Waspada Beberapa Hari ke Depan Angin Kencang dan Gelombang Tinggi akan Menerjang Bandung dan Jabar
Oleh karena itu perlu diwaspadai potensi pohon roboh atau objek tertentu yang mudah patah akibat adanya peningkatan kecepatan angin
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha
TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Fenomena angin-kencang' title=' angin kencang'> angin kencang terjadi sepanjang pekan ini di Kota Bandung dan beberapa daerah di Jabar.
Di Kota Bandung, dilaporkan terjadi dua kali pohon tumbang untuk hari ini.
Badan Metrologi, Klimatologi dan Geofisika ( BMKG) Bandung menyebut kondisi itu terjadi karena terdapat siklon tropis Seroja di Samudera Hindia sebelah barat Australia Barat dan tropical depression di Samudera Hindia sebelah selatan Jawa Barat.
Kemudian, sirkulasi siklonik di Samudera Hindia sebelah barat daya Lampung berdampak pada kondisi angin yang relatif kencang berkisar antara 27-45 km per jam.
Baca juga: Masih Ingat Polwan yang Selingkuh dengan Seniornya di Jateng? Kemarin Polwan Polres Pati Dikumpulkan
Baca juga: Profil Profesor Muradi Lengkap Umur dan Agama, Guru Besar Unpad yang Jadi Komisaris Waskita
Oleh karena itu perlu diwaspadai potensi pohon tumbang atau objek tertentu yang mudah patah akibat adanya peningkatan kecepatan angin
"Kecepatan angin maksimum tercatat hari ini 08 April 2021 yakni 35 km per jam. Kondisi ini di prediksi dalam 2-3 hari ke depan masih berpotensi kecepatan angin relatif kencang seiring keberadaan siklon tropis Seroja semakin menjauhi wilayah Indonesia," ucap dia.
Dampak lain dari angin-kencang' title=' angin kencang'> angin kencang ini adalah pada prakiraan gelombang tinggi dimana hingga tanggal 13 April 2021 diprediksi prakiraan tinggi gelombang laut maksimum di perairan selatan Jawa Barat berkisar antara 3,5 -5 meter.
Di sisi lain, saat ini, masih berada di periode musim hujan dan sebagian ada yang masuk ke periode transisi pancaroba.
Sehingga, kata dia, tetap perlu meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi cuaca ekstrem yang bisa menyebabkan bencana hidrometerologi.
"Dihimbau kepada nelayan untuk tidak melaut terlebih dahulu sehingga kondisi gelombang kembali normal kembali, dengan tetap terus memonitoring informasi yang disampaikan oleh BMKG," ucap dia.
Baca juga: Tragis Ibu di Bandung Bunuh 2 Anaknya Lalu Gantung Diri, Diduga Dililit Utang, Keluarga Tolak Otopsi
Baca juga: Suami Cekik Istri di Depan Pelakor yang Hamil 9 Bulan, Malu Ketahuan Selingkuh dan Digerebek Warga