Gempa di Malang

Akibat Gempa di Malang, Pasutri di Lumajang Meninggal Tertimpa Batu Raksasa, Begini Kronologinya

Akibat Gempa di Malang, pasangan suami-istri ( pasutri) di Lumajang meninggal karena terkena batu raksasa yang longsor, Sabtu (10/4/2021).

Editor: dedy herdiana
Instagram/infobmkg
gempa tektonik magnitudo 6,7 mengguncang Malang dan sekitarnya, Sabtu (10/4/2021). 

TRIBUNCIREBON.COM, LUMAJANG - Akibat Gempa di Malang, pasangan suami-istri ( pasutri) di Lumajang meninggal karena terkena batu raksasa yang longsor, Sabtu (10/4/2021).

Saat itu, pasutri tersebut sedang melintasi jalan perbukitan Piket Nol, dengan sepeda motor, dan guncangan gempa bumi yang terjadi di selatan Kaupaten Malang, kawasan perbukitan itu pun mengalami longsor.

//

Guncangan gempa dengan magnitudo 6,7  yang berpusat di barat daya Kabupaten Malang juga dirasakan hingga wilayah Kota Mojokerto.

Kepala Stasiun Geofisika BMKG Pasuruan, Sujabar mengatakan kekuatan gempa dapat dilihat berdasarkan visual yaitu sekitar 5-6 MMI (Modified Mercalli Intensity) yang berada di dekat titik terjadinya gempa.

"Kalau efek gempa yang dirasakan di wilayah Kota/ Kabupaten Mojokerto sekitar tiga MMI karena itulah semua juga merasakan guncangan," ungkapnya, Sabtu (10/4/2021).

Kedua pasutri di Lumajang itu, diketahui bernama Ahmad Fadholi dan istrinya, Sri Yani warga Kecamatan Tempursari menjadi korban longsoran material batu di kilometer 56, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.

Tidak banyak informasi yang diperoleh dari kronologis saat pasutri itu tertimpa batu.

Hanya saja diperkirakan saat gempa terjadi sejumlah bebatuan dari atas bukit runtuh. Hingga akhirnya, batu berdiameter 2 meter jatuh hingga mengenai dua orang itu.

Saat kejadian, Ahmad Fadholi langsung meninggal di tempat. Badannya dan motor terjepit di batu raksasa.

Sedangkan istrinya, Sri Yani mengalami luka-luka cidera di badan. Saat itu, warga bersama pengendara yang lewat langsung menolong korban.

Sang suami dibawa ke ruang jenazah RSUD Pasirian, Lumajang. Sedangkan istrinya dilarikan ke RSUD dr Haryoto.

Sayangnya, meski tim medis sudah memberikan perawatan, nyawa Sri Yani pun ikut melayang.

"Iya benar, istrinya juga meninggal barusan," kata Joko Sambang Kabid Kedaruratan dan Rekotijensi BPBD Kabupaten Lumajang.

Sementara, diberitakan sebelumnya dari data terbaru BPBD Lumajang akibat gempa siang tadi (10/4/2021) sebanyak 5 orang meninggal dunia.

Sumber: Surya
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved