah turunnya wahyu pertama, saat itu Rasulullah SAW menginjak usia 40 tahun.
Pada suatu malam, Rasulullah gelisah melihat masyarakat Mekkah karena saat itu banyak yang membuat patung untuk disembah sebagai Tuhan.
Maka, Nabi pun bergegas menuju ke Gua Hira untuk melakukan perenungan, berfikir, memohon petunjuk dan pertolongan dari Allah SWT.
Hingga pada malam 17 Ramadhan, turunlah Jibril dalam bentuk pemuda yang gagah, menghampiri Nabi Mihammad SAW dan menyampaikan wahyu pertama.
Amalan yang Dianjurkan pada malam Nuzulul Quran
Kebanyakan umat Islam selalu memperingatu malam Nuzulul Quran. Karena di malam itu salah satu waktu mustajab untuk menyampaikan doa-doa.
إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ. وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ. لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ. تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ. سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ
Artinya:
"Sesungguhnya kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan.
Tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.
Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.
Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar." (QS. Al-Qadr 1-5).
Alquran diturunkan ke bumi berangsur-angsur pada Nabi Muhammad S.A.W. Al Quran turun ke bumi membutuhkan waktu sekitar 23 tahun.
malam Nuzulul Quran di bulan Ramadan ditandai melalui firman Allah subhanallahu wa ta'ala,
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآَنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ. البقرة
Artinya :
"Bulan Ramadan, bulan yang di padanya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil).” (Qs. Al Baqarah: 185)
Doa malam Nuzulul Quran
Dikutip dari Tribun Jogja dalam artikel 'Doa dan Amalan-amalan di malam Nuzulul Quran 17 Ramadhan 1441 H', berikut doa malam Nuzulul Quran yang jatuh pada 17 Ramadan :
Allahummagfir Lii Wa Liwaalidayya Arhamhumaa Kamaa Robbayaanii Shoghiiroo.
Artinya :
Ya Allah ! Ampunilah aku dan kedua orangtuaku dan kasihanilah keduanya sebagaimana mereka mendidikku semenjak kecil.
Bacaan doa Nuzulul Quran dibaca ketika memperingati atau menjalani malam Nuzulul Quran.
Do'a di atas mempunyai maksud untuk memohon dan meminta ampunan kepada Allah SWT atas semua kesalahan (dosa) diri kita sendiri maupun kedua orangtua kita.
Do'a lainnya:
Allahumma Innaka 'aufuwwun Tuhibbul 'Afwa fa'fu'anni.
Artinya:
Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf dan Engkau mencintai yang meminta maaf, karenanya maafkanlah aku.
Berdasarkan penuturan sahabat Huzaifah RA tentang pengalaman beliau ketika salat tarawih bersama Rasulallah SAW.
Rasululah SAW mengulangi membaca Alqurandari surat pertama, Al Fatihah, Al Baqarah sampai selesai.
“Pada suatu malam di bulan Ramadhan, aku shalat bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di dalam bilik yang terbuat dari pelepah kurma. Beliau memulai salatnya dengan membaca takbir, selanjutnya beliau membaca doa"
الله أكبر ذُو الجَبَرُوت وَالْمَلَكُوتِ ، وَذُو الكِبْرِيَاءِ وَالْعَظَمَةِ
"Selanjutnya beliau mulai membaca surat Al Baqarah, sayapun mengira bahwa beliau akan berhenti pada ayat ke-100, ternyata beliau terus membaca.
Sayapun kembali mengira: beliau akan berhenti pada ayat ke-200, ternyata beliau terus membaca hingga akhir Al Baqarah, dan terus menyambungnya dengan surat Ali Imran hingga akhir."
Kemudian beliau menyambungnya lagi dengan surat An Nisa’ sampai akhir surat.
Setiap kali beliau melewati ayat yang mengandung hal-hal yang menakutkan, beliau berhenti sejenak untuk berdoa memohon perlindungan.
Selesai salat Isya pada awal malam samai akhir malam, Bilal meberi tahu beliau bahwa waktu salat subuh telah tiba beliau hanya salat 4 rakaat.” (Riwayat Ahmad, dan Al Hakim)
Demikianlah cara Rasulullah SAW memperingati turunnya Al Quran pada bulan Ramadhan. Membaca ayat Alquran penuh dengan penghayatan akan maknanya.