PPP Majalengka Sambut Baik Wacana Pembentukan Partai Poros Umat Islam, Siapkan Kader Terbaik
Wacana pembentukan koalisi poros partai umat Islam disambut baik oleh berbagai pihak.
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Machmud Mubarok
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - Wacana pembentukan koalisi poros partai umat Islam disambut baik oleh berbagai pihak.
Salah satunya datang dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Majalengka.
Sekretaris DPC PPP Majalengka, M. Fajar Sidiq mengatakan, partainya menyambut baik dengan adanya wacana pembentukan partai poros Islam.
Baca juga: Bertemu Khofifah di Bandung, Ridwan Kamil Ngaku Tak Bahas Pilpres 2024
Baca juga: KONDISI Terbaru Dedi Kusnandar, Kesadaran Gelandang Persib Bandung Itu Disebut Sudah Membaik
Baca juga: Begal Ini Panik Lihat Korbannya Bersimbah Darah, Ngaku Ketakutan dan Pilih Antar Korbannya ke Hotel
Dia menilai, jika wacana itu disikapi secara serius oleh seluruh pihak terutama partai berbasis umat Islam, akan menjadi problem solver atas kejadian yang menimpa bangsa ini.
"Yang jelas, hal ini kita sambut baik, terlebih bagi PPP yang menjadi salah satu inisiator UU Minol sangat tepat jika poros umat Islam bisa terwujud," ujar Fajar, Selasa (20/4/2021).
Menurut dia, wacana itu seharusnya menjadi perhatian bersama untuk dapat menjadi momentum memperkuat ukhuwah islamiyah.
Khususnya, di kalangan partai politik berbasis umat Islam.
"Maka, menjadi sesuatu hal yang penting untuk bersama-sama membangun persatuan di kalangan umat Islam," ucapnya.
Disinggung terkait bursa calon kepemimpinan nasional mendatang, Fajar menuturkan, bahwa partainya tengah mempersiapkan kader terbaiknya untuk pesta demokrasi 2024 mendatang.
"Ya kita juga tengah mempersiapkan diri PPP untuk kepemimpinan RI mendatang, salah satunya ialah Sekjen DPP PPP Arwani Thomafi, karena bagaimana pun sosok beliau bisa diterima oleh masyarakat guna mengikuti kontestasi Pilpres 2024 mendatang," jelas dia.
Pembentukan koalisi partai berporos Islam sendiri mencuat setelah adanya pertemuan antara elite Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Partai berporos Islam nantinya diwacanakan untuk Pemilu 2024.
Masyumi Reborn Sambut Baik
Ketua Umum Partai Masyumi Reborn Ahmad Yani menyambut baik wacana poros partai islam untuk Pemilu 2024.
Bahkan, menurutnya, poros partai islam sudah dibicarakan saat melaunching Masyumi Reborn dan bahkan saat dirinya masih di Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Dia ingin poros partai islam juga masuk ke ranah legislatif.
Namun, dirinya memahami gagasan poros partai umat islam ini sulit dilakukan. Dia ingat dulu saat di PPP, gagasan ini pernah dibuat bersama Hasyim Muzadi dan Din Syamsudin.
"Susahnya itu masing-masing punya kepentingan sektoral, kepentingan partai," katanya.
Menurutnya, untuk mengesampingkan ego sektoral di poros partai islam, semua tokoh partai islam harus saling bersilaturahmi.
"Ini harus dibina terus menerus, tidak bisa instan. Kalau instan justru kepentingan sektoral yang muncul. Itu sah-sah saja, tapi kepentingan sektoral harus dirumuskan menjadi kepentingan bersama," katanya.
Maka itu, dia meyakinkan kehadiran Partai Masyumi Reborn bukan sebagai ancaman dari partai-partai islam lainnya.
"Mari kita duduk membangun grand koalisi yang besar untuk kepentingan umat. Masyumi akan mendorong itu, dan kami melarang betul untuk memfitnah dan menjelekkan. Partai-partai islam itu sahabat kita dan sparing partner kita," pungkasnya.
Partai Ummat Heran
Sementara Partai Ummat heran dengan wacana poros partai islam dalam Pemilu 2024.
Penggagas Partai Ummat yang juga loyalis Amien Rais, Agung Mozin menilai bagus-bagus saja ada wacana poros partai islam.
Namun, Agung justru heran bahwa saatnya partai islam saat ini saja tidak jelas apakah membela kepentingan umat atau tidak.
Dia menduga jangan-jangan poros partai islam dibuat sebab ke depan partai-partai tersebut kemungkinan besar akan ditinggalkan para pendukungnya.
"Dia melihat gelagat dari survei di mana PPP atau partai-partai yang mengatasnamakan islam tapi tidak pernah bersuara untuk islam sudah mulai ditinggalkan pendukungnya. Ini bentuk kepanikan," tambahnya.
Mengklaim sebagai partai yang menampung aspirasi umat islam, Agung meyakini pada 2024 nanti, yang akan berhadapan justru adalah Partai Ummat melawan PDIP.
"Orang-orang lagi melihat, ada enggak di dalam perjalanan pemerintahan Jokowi ini partai islam memihak kepada umat islam. Enggak ada! Ada juga PKS juga berselancar, tapi masih lumayan dibandingkan dengan yang lain, saya menyebutnya (PKS) seperti oposisi," katanya.
"Kalau yang lain, PPP ada enggak (keberpihakan ke umat islam)? Nah ini mereka tiba-tiba datang dan pengin membentuk poros partai islam. Ini apa nih? Di mana mereka ketika ulama dikriminalisasi? Nanti Pemilu 2024 yang akan diperhitungkan Partai Ummat melawan PDIP," pungkas Agung.
Sebelumnya, mengemuka wacana membentuk poros Islam untuk Pemilu 2024.
Wacana tersebut muncul setelah adanya pertemuan antara elite Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Isu Poros Partai Islam Menguat, Partai Ummat: Ini Bentuk Kepanikan, https://www.tribunnews.com/nasional/2021/04/16/isu-poros-partai-islam-menguat-partai-ummat-ini-bentuk-kepanikan.
Penulis: Reza Deni
Editor: Malvyandie Haryadi