Gempa di Malang
Dampak Gempa Malang Magnitudo 6,7, Seorang Warga di Lumajang Meninggal, Sejumlah Rumah Rusak
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur menyatakan satu orang warga di Kabupaten Lumajang meninggal dunia
Penulis: Machmud Mubarok | Editor: Machmud Mubarok
TRIBUNCIREBON.COM - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur menyatakan satu orang warga di Kabupaten Lumajang meninggal dunia akibat gempa bumi magnitudo 6,7, Sabtu (10/4/2021). Warga tersebut tertimpa bongkahan batu di jalur Lumajang-Malang.
Selain itu kerusakan juga terjadi di sejumlah daerahnya di Jawa Timur.
Gempa tektonik magnitudo 6,7 mengguncang wilayah barat daya Kabupaten Malang, Sabtu (10/4/2021) sekitar pukul 14.00.
Hasil analisis BMKG menyebutkan gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Baca juga: TERNYATA Begini Modus Kejahatan Buruh yang Todongkan Pistol Airsoft Gun ke Pasangan Muda di Cirebon
Baca juga: JELANG Persib Vs Persebaya, Febri Hariyadi: Lawan Tanpa Pemain Asing, Tapi Punya Daya Juang Tinggi
Laporan yang masuk ke BPBD Jatim hingga pukul 15.00 WIB menyebutkan dampak yang ditimbulkan gempa:
1. Kab. Malang
- Kantor desa Majangtengah rusak ringan
- Rumah rusak di Desa Majangtengah (dalam pendataan)
- Puskesmas Kec. Bantur
2. Kab. Lumajang
- Korban jiwa : 1 orang (MD) tertimpa bongkahan batu di jalur Lumajang - Malang.
- Korban luka ringan 1 orang
3. Kab. Pasuruan
- Masjid Baiturohman Kec. Tutur rusak
4. Kab. Blitar
5. Kab. Trenggalek
- Kantor kecamatan Durenan rusak ringan
- Kantor Desa Cakul, Kec. Dongko rusak ringan
6. Kab. Gresik
- Rumah rusak ringan 1 unit
7. Kota Blitar
- RSUD Mardj Waluyo Kota Blitar
8. Kota Malang
- Rumah rusak sedang : 1 unit
- Rumah rusak berat : 2 unit
9. Kota Kediri
- Gedung IIK Baktiwiyata rusak ringan
Hingga saat ini Gempa Bumi dirasakan dibeberapa wilayah Jawa Timur.
1. Dirasakan IV MMI :
- Kab. Malang
- Kab. Blitar
2. Dirasakan III - IV MMI :
- Kab. Kediri
- Kab. Trenggalek
- Kab. Jombang
3. Dirasakan III MMI :
- Kab. Sidoarjo
- Kota Surabaya
- Kab. Bangkalan
- Kab. Sampang
- Kab. Pamekasan
- Kab. Sumenep
- Kab. Madiun
- Kab. Ponorogo
- Kab. Pacitan
- Kota Batu
- Kab. Tuban
- Kab. Nganjuk
- Kab. Ngawi
Keterangan :
a) II MMI
Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
b) III MMI
Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
c) IV MMI
Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.
d) V MMI
Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
D. Upaya
1. BPBD Prov. Jatim menyebarluaskan melalui moda yang ada.
2. BPBD Prov. Jatim berkoordinasi dengan 38 Kab/Kota untuk perkembangan terkait dampak yang ditimbulkan akibat gempa tersebut.
3. BPBD Prov. Jatim berkoordinasi dengan BMKG terkait potensi tsunami maupun adanya gempa susulan.
4. TRC BPBD Kab. Lumajang menuju lokasi kejadian untuk evakuasi korban tertimpa bongkahan batu.
5. Agen Bencana dan TRC menyisir wilayah Kab/Kota untuk menggali dampak yang ditimbulkan akibat gempa tersebut.
Diberitakan sebelumnya, BMKG menyatakan kekuatan gempa diupdate menjadi magnitudo 6,1.
Episenter gempabumi terletak pada koordinat 8,83 LS dan 112,5 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 96 km arah Selatan Kota Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur pada kedalaman 80 km.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik ( _thrust fault_ ).
Guncangan gempabumi ini dirasakan di daerah Turen V MMI ( *Getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun* ),
Karangkates, Malang, Blitar IV MMI ( *Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah* ), Kediri, Trenggalek, Jombang III-IV MMI, Nganjuk, Ponorogo, Madiun, Ngawi, Yogyakarta, Lombok Barat, Mataram, Kuta, Jimbaran, Denpasar III MMI ( *Getaran dirasakan nyata dalam rumah.
Terasa getaran seakan akan truk berlalu* ), Mojokerto, Klaten, Lombok Utara, Sumbawa, Tabanan, Klungkung, Banjarnegara II MMI ( *Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang* ).
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini TIDAK BERPOTENSI TSUNAMI.
Hingga hari Sabtu, 10 April 2021 pukul 14.25 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan ( _aftershock_ ).
BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada.
Magnitudo Gempa
Berdasarkan skala MMI yang dikutip dari laman BMKG, berikut info MMI yang dapat dipelajari.
I MMI
Getaran gempa tidak dapat dirasakan kecuali dalam keadaan luarbiasa oleh beberapa orang.
II MMI
Getaran atau goncangan gempa dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung seperti lampu gantung bergoyang.
III MMI
Getaran gempa dirasakan nyata dalam rumah.
Getaran terasa seakan-akan ada naik di dalam truk yang berjalan.
IV MMI
Pada saat siang hari dapat dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah, di luar rumah oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu bergoyang hingga berderik dan dinding berbunyi.
V MMI
Getaran gempa bumi dapat dirasakan oleh hampir semua orang, orang-orang berlarian, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan benda besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
VI MMI
Getaran gempa bumi dirasakan oleh semua orang.
Kebanyakan orang terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap di pabrik rusak, kerusakan ringan.
VII MMI
Semua orang di rumah keluar.
Kerusakan ringan pada rumah dengan bangunan dan kontruksi yang baik.
Sedangkan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik terjadi retakan bahkan hancur, cerobong asap pecah.
Dan getaran dapat dirasakan oleh orang yang sedang naik kendaraan.
VIII MMI
Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi kuat.
Keretakan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik, dinding terlepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen roboh, air berubah keruh.
IX MMI
Kerusakan pada bangunan dengan konstruksi kuat, rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak terjadi keretakan.
Rumah tampak bergeser dari pondasi awal. Pipi-pipa dalam rumah putus.
X MMI
Bangunan dari kayu yang kuat rusak, rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.
XI MMI
Bangunan-bangunan yang sedikit yang masih berdiri.
Jembatan rusak, terjadi lembah.
Pipa dalam tanah tidak dapat terpakai sama sekali, tanah terbelah, rel sangat melengkung.
XII MMI
Hancur total, gelombang tampak pada permukaan tanah.
Pemandangan berubah gelap, benda-benda terlempar ke udara.
Berikut tindakan yang perlu kamu lakukan saat gempa terjadi.
1. Tetap tenang
Saat gempa terjadi, berusahalah untuk tidak panik dan tetap tenang!
Tarik napas dalam-dalamnya, lalu lihatlah keadaan sekitar dan pilihlah spot yang aman untuk berlindung.
2. Di dalam rumah
Jika pada saat gempa sedang berada di dalam penginapan, berusahalah menyelamatkan diri dan orang yang ada di sekitarmu.
Meja adalah tempat terbaik untuk berlindung dari benda-benda yang berjatuhan akibat gempa.
Setelah itu, lindungi kepala dengan benda empuk.
Misalnya bantal, helm, papan, atau yang paling praktis kamu bisa menggunakan kedua tangan dengan posisi tertelungkup.
3. Di luar ruangan
Jika pada saat gempa terjadi kamu sedang berada di luar ruangan tindakan pertama yang harus dilakukan adalah bergerak menjauhi gedung dan tiang lantas menuju daerah terbuka.
Tetap tenang dengan menarik napas dalam-dalam dan jangan lakukan apapun.
Sebab, biasanya setelah gempa pertama akan terjadi gempa susulan.
4. Di kerumunan
Gempa bisa terjadi kapan saja.
JIka saat itu kamu sedang berada di kerumunan, biasanya akan terjadi kepanikan.
Untuk mengindari hal tersebut. kamu bisa perhatikan arahan petugas penyelamat dan usahakan langsung menuju ke tangga darurat untuk menuju ke daerah terbuka.
5. Di gunung atau dataran tinggi
Jika gempa terjadi saat kamu sendang berada di gunung, bergeraklah menuju daerah lapang untuk berlindung.
Hidari daerah dekat lereng karena dipastikan akan menimbulkan longsor dan mengancam keselamatan jiwa.
6. Di laut
Gempa di bawah laut bisa menimbulkan gelombang tsunami.
Jika gempa itu terjadi, bergeraklah ke dataran yang lebih tinggi.
7. Di dalam kendaraan
Bagi yang sedang melakukan perjalanan saat terjadi gempa, berpeganglah erat agar tak terjatuh.
Berhentilah di tempat yang lapang dan berhentilah di sana.(*)